hai semua makasih sebelumnya yang sudah kasih dukungannya diceritaku.
love you guys.
HAPPY READING
****
Seorang pemuda duduk termenung dibalkon rumahnya sambil memejamkan mata, menengadahkan kepalanya kearah langit, sebuah senyum yang sudah lama tidak pernah ditunjukannya untuk orang lain sekarang terbit menghiasi wajahnya.
Di pangkuannya sebuah foto dirinya dengan seorang gadis yang sangat berarti untuknya. Pemuda itu mengusap pelan foto gadisnya seakan gadis yang ada difoto itu tepat didepannya, hanya bisa membayangkan dan mengharapkan seolah itu nyata.
Ruang rindu sampaikan salamku untuknya yang tidak pernah tahu,
Ruang rindu katakan padanya sekian lama aku memendam semua perasaan yang hanya untuknya,
Ruang rindu, rasa ini sungguh menyiksaku membuatku lupa diri,
Ruang rindu, terkadang aku hampir hilang akal dan ingin menemuinya, tapi aku takut. Takut jika saat aku datang kepadanya dan berharap dia tidak pernah melupakanku, saat itu malah dia sudah menemukan orang yang bisa menggantikanku.
Ruang rindu, jika itu terjadi apalah artinya aku memendam rasa yang begitu menyiksa ini, namun jika aku tidak menemuinya aku hanya akan mendapatkan perasaan yang tidak pasti.
Ditatapnya sendu foto itu dan membaliknya, 'my love kiara'.
Skip
Kiara memandang arman yang sedang menyertir mobil disampingnya. Sambil memikirkan dia akan dibawa kemana, sudah hampir 1 jam mereka mengendarai mobil tanpa kiara tahu dengan jelas tujuan mereka.
"Kita mau kemana sih man?" tanya kiara setelah lama terdiam.
Arman menoleh sebentar ke arah kiara lau kembali fokus mengendarai mobilnya.
Kiara yang merasa perkataannya di hiraukan oleh arman langsung menggembungkan pipinya sambil mendelik kearah arman.
"Ck. Kalau tahu gini kaga ikut gue" kata kiara sambil menggerutu sebal dan membuang mukanya menghadap jendela dan melihat sekitarnya.
Arman hanya tersenyum misterius. "sudah jangan berisik" kata arman.
"jangan ajak gue ngomong, gue kaga kenal lo" kata kiara ketus.
Arman pun hanya terkekeh pelan yang malah membuat kiara tambah jengkel.
Kiara menatap jendela dan mengingat kembali bagaimana arman memaksana untuk ikut.
Flashback
Kiara yang baru saja ingin masuk ke dalam kelas langsung dikagetkan karna ada seseorang yang menariknya.
Dug
"Awh" ringis kiara memegang hidungnya yang terbentur oleh orang yang menariknya.
"Hush jangan berisik" kata orang itu.
"lo. Apa lo narik gue pea" kata kiara sambil mengkerutkan kening merasa bingung.
"ikut aku sebentar" kata orang itu sambil kembali tangan kiara.
Kiara memberontak. "Ishh apaan sih man. Gue ada kelas tahu" kata kiara mulai jengah dengan arman yang terus saja menariknya. Yup orang itu adalah arman yang ingin membawa kiara.
Arman memang sudah menunggu kedatangan kiara karna ingin menunjukkan sesuatu.
"sudah bolos saja" balas arman santai sambil mendorong kiara masuk ke dalam mobilnya.
"Ehh ehh apaan ini, sejak kapan lo bawa mobil? Terus lo mau bawa gue kemana" kata kiara gelagapan sambil terus bertanya ke arman.
Arman langsung masuk kedalam mobil tempat disebelah kiara. Kiara terus memperhatikan tingkah arman.
Arman mulai menyalakan mesin dan langsung menoleh ke arah kiara, arman terus saja memperhatikan kiara lalu, tiba-tiba arman memajukan badannya sampai jarak antara wajahnya dan wajah kiara tinggal beberapa senti.
Kiara yang gugup akan jarak antara dia dan arman. "lo.. lo mau apa?" tanya kiara terbata.
Arman semakin mendekatkan wajahnya dan memasangkan sabuk pengaman untuk kiara, sejenak kiara berhenti bernafas.
"Sialan lo" kata kiara memukul bahu arman dengan muka yang sudah memerah.
'aduhh jantung gue' keluh kiara sambil menghela nafas.
Sedangkan arman hanya tersenyum sambil memperhatikan tingkah kiara.
Flashback off
Kiara terus saja memandang ke arah luar jendela tanpa mau mengajak arman bicara, karna merasa bosen kiara memutuskan untuk tidur.
Setelah hampir 2 jam arman mengendarai mobilnya, akhirnya kini mereka sampai di tempat dimana arman sudah menyiapkan sesuatu untuk kiara.
Arman membuka sabuk pengaman yang dia kenakan dan membuka pintu mobil dengan pelan lalu memutari mobil untuk membukakan pintu buat kiara.
Saat arman membuka pintu mobil hal yang pertama dilihat oleh arman adalah wajah damai kiara yang masih dalam mimpi indahnya tanpa merasa terusik sedikitpun.
Arman membuka sabuk pengaman kiara dan mengangkat pelan kiara.
Dengan langkah pelan arman membaringkan kiara diatas rumput sambil mengambil tempat duduk disebelah kiara, arman memandang intens kiara dan mengangkat kepala kiara diatas pangkuannya dengan padanya sebagai bantal untuk kiara, arman hanya mengelus pelan pipi kiara sambil menunggu kiara bangun. Arman menundukan wajahnya ingin mencium kening kiara, tapi terhenti saat merasakan pergerakan dari kiara.
Dengan cepat arman langsung kembali menegakkan badannya namun tetap memperhatikan wajah kiara.
Tidak lama kemudian kiara bangun.
"Hmm. Sudah sampai?" tanya kiara kepada arman tanpa sadar bahwa posisi mereka sekarang seperti sepasang kekasih.
Kiara memejamkan matanya kembali dan seakan tersadar kalau dia sudah tidak berada didalam mobil lagi sontak membulatkan matanya dan melihat sekitar.
"AGHHH" kiara sontak berteriak dan langsung bangkit dari posisi sebelumnya menjadi berdiri tepat didepan arman.
Arman hanya terkekeh pelan dan menarik tangan kiara agar kembali duduk, kiara yang ditarik tiba-tiba langsung saja terduduk.
Sebenarnya kiara sudah tersadar saat mobil berhenti namun saat ia ingin membuka matanya, saat itu arman sudah membukakan pintu buatnya.
KIARA POV
Aku yang baru saja terbangun dari tidurku karna merasa mobil yang kami tumpangin sudah berhenti.
Aku baru saja ingin membuka mataku karna merasa kalau arman turun dari mobil.
'ini orang bukannya sampai gue dibangunin ini malah keluar duluan' batinku jengkel sambil terus memperhatikan gerak-gerik arman, saat melihat dia ingin membuka pintu mobil entah mengapa aku langsung memejamkan mataku.
Semulanya aku ingin mengagetkannya tapi ku urungkan saat arman mendekatkan badanku kearah ku, tanpa sadar aku menahan nafas sampai dia melepaskan sabuk pengamanku.
Kukira arman akan membangunkanku setelahnya tapi dia malah mengangkatku.
Jantungku langsung saja berdetak dengan cepat. 'ini orang kenapa sih hari ini?' aku merasa heran akan sikapnya arman.
****
makasih yang sudah sempatkan membaca ceritaku serta memberi vote and coment,
jangan lupa vote and koment .
see you next time

KAMU SEDANG MEMBACA
ungkapan untuk kiara
Teen Fictioncinta itu sederhana. kamu bisa memilikinya atau malah membiarkannya hilang dengan mengabaikannya. so. buat pilihan