Hari ini mereka ber-- berapa ya? Oh iya, bersebelas kuliah sudah berada di satu kampus yang sama! Ya jadi, di rumah ketemu terus, hng maksudnya tetanggaan kan jadinya ketemu terus. Sekarang kampus mereka juga sama, jadi ya ketemu terus juga walaupun tanpa disengaja.
Mereka hari ini jalanin masa ospek, dan ini hari pertama dari tiga hari berturut-turut 2 hari ke depannya.
Segala pernak-pernik tak biasa sudah menghiasi seragam dan rambut mereka masing-masing.
Arahan dan ajaran dari kakak senior mereka dengarkan dan turuti, sampai akhirnya waktu istirahat telah dipersilakan, mahasiswa-mahasiswi baru berlarian ke arah kantin untuk meredakan rasa haus serta lapar atau mungkin ada yang sekedar menongkrong.
Kali ini Jisoo lagi berduaan sama cowok asing yang belum ia kenal sepenuhnya tiba-tiba datang ngajak kenalan dan sudah menghabiskan waktu setengah jam mereka duduk berduaan di kantin.
Jisoo cuma minum jus jeruknya aja dari tadi, sedangkan si cowok malah genit-genit natap Jisoo, tapi untungnya iman Jisoo kuat jadi dia gak tergoda.
"Ngapain sih natap gue terus? Gue cantik ya? Makasih, gue emang cewek tercantik se-penjuru dunia. Lo baru tau atau belum tau?" Sifat cerewetnya Jisoo kini timbul di hadapan cowok asing berambut hitam pekat itu.
"Iya lo cantik. Tapi gue belum cinta sama lo. Tunggu aja sore ya?"
"Buang-buang waktu aja"
"Eh bro! Ngapain Lo disini? Wah dap--" ucapan teman cowok asing penggoda ini terhenti ketika ia menatap Jisoo yang tengah serius dengan ponselnya.
"Mbak Jisoo?"
Merasa namanya dipanggil, ia menoleh dan menyipitkan matanya ketika menangkap pandangan si cowok berambut warna ungu di tepinya.
"Hadir, kenapa kak?"
"Lo gak ingat gue?"
"Siapa lo? Kita ga pernah ketemu sebelumnya. Sorry, gue duluan"
Bobby. Ya, dia terkejut ketika cewek yang ia kejar waktu di jalanan itu ternyata memang nyata ada lagi di hadapannya tadi. Bobby ingin mengejar, tapi untuk apa? Tak penting ia rasa. Lagi pula Jisoo tadi bilang ia tak pernah bertemu dengan Jisoo.
Si Jin malah bingung melihat Jisoo berjalan keluar kantin seraya tersenyum lalu pergi. Padahal baru saja dia ingin duduk berdua di kantin, menikmati jus buah di siang hari ini.
Di sisi lain, Rose terus dikejar oleh temannya Jimin sih katanya. Tapi ia sama sekali tak kenal si cowok tinggi ini. Ganteng sih, tapi ya ia malu juga, jalan lurus sampai ujung koridor tapi cowok itu juga tak ada hentinya mengejar dirinya.
Apa sih tujuannya?
"Aw! Sampai ia menabrak seorang cewek berponi yang sedang berjalan dengan gengnya yang beranggotakan 5 orang termasuk dirinya.
"Duh sorry, gue lagi dikejar tiang" setelah mengatakan sederet kalimat tersebut Rose pergi lagi ke arah perpustakaan.
"June! Tadi tuh siapa? Kok lo kejar-kejar?" Lengan June ditahan oleh Seulgi. Cewek berponi tadi yang ditabrak oleh Rose secara tidak sengaja.
"Bukan urusan lo, Gi!" Cekalan tangan Seulgi dilepas paksa dan kini June kembali mengejar Rose, cewek berambut pirang yang sekarang sedang bersembunyi dibalik rak buku kimia di perpustakaan.
"Lo sembunyi dari siapa?" Jimin tiba-tiba datang tak jelas asalnya. Dan menanyakan hal tersebut kepada Rose yang sedang duduk menekuk lututnya disertai napas ngos-ngosan.
"Ssst! Diam! Nanti dia tau gue ada disini!" Rose malah menarik Jimin untuk duduk di samping Rose.
"Hey kamu si rambut kuning, keluar lah! Gue tau Lo ada disini. Jangan takut dong, gue ga bungkus Lo kok" suara serak berat June terdengar ke segala penjuru perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-Kosan (Blackpink X Bts)
Fanfiction[PLAGIATOR DILARANG MAMPIR] #JINSOO #TAENNIE #JIROSE #LIZKOOK jadi kisahnya itu mereka ga sengaja bertemu di Seoul-Korea Selatan, ketika lagi liburan. Dan ketika di Indonesia bertemu lagi mereka guys. Ngekos aja tetanggaan, akhirnya sering bareng-b...