[09]

223 15 16
                                    

Gadis cantik itu sedang duduk diteras rumahnya. Siapa lagi jika bukan alena.
Sejak kepulangannya dari sekolah hingga mini market, jantungnya tak henti-hentinya untuk berdegub.

Bukan karena dirinya sedang jatuh cinta. Tetapi, melihat wanita bernama anindia membuat hatinya menghangat seketika.
Rasanya, alena tak ingin melepaskan tautan tangannya tadi. Agar ia terus merasakan yang namanya dilindungi.

"Kenapa sama aku?" lirihnya.

"Kenapa tiba-tiba seperti ini? Kenapa rasanya aneh sekali?" lanjutnya.

Tin.tin...

Suara klakson sebuah mobil terdengar dipendengarannya, membuat alena menyudahi aksi melamunnya.

Seseorang membuka pintu gerbang alena dengan perlahan. Mungkin dia merasa kesuliatan karena memang pintu gerbang rumah peninggalan orang tuanya ini sangat tinggi dan berat.

"Kenapa, sa?" tanya alena sedikit berteriak.

"Berat banget sih gerbang rumah lo!! Sampai ngos-ngosan gini gue" seru sahabat alena.

"Aduh, kasihan. Lagian, ngapain malam-malam kesini?" seru alena sedikit mengejek.

"Itu, ridwan. Ngajakin kerumah lo!! Minta dimasakin nasi goreng" jawab karisa santai.

"Lah, kok malah nyuruh aku? Emang dirumahmu gak bisa?" sahut alena dengan diakhiri pertanyaan.

"Bisa. Cuman, gak ada nyokap sama bokap. Jadi kagak enak! Kalau dirumah lo kan, gak akan cuma berdua doang" balas karisa.

"Aku gak mau jadi obat nyamuk yaa" ujar alena.

"Tenang. Bala pasukan belum datang semua" bukan karisa yang menjawab, melainkan ridwan yang memang sudah hampir sampai ditempat karisa dan alena.

Alena hanya menanpilkan tampang cengo, yang malah mebuatnya terlihat sangat menggemaskan

"Ya udah. Ayo masuk aja, kita nunggu didalam!!" seru karisa seenaknya.

Karisa dan ridwan berjalan lebih dulu meninggalkan alena yang masih berada diluar.

"Yang punya rumah siapa sih?" lirih alena sedit kesal.

.
.
.

"Jadi alena. Gimana caranya bikin nasi goreng seenak buatan lo?" tanya ridwan sambil memegang bawang bombai ditangannya.

"Gampang aja! Kenapa gak kamu suruh karisa yang buat?" tanya alena balik.

"Lah, kalau karisa bisa. Kagak mungkin gue minta tolong sama lo" ucap ridwan.

"Bisa kok. Cuma gue lagi mager! Jadi males" sahut karisa memberi alasan.

"Alibimu itu" seru ridwan.

"Dihh"

"Lah, malah pada berantem!!" cicit alena bingung.

Alena memulai membuatkan ridwan dan karisa nasi goreng dengan resepnya.
Sedangkan karisa dan ridwan, keduanya malah sibuk masing-masing. Karisa sedang membolak-balikan buku resep masakan milik alena diatas meja, dan ridwan sendiri malah sibuk memakan buah jambu yang tadi sore sempat tetangganya berikan.

Dari arah depan rumah alena, terlihat 3 orang manusia yang sedang berusaha memanggil sang pemilik rumah. Karena sibuk memasak alena sampai tidak bisa mendengar teriakan dan ketukan pintu dari ketiga tamu itu.

Akhirnya, dengan inisiatif yang nyangkut dikepala salah satu dari ketiga orang itu.
Dia memutuskan untuk masuk tanpa mengetuk pintu, siapa lagi kalau bukan albi. Sang kekasih tersayang dari amanda.

Ketika Bad boy Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang