"Albi" panggilan seseorang membuat sang empunya nama menengok dengan otomatis.
Mata albi menyipit untuk memastikan penglihatannya. Rasanya albi mengenali suara dan juga wajah seseorang itu. Tapi, albi merasa lupa dimana ia bertemu dengan pemuda berbadan tinggi berisi itu.
"Lo masih inget gue gak?" tanya pemuda yang tadi memanggilnya.
"Gue rasa, gue lupa.." jawab albi masih mencoba mengingat.
"Gue bisma. Temen SMP lo.." sahut pemuda itu menjelaskan pada albi.
"Bisama.. Bisma.. Bisma..." ucap albi masih terus mencoba mengingat.
"Ohh, gue inget. Uwihh, apa kabar lo?" seru albi tiba-tiba dan mengejutkan julian yang sedang berdiri didekatnya.
"Gue baik. Lo gimana?" tanya pemuda bernama bisma, dan salah satu teman albi semasa disekolah menengah pertaman(SMP).
"Gue baik,bis. Lo mau kemana nih?" tanya albi sambil menepuk pundak bisma pelan.
"Tadinya, gue pikir gue salah orang. Ragu-ragu gitu mau nyamperin, ehh gak taunya emang elo" jelasnya dengan sedikit menyurai rambut rapinya yang agak berantakan tertiup angin.
"Eh iya. Kenalin, ini sahabat gue. Namanya julian" seru albi memperkenalkan bisma kepada julian.
Julian mengulurkan tangannya dengan senyum tipis dibibirnya. Senyum yang mampu membuat siapa pun terhanyut dalam lamunan masing-masing.
"Julian.."
Bisma sendiri juga langsung menyambut uluran tangan julian dengan pasti. Dengan senyum yang juga tak kalah menghanyutkan sang penikmat.
"Bisma" seru julian dengan tegas.
Mereka saling melepas jabatan tangan masing-masing.
"Oh iya. Gue lagi buru-buru, nanti kita ketemu lagi. Oke bis" seru albi mempercepat perkenaln antara julian dan bisma.
"Ok, nanti gue kontak lo!!" sahut bisma sambil menepuk pundak albi.
Mereka akhirnya benar-benar pergi dari caffe itu. Meninggalkan bisma sendiri dicaffe yang sama.
.
.
."Eh, cek dulu nathan dirumah kagak!" seru albi yang duduk dibelakang pengemudinya.
Iya, kali ini albi yang menjadi supir. Karena memang, saat berangkat kecaffe albilah yang menjemput julian untuk ikut bersamanya.
"Iya, biar gue telfon coba!!" sahut julian merogoh kantong jaketnya.
Julian terlihat mengutak-atik ponselnya, mencari nomor teman sekelasnya bernama nathan yang tak lain ketua tim basket dikelasnya.
Albi merekomedasikan julian untuk masuk kedalam tim basket sekolah. Maka, dengan senang hati nathan menyetujui usulan albi tempo hari. Karena, nathan sudah tau bagaimana kinerja julian saat bermain basket, maka tak ragu baginya menerima julian masuk kedalam klub.
"Santui, langsung aja jalan kesana. Nathan ada dirumah" seru julian sambil masih menatap layar benda pipih ditangannya.
"Berangkat..." balas albi dengan menambah sedikit kecepatan laju mobilnya.
.
.
."Ahh, akhirnya selesai juga.." ucap gadis cantik bernama amanda dengan begitu senangnya.
"Gue, gak mau tau. Besok lo harus terima pekerjaan baru alena. Biar gue yang carikan" ujar karisa sambil mergangkan ototnya dengan meluruskan kaki dan memutar kepala juga badannya.
Alena yang mendengar karisa berucap sedemikian rupa hanya bisa mengangguk pasrah sambil masih memisah-misahkan baju laundryannya.
Alena beruntung memiliki karisa juga amanda yang mau dengan susah payah membantunya. Tapi, alena juga merasa tidak enak jika kedua sahabatnya itu harus ikut repot hanya karena dirinya.
"Gak usah lo pikirin. Gue ikhlas bantuin lo!!" ucap karisa tiba-tiba.
Ternyata sedari tadi mata karisa menatap alena yang sedang memasang wajah tak enak juga wajah manyun bingungnya. Bingung bagaimana menolak kebaikan karisa untuk saat ini.
Alena mengangkat kepalanya yang sedang menunduk saat merasakan sebuah tangan mendarat dibahunya. Dapat alena lihat, karisa tersenyum sangat manis sambil mengusap bahu alena lembut.
"Iya, terima kasih. Kalian mau bantuin aku, kalau gak ada kalian aku gak tau harus kayak gimana. Maaf ya,kalau selama ini aku sering menyusahkan kalian?" ujar alena panjang lebar sambil menatap karisa yang ada didepannya dan amanda yang sedang berbaring disampingnya.
Amanda bangkit dengan terburu, dia ingin memeluk alena sama seperti yang sedang karisa lakukan. Mereka adalah sahabat, bagaimana pun caranya mereka akan selalu bersama dan membatu sebisa mungkin saat salah satunya mendapat kesulitan.
"Udah, sekarang gimana kalau kita keluar?" seru karisa sambil mengurai pelukannya pada alena dan amanda.
"Mau kemana?" tanya amanda penasaran.
"Jalan, cari makan! Kuliner" jawab karisa dengan semangat.
"Tapi, ini udah agak malem loh" jawab alena.
"Didepan komplek perumahan ini kan ada penjual makanan pinggir jalan. Lagian deket inikan?" jawab karisa sambil bersiri dan mengulurkan tangan pada kedua sahabatnya.
"Ya udah. Yuk" sahut amanda menyambut tangan karisa.
Alena juga ikut menyambut tangan karisa, dengan senyum manisnya.
"Yuk.." ucap alena bangkit dari duduknya.
Mereka berjalan bersama menuju pintu keluar rumah alena. Saat sudah diluar, alena sempatkan mengunci pintu dengan rapat dan terakhir mengunci pagar dengan rapat pula.
Mereka sengaja berjalan kaki menuju penjual makanan kaki lima didepan komplek perumahan alena. Sambil menikmati angin malam katanya.
Sesudah sampainya mereka bertiga didepan jajaran para penjual makanan. Alena, karisa, dan juga amanda dengan kompak memperhatikan semua pedagang dan jenis makanannya.
Ada 5 pedagang kaki lima yang menjual beberapa macam makanan yang berbeda yang memang disediakan oleh para pedagang.
Diantaranya : ada penjual sate, mie ayam + bakso, ada gado-gado, ada pecel lele, ada soto, dan masih banyak lagi.Mata alena menangkap pecel lele disalah satu warung bertemakan lesehan yang ada disamping kanannya. Mata amanda menatap warung soto mercon didepan matanya. Dan karisa melihat warung berspanduk gado-gado cihuy di dekat tempatnya berdiri.
"Aku, pengen pecel lele" kata alena.
"Gue, mau gado-gado cihuy.." sahut karisa.
"Gue, pengen makan soto mercon.." seru amanda.
Ketiganya memiliki selera yang berbeda, tapi karena perbedaan mereka bisa saling menyatu. Terbukti, mendengar keinginan mereka yang berbeda dengan kompak mereka berkata.
"Bawa pulang!!" Seru mereka bertiga berbarengan.
Setelahnya, mereka tertawa bersama. Sebelum akhirnya memutuskan berpencar, menghampiri warung makan dan memesan apa yang mereka inginkan.
💐Ketika Bad boy💐
💐Jatuh Cinta💐Cihuyy..
Part 06 sudah publist..
Mohon bantuannya, dengan vote dan comment yang sebanyak-banyaknya.
Semoga dengan banyaknya vote dan commet, eka bisa lebih semangat buat nulis part yang selanjutnya.Oh, satu lagi. Maafkan jika masih banyak typo yang berhamburan dengan tidak santainya. Ya maklum, namanya manusia.
Oke, jangan lupa vote dan commet.
Mau dishare juga boleh.Sekian dan terima kasih.
Selamat membaca
Dan menikmati alur ceritanya.Da..
Da..
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Bad boy Jatuh Cinta
Teen FictionCerita seorang gadis polos yang selalu bersikap bodo amat pada sekitar, namun dibalik kepolosannya, ada sebuah kisah pilu yang melingkupi hidupnya. Dan tidak tau bagaimana, rasa pilu yang ia punya sedikit lenyap karena kehadiran seorang bad boy dise...