hai semua makasih sebelumnya yang sudah kasih dukungannya diceritaku.
love you guys.
HAPPY READING
****
Flashback off
Sudah hampir 4 tahun kepergian indra dan juga sudah 3 aku mengenal arman. Sekarang aku sudah memasuki pertengahan semester 4 di salah satu universitas yang ada di kota bali. Aku mengambil jurusan manajemen, dan arman mengambil jurusan arsitektur karna dia pintar dia sekarang sudah setara dengan semester 6, orang pintar mah bebas.
Saat aku duduk dikantin dengan beberapa sahabatku yang lumayan dekat denganku di kampus ini.
"kita makan apa ini?" tanya dea, temanku yang memiliki lesung pipi dikedua pipinya.
"makan batagor saja bagaimana?" usul kinan, temanku yang memiliki gingsul.
Aku hanya bisa menyetujui usulan kinan karna aku malas untuk makan makanan yang berat untuk sekarang.
Kami pun memutuskan untuk makan batagor dan memilih duduk didekat pojok kantin karna malas terlalu ramai.
Saat kami sedang menikmati batagor, aku melihat pemandangan yang sangat menyebalkan didepanku.
Arman sedang memasuki area kantin dengan seorang perempuan yang terus menempel dengannya. Arman sih tampak tidak risih sama sekali mungkin menikmati perempuan montok yang didekatnya.
Yhh kuakui arman memang tumbuh menjadi pemuda yang tampan, sangat tampan malah, tubuhnya yang atletis, hidung mancung, kulit kuning langsat yang bersih, serta memiliki otak yang encer membuatnya banyak dikagumi oleh mahasiswi di sini dan salah satunya adalah angel, temanku saat SMA dulu yang tampaknya kena pelet arman.
***
Tanpa sadar kiara terus memandang arman sambil menusuk-nusuk batagornya, dea dan kinan yang melihat tingkah kiara langsung melihat apa yang membuat sahabatnya seperti itu.
Setelah melihat apa yang sedang diperhatikan oleh kiara, baik dea maupun kinan saling pandang lalu tersenyum.
"ehh kiara, engga kasihan apa sama batagor lo, kalau kaga mau makan sini buat gue saja" kata dea sambil mengambil batagor kiara.
Kiara langsung merebut kembali batagornya dan memakannya dengan buas,
"ya ampun ki. Lo itu cewe anggun dikit kenapa makannya" tegur kinan yang dianggukin oleh dea.
"bo..doo. amat" balas kiara sambil terus makan dan lanjut memperhatikan arman yang berjalan menuju mejanya tapi malah ditarik oleh angel. Jadilah arman dan angel duduk tepat didepan kiara.
Kiara semakin memakan batagornya dengan tidak karuan saat dirasa punyanya telah habis, kiara merebut paksa batagor milik kinan.
"bagi" kata kiara sambil mengambil batagor kinan.
"engga bisa dong ki. Itu punya gue" protes kinan.
"beli lagi jangan kek orang susah, pelit amat lu" balas kiara cuek.
Disisi lain angel bergelut manja disamping arman sambil berusaha menyuapin arman.
"ini man. Makan nasi gorengnya. Aku sudah buatin buat kamu loh" kata angel sambil berusaha menyuapin arman yang masih dapat dilihat oleh kiara.
Kiara hanya mendengus dan memutar matanya."idih alay" ejek kiara.
"kalau cemburu datangin mbak jangan cuma diliatin doang kaga mempan atuh" ucap dea membuat kiara langsung gelagapan salah tingkah.
"yee siapa juga yang cemburu" elak kiara.
Tapi kiara juga tidak bisa menahan untuk tidak menoleh ke meja arman, disana arman terus menolak halus suapan yang diberi oleh angel, tidak lama setelahnya arman memilih meninggalkan angel dan beralih kemeja kiara.
Sret
Arman menarik kursi tepat disamping kiara dan langsung mengambil alih batagor kiara.
Kiara yang mulanya ingin protes hanya langsung tersenyum puas saat melihat tampang angel yang mulai memerah dan menghentakkan kakinya meninggalkan kantin.
"Noh cewe lu pergi, susul gin sana ngambek ntar dia" ledek kiara sambil menyenggol tangan arman.
"bodo amat gue jomblo" kata armna cuek dan lebih memilih untuk menyibukkan diri dengan batagor hasil rampasannya tadi.
kiara langsung memukul pelan bahu arman, "anjirr lah" kata kiara sambil tertawa.
Kinan yang baru saja datang bersama dea hanya bisa menyaksikan keakraban dua sejoli yang tidak pernah ada kepastian diantara hubungan keduanya.
Dea menatap kinan sambil menggeleng kepala prihatin melihat kisah kiara dan arman yang terlihat dekat namun ada jarak yang membuat mereka tidak bisa bersama.
"pacaran saja kalian berdua."kata dea sambil mengambil tempat duduk berhadapan dengan kiara.
"susah ditolak mulu gue" kata arman setengah berbisik namun masih terdengar oleh kinan yang berada disebelahnya, sedangkan kiara sepertinya terlalu sibuk dengan minumannya sehingga tidak mendengar ucapan arman.
"hah? Barusan lo ngomong apa man?" tanya dea yang tidak mendengar dengan jelas perkataan arman.
"kaga, gue kaga ngomong dari tadi" elak arman.
"ehh guys. Gue duluan yh masih mau ngerjakan tugas tadi lupa" kata kiara sambil berpamitan kepada semuanya.
Dea hanya menganggukkan kepala, sedangkan arman dan kinan membalas dengan deheman.
Arman menatap kepergian kiara dengan sambil menghela nafas lesu.
"sabar yh. Makanya cari orang yang pekaan dikit" kata kinan tiba-tiba sambil menepuk pelan bahu arman.
Arman yang lupa akan kehadiran kinan dan dea langsung membeku.
"yuk de. susul kiara" kinan langsung meninggalkan arman yang diam mematung.
Setelah kinan dan dea pergi arman langsung menyenderkan badannya dikursi kantin.
Sambil menatap dinding pelapon arman berguman "namanya juga sudah sayang mana bisa milih sama siapa, susah sih kenapa juga sama orang yang kurang peka harus ekstra sabar dalam memendam perasaan deh" gumamnya sambil tersenyum kecut.
*****
makasih yang sudah sempatkan membaca ceritaku serta memberi vote and coment,
jangan lupa vote and koment .
see you next time

KAMU SEDANG MEMBACA
ungkapan untuk kiara
Genç Kurgucinta itu sederhana. kamu bisa memilikinya atau malah membiarkannya hilang dengan mengabaikannya. so. buat pilihan