Bagian 3

5 5 1
                                        

hai semua makasih sebelumnya yang sudah kasih dukungannya diceritaku.

love you guys.

HAPPY READING

****

ARMAN POV

Namaku Armansyah aku seorang murid disekolah Nusantara, aku masih duduk dikelas 2 SMA. Hari ini aku sedang liburan di salah satu pantai yang ada di Bali.

Karna merasa bosan dikamar aku memutuskan untuk berkeliling sebentar dipantai sekedar melihat ombak dan menikmati suasana yang ada dipantai.

Saat aku sedang berjalan tanpa sengaja aku melihat seorang gadis yang sedang duduk dipantai, tanpa sadar aku terus memperhatikannya yang seperti sedang menahan sesuatu, entah mengapa aku terus saja memperhatikan gerak geriknya dari mulai dia menggelengkan kepala dan berbicara kepada temannya yang mungkin menanyakan keadaannya.

Ada perasaan aneh yang aku rasakan saat melihat senyumannya, munkin jika dilihat sekilas itu tampak biasa saja, namun bagiku itu adalah Senyuman yang penuh dengan kebohongan.

Setelah lama aku memperhatikannya aku memutuskan untuk menghampirinya, dengan langkah pasti aku menuju kearahnya, samar kulihat dia hampir pingsan aku pun berlari kearahnya.

Hap

Dengan cepat aku menangkapnya saat dia mulai kehilangan kesadarannya.

"Tenang aja , gue enggak bakal macam-macam kok " kataku yang entah dia mendengarnya atau tidak, tapi kulihat dia sedikit lebih tenang.

--------

Arman membawa kiara menuju ke bawah salah satu pohon yang lumayan teduh, engga mungkinkan arman membawa kiara kehotel bisa dituduh yang engga-engga nanti. Jadi arman lebih memilih membawa kiara berteduh. Arman mengusapkan sedikit minyak angin yang telah dia beli sebelumnya ditangannya lalu mendekatkannya kehidung kiara.

Sambil menepuk pelan pipi kiara.

"Woy bangun oy"

"Wehh bangun" kata arman sambil terus berusaha untuk membangunkan kiara.

"Buset deh. Ini orang pingsan atau mati sih, ko engga sadar juga" kata Arman sambil menggerutu pelan.

Tidak lama kiara terbangun dan mulai terbatuk-batuk.

"uhukk uhuk.."

"Ehh perasaan lo itu pingsan deh, bukan orang yang habis tergelam pakai batuk segala" kata arman merasa keheranan.

Kiara yang baru saja bangun merasa kaget mendengar suara arman sekaligus merasa jengkel dengan perkataan arman yang terkesan mengejeknya.

"aku enggak suka bau minyak angin tau " kata kiara memberi penjelasan. Arman hanya menganggukkan kepala.

Kiara menghembuskan hafas pelan dan seakan tersadar kiara membuka matanya sambil melihat sekeliling, saat kiara melihat arman kiara sontak mundur sambil menunjuk arman.

"Lo siapa ?. Gue dimana? Lo nyulik gue yh?." Tanya kiara beruntun sambil menunjuk muka arman sambil mengecek bajunya yang masih lengkap.

Kiara menghembuskan hafas lega setelah melihat kalau dia masih mengenakan bajunya yang tadi dan masih disekitar pantai.

Arman hanya terkekeh pelan dan memegang kening kiara. "Habis sadar langsung hilang ingatan ini orang" kata arman menggelengkan kepalanya sambil memasang wajah bodohnya.

Kiara menepis pelan tangan arman. "Apaan sih pegang-pegang , modus lo " Tuduh kiara sambil menatap tajam arman.

Arman langsung menatap kiara dengan pandangan tidak percaya. Sambil menaikkan alinya seolah berkata 'pede banget lo'.

"Kalau tau tadi gue biarin deh lo tadi jemuran dipantai. Ditolongin bukannya makasih kek " kata arman sambil menyentil dahi kiara.

"btw. Lo sudah mendingan?" tanya arman sambil tersenyum kearah kiara.

Kiara mengusap dahinya dan mulai mengingat apa yang terjadi tadi. Saat mengingat apa yang telah terjadi kiara tersenyum kearah arman.

"Ehh makasih loh sudah bantuin gue tadi. Baik banget anak siapasih ini ?" kata kiara sambil tersenyum.

"anak mama sama bapa gue lah"jawab arman.

Kiara mengangguk-anggukan kapalanya.

"Ohh kirainn." Kata kiara.

"apaan?" entah mengapa arman lanngsung sewot.

"enggapapa"

"Ayo" ajak kiara kepada arman.

"Kemana?." Tanya arman. Sekarang malah arman yang kaya orang linglung.

"Antarin gue balik keteman gue lah, yakali disini terus sama lo" Kata kiara sambil berdiri dan membersihkan bajunya yang terdapat pasir.

"Ayok sudah" arman ikut berdiri dan mereka berdua melangkahkan kaki menuju teman-teman kiara.

Setelah mengantarkan kiara arman langsung meninggalkan kiara. Bagaimana tidak ditinggal orang kiaranya malah sibuk dengan temannya.

"kamprett gini nih kalau kacang lupa kulit, sudah ditolongin malah sekarang gue dikacangin, auahh mending pergi" arman terus menggerutu sepanjang perjalanan.

Kiara yang asyik ditanya oleh temannya karna pergi tanpa bilang tidak menyadari kalau arman telah pergi, baru setelahnya kiara mencari keberadaan arman.

'nanti juga ketemu lagi' batin kiara.


****

Makasih yang sudah baca cerita saya dan juga memberikan dukungan,

jangan lupa vote and coment.

see you next time

ungkapan untuk kiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang