THE DORM (Butterfly)

143 7 0
                                    

Gyeote meomulleojullae

Naega yaksokhaejullae

Son daemyeon naragallka buseojilkka

Geobna geobna geobna

.
.
.

Ririn POV

Dimana ini?
Ah, kepalaku tidak pusing lagi, apa aku sudah sembuh?
Aku berbaring di ranjang serba putih, namun.. Ini bukan ruangan.

Di depanku terlihat danau yang indah, dan aku berpijak pada rumput berwarna hijau segar.

Di sekitarku ada... Oppa?
Jin oppa, Namjoon oppa, Yoongi oppa, Jimin oppa, Taehyung oppa, Jungkook oppa, dan Hoseok oppa... Tapi wajah mereka terlihat muram dan sedih..

"Ririn-ah!" Panggil Jimin oppa dan aku menoleh padanya.

"N-ne? Wae yo, Jimin oppa?"

"Yah! Jiminie memanggilmu, kenapa kau tidak mengatakan apapun?!" Kali ini Yoongi oppa yang memekik sambil merangkul bahu Jimin oppa.

Wae? Aku sudah menjawab panggilan Jimin oppa, kenapa Yoongi oppa membentakku? Dan berkata bahwa aku tak menyahutinya?

"Oppa..."

"Kau ini kenapa, sih, Ririn-ah?" Pekik Jin oppa.

"Oppa.. Ini Ririn! Oppa, bisa lihat Ririn, tapi kenapa oppa tidak mendengar? Jangan bercanda!"

"Ririnie.." Eomma? Ada suara eomma?

"Eomma! Eomma dimana? Bogo shippo yo, eomma!"

"Saranghae, Ririnie.." Lalu wanita cantik yang aku rindukanpun memunculkan dirinya. Aku berlari dan memeluknya erat, aku tak ingin berpisah dengannya lagi.

"Eomma! Eomma kemana saja? Ririn hubungi tak ada balasan apapun dari eomma.. Wae yo, eomma?"

"Ririnie, kembalilah. Suatu saat kau akan bertemu lagi dengan eomma, eoh? Ayo, bergabunglah dengan ketujuh laki-laki itu. Kau sangat cantik, sayang."

"Lalu, eomma bagaimana?"

"Eomma akan disini dan menunggumu."

"Eomma bisa ikut denganku, kan? Ayo kukenalkan- eomma?"

Eomma hilang lagi? Wae? Eomma menghilang.. Padahal aku ingin-

Greb

Seseorang menarik tanganku, dia adalah Yoongi oppa. Yoongi oppa menarikku dengan lembut, dan disambut hangat oleh keenam orang lainnya dengan senyum tulus dan sulit aku artikan. Gelap. Lalu semuanya gelap.

Ririn POV end.

Yeoja muda ini mulai menggerakkan tangan dan anggota tubuh yang lain. Terlihat matanya yang mulai memperlihatkan manik coklat gelapnya dan mengerjap beberapa kali. Bola matanya melirik sekeliling kamar inap. Sepi. Dan pening mulai menyerangnya lagi, namun tak sehebat sebelumnya.

The Dorm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang