twelve (hari ke-2)

2.2K 155 10
                                    

Gaya baru pada Jisoo di hari kedua Masa Orientasi Siswa di Kampus baru membuat banyak pasang mata terarah melihat ke dirinya yang sedang berjalan menyusuri koridor menuju toilet. Selama berjalan, banyak yang menatap dirinya terutama laki-laki, bahkan sampai ada yang menanyakan nama dan nomor ponsel Jisoo, membuat cewek itu sedikit risih.

Semalaman ia mengecat rambutnya berubah menjadi warna golden hour. Bisa disebut seperti itu (author gatau, wkwk, yg tau komen) Rose sudah memperingati agar tidur saja supaya di Kampus tidak mengantuk saat masa ospek berlangsung, tetapi cewek yang diberitahu menggeleng keras kepala.

Alhasil terbentuk lah sedikit lengkungan di bawah mata Jisoo, maka dari itu dirinya memakai kacamata, walaupun masih bisa terlihat jelas mata pandanya, setidaknya agak melindungi.

"Jis, kok sendirian?"

Teguran yang mempunyai suara khas tersebut sukses membuat Jisoo menoleh ke arah kanan dan mendapati Jin sedang berdiri seraya menyampirkan tas ranselnya di pundak kanan saja.

"Gatau temen gue kemana"

Setelah itu Jisoo melengos pergi ke lapangan mencari keberadaan teman-temannya. Ya, tadi mereka memang berencana tidak berangkat sama-sama, Jisoo yang mau. Katanya ia ingin pergi sendiri untuk hari ini saja, mengetes apakah dia akan nyasar atau engga. Alhamdulillah, iya.

Naik bus dan turun di pinggir jalan sebelum sampai di kampus bukan pilihan yang tepat ternyata. Pagi tadi, sembari memegang erat gelas plastik kopi hangat, Jisoo berjalan dari halte bus pinggir jalan sampai kampus.

Tapi anehnya kakinya tidak terasa pegal sama sekali, malah kakinya kuat keliling kampus mencari teman-temannya. Dan ternyata mereka bertemu di kantin, depan kios siomay.

"Kok baru datang?"

"Tadi ke toilet dulu"

"Duduk dulu sini, pesan makan kek" tawar Jennie.

"Udah ga lapar sekarang"

Jisoo duduk didepan Lisa yang sedang asik menyantap siomay yang diberi sambal lima sendok sambil memainkan ponselnya, sesekali cekikikan sinis menatap benda pipih ditangannya.

"Kenapa lo Lis?" tanya Rose, dari samping Lisa.

"Mantan gue, ngechat katanya i really Miss you baby halah" Lisa melempar ponselnya ke atas meja dengan tatapan sinis, dia sengaja melemparnya untuk memperlihatkan ke teman-temannya sampai mereka bertiga selesai membaca pesan tersebut barulah Rose mengembalikan dengan cara dilempar juga ke depan Lisa.

"Jangan ikutan lempar juga anjir, gue beli ini maksa nyokap, sampe gue tidur di dapur tiga malam, serem" cerocos Lisa di selingi mengisi mulutnya dengan kerupuk koin.

"Ga tanya sumpah Lis"

Jisoo sukses mendapat tatapan sinis dari cewek berponi didepannya. Sampai Lisa sudah selesai makan, barulah ia merapikan tatanan poninya yang sedikit berantakan menggunakan sisir kecil yang sering ia bawa kemana-mana.

Ia tak mau jika cantiknya berkurang hanya karena poni badainya berantakan sehelai saja.

"Eh, tadi pagi depan rumah kalian ada paket dari tukang pos, kotak besar"

Suga nyeleneh ngomong di samping meja makan empat cewek tersebut sampai akhirnya Jennie menyahut menanyakan kotak apa itu.

"Gue gatau, setelah disuruh tanda tangan, gue langsung pergi aja" setelah ngomong seperti itu, Suga memang benar-benar pergi keluar kantin, sendirian.

"Diantara kita ada yang pesan paket gak sih?" Rose bertanya bingung kepada teman-temannya dan dijawab oleh gelengan kepala secara serentak.

"Mungkin dari orang tua kita" Jisoo berusaha meyakinkan.

Kos-Kosan (Blackpink X Bts)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang