06: his style

959 200 5
                                    

"aku perhatikan, kamu suka sekali pakai jaket, ya." sahutku, menatap mingyu di depanku yang tengah meneguk segelas susu cokelat hangatnya.

menurutku hawa hari ini terasa sangat panas, jadi aku memesan smoothies stroberi. sementara mingyu? dia malah memesan jenis minuman yang sangat orang-orang hindari di cuaca seperti ini.

aneh.

ia malah terkekeh, "aku tersanjung, nih. kamu perhatikan aku."

aku menopang daguku, memicingkan mataku. "huh. jangan bohong. kamu kan diperhatikan satu sekolah."

"tapi kan beda hal lagi kalau sama kamu, seoyun."

"hah?"

ia hanya menggeleng, terlihat jelas sekali mencoba untuk menahan senyumnya namun gagal total. aku menghela nafas, "hari ini kan, panas."

ia mengangkat kepalanya, mengangkat kedua alisnya.

"kenapa pakai jaket?" tanyaku.

"biar keren." ia tersenyum lebar, kemudian tertawa kecil.

"huh, dasar cowok." aku memutar bola mataku. "kamu pakai make up ya?"

"iya, biar aku kelihatan baik-baik saja."

"jadinya kamu lebih cantik dari pada aku, tahu, tidak." gerutuku, mencuri pandang padanya sebelum menyeruput smoothies-ku.

"tidak, kamu cantik, jangan bandingkan denganku. kamu terlalu cantik, kamu—"

pipiku langsung merona, aku lantas memotong kalimatnya,
"sudah ah, mingyu, kamu tuh berlebihan tahu! m-makasih tapi... urgh. sudah, lah."

"aku takut ini kali terakhirnya aku bisa mengatakan ini, seoyun." katanya, agak seperti bisikan.

"apa maksudmu? tunggu. kamu mau pergi?"

mingyu mengangguk, "iya."

detik itu, aku merasa kecewa. teman pertamaku semenjak sahabatku, jinwoo, pindah sekolah, akan pergi juga sekarang?

sedih sekali.

kedua pasang mataku kembali beralih menatap mingyu. ah, laki-laki ini. mana bisa aku lupakan dia?

tampilannya hampir sama setiap hari. aku sampai hafal. jaket tebal tak peduli seberapa panasnya hari itu dan lipbalm yang membuat warna bibirnya merah seperti mawar.

harusnya aku sadar bahwa ada yang aneh, bukan?

Untold  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang