Untold ✓

03: close

"seoyun, kamu dekat dengan mingyu ya?" tanya yiren. otomatis aku mengernyit, kaget dengan topik pembicaraan barunya.

"kenapa tiba-tiba ngomongin dia?" dan sejak kapan kita sepertinya jadi dekat begini?

"aku nanya saja, kok." perempuan itu meletakkan surai-surai rambutnya ke belakang bahunya.

"tidak... sedekat itu kok." aku mengelak, terfokus kembali ke halaman buku yang sedang kubuka.

"heh, aku dengar."

aku dan yiren menoleh ke sumber suara; mingyu yang tengah sibuk mengerjakan tugas di bukunya. aku sudah selesai dengan tugas itu, jadi buku pelajaran itu sudah ku simpan rapih di tasku.

dasar tukang nguping.

"nguping." aku memicingkan mataku ke arahnya.

"suaramu kedengeran jelas sekali!" serunya, tak terima.

"fokus sana kerjain tugasnya." ucapku. entah kenapa, aku tidak pernah lagi takut atau malu padanya seperti aku sebelum kejadian dua minggu yang lalu.

"iya, iya." mingyu cemberut lalu menutup bagian pipi kirinya dengan telapak tangannya, berusaha tidak terdistraksi olehku.

cute.

"tuh, kan?" yiren bersuara.

"hm?" aku mengangkat kedua alisku, memandang kedua manik mata yiren kebigungan.

"setahuku mingyu jarang ngomong sama anak cewek, kecuali sama kamu." yiren menunjukku.

"masa?"

"iya. bagaimana sih, caranya? apa dia cuma mau ngomong sama orang cantik?"

"t-tapi aku gak-"

"kamu cantik, tahu. kamu gak tahu ya kamu terkenal sampai kakak kelas gara-gara muka blasteranmu itu?"

dan saat itu, aku baru tahu ternyata orang-orang menjauhiku karena suatu alasan palsu. aku akhirnya tahu, dan aku sungguh bersyukur bisa mengetahui siapa di balik semua ini.

heebyeol.