Chapter 7

73 12 0
                                    

Rina memasuki kelas dengan bersemangat. Ia sangat suka hari senin. Karena hari senin adalah hari dimana kelas 10 Akuntansi 1 dan 10 RPL 1 olahraga bersama.

Maka dari itu, Rina sangat bersemangat olahraga.

"Cie, yang udah semangat aja pagi-pagi gini." Goda Ratu ketika Rina duduk dibangkunya.

"Ya harus semangat lah! Semangat belajar." Kata Rina bohong.

"Semangat belajar atau semangat olahraga terus nanti ketemu Achmad..." Tesa ikut-ikutan menggoda Rina.

"Ah, apaan, sih, kalian berdua!" Bantah Rina sambari membuang muka, karena malu digoda terus oleh kedua teman nya itu.

"Haha..." Ratu dan Tesa tertawa melihat tingkah Rina yang malu-malu.

"Nyebelin, ih, kalian berdua." Ujar Rina yang memasang wajah pura-pura sebalnya.

"Eh, btw, sekarang jam berapa?" Tanya Tesa asal.

"Jam," Rina mengangkat tangan nya dan melihat jam tangan nya, "Jam 06.50." Sambung Rina.

"Rina!" Panggil Ratu dengan muka terkejut.

"Hem?" Rina melihat ke arah Ratu dengan tatapan santai.

"Tangan lo." Sambung Tesa melanjuti ucapan Ratu.

"Tangan gue kenapa?" Rina dengan cepat melihat tangan nya.

Di tangan Rina ada 4 goresan panjang yang kini sudah mengeluarkan darah segar.

"Eh iya! Kenapa tangan gue?" Aneh!  Dia malah bingung sendiri -_

"Lo tadi habis ngapain? Kok bisa kayak gitu! " Tanya Ratu khawatir.

"Gatau. Lagian gak sakit, lho." Ucap Rina yang masih santai.

"Ih, bersihin aja dulu itu. Biar gak infeksi." Suruh Tesa.

"Iya, iya." Rina bangkit dari kursinya.

"Gue temenin ya?" Ratu menawarkan diri.

"Boleh-boleh."

Kemudian Ratu dan Rina pergi menuju kamar mandi sekolah. Otomatis mereka harus melewati kelas 10 RPL 1.

Namun sebelum melewati kelas X RPL 1, mereka melewati kantin.

Ratu inisiatif membelikan Rina sentoplas dan tissue.

"Rin, lo duluan ke toilet, ya. Gue mau beli sentoplas sama tissue dulu."

"Iya, makasih, ya. Maaf ngerepotin, Rat." Ucap Rina sangat berterimakasih.

Kemudian setelah mengucapkan itu, bel tanda masuk berbunyi.

"Wah udah bel aja. Buruan, Rin." Ucap Ratu yang segera berlari ke arah kantin. Rina juga berjalan cepat menuju toilet.

Ia pun melewati kelas 10 RPL 1 sambari memegang tanganya yang sudah bercucuran darah.

***

Dia kenapa? Pikir Achmad.

Tanpa pikir panjang, Achmad berdiri dan segera mengikuti Rina.

Ketika baru sampai di depan pintu kelas, Achmad melihat Ratu membawa tissue dan sentoplas.

Ratu terlihat berlari menuju arah toilet.

Pasti ada apa-apa, nih, pikir Achmad yang segera menuju arah toilet.

***

Rina [Complete✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang