11

517 81 3
                                    

Jihoon menatap kearah Seongwoo yang masih menunggu jawabannya "kami tidak sengaja bertemu"ucap Jihoon seadanya kemudian memilah-milah buku yang akan ia pakai untuk kelas pertama ini.
Sedangkan Seongwoo,ia hanya mengangguk paham sesaat setelah pemuda itu menatap lama kearah Jihoon yang tampak tak gugup saat ia tatap.

"Kukira kau tadi berangkat bersamanya"ucap Seongwoo sambil mencari ponselnya yang berada didalam tas nya "kenapa kau bisa berpikir seperti itu?"tanya Jihoon dan dibalas oleh Seongwoo yang hanya mengendikkan bahu nya,membuat Jihoon menghela nafasnya pelan dan kembali fokus pada kegiatannya.

.

Seongwoo memperhatikan pergerakan Jihoon yang sedikit terburu membereskan barang-barangnya yang berada diatas meja "kau akan membawa buku itu sendirian?"tanya Seongwoo kepada Jihoon yang menggeleng meski tak menatap kearahnya "aku sudah meminta Dowoon untuk datang kesini"ucap Jihoon,membuat Seongwoo mengerutkan dahinya bingung "kenapa tak minta bantuanku saja?"ucap Seongwoo kearah Jihoon yang kini menatap kearah pemuda Ong itu "aku hanya tak ingin merepotkanmu,jangan salah paham"ucap Jihoon dan pemuda mungil itu yakin kalau Seongwoo akan mengerti "hmm baiklah,aku duluan saja,karena aku akan menemui Taehyung setelah ini"ucap Seongwoo kemudian hendak melangkah pergi.

"Yak Ong Seongwoo"panggil Jihoon sedikit keras "apa?"tanya Seongwoo berbalik menghadap kearah Jihoon "titip salamku pada Taehyung dan kekasihnya Jungkook"ucap Jihoon dan diangguki oleh Seongwoo yang kemudian kembali melanjutkan langkahnya.

Jihoon menghela nafasnya dan tak berselang lama,Dowoon datang kearahnya.
Pemuda Park itu tersenyum saat obsidiannya bertemu dengan netra bening milik Dowoon yang tampak "kau menunggu lama?"ucap Dowoon memecah sunyi dan Jihoon hanya dapat menggeleng saat ia sibuk mengagumi wajah kekasihnya itu.

Dowoon menatap bingung kearah Jihoon yang hanya diam,kemudian mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah Jihoon yang bersemu merah "Jihoon?"panggil Dowoon namun Jihoon tetap tak merespon "eh?"kejut Jihoon saat tiba-tiba saja Dowoon mendekatkan wajah nya tepat didepan wajah Jihoon yang tersadar dari lamunannya "kenapa kau melamun?"tanya Dowoon dengan senyum kecil di bibirnya,dengan jarak sedekat ini,dapat Jihoon rasakan nafas hangat pemuda Yoon itu menyusuri wajahnya.

Jihoon mengedipkan kedua mata nya,kemudian kaki mungil nya memundur sedikit namun pergerakkannya ditahan oleh Dowoon yang menahan belakang kepalanya
"A-apa yang-"
"Sssttt...Kau sangat manis"sela Dowoon,jari pemuda itu menahan ucapan Jihoon dengan berada di bibir plum milik Jihoon yang hanya bisa diam mendapatkan perlakuan tiba-tiba dari Dowoon.

Jihoon menggeleng-gelengkan kepalanya,saat ia sadar kalau mereka masih berada di kelas,ia buru-buru melepaskan pegangan Dowoon kemudian pergi terlebih dahulu dengan beberapa buku ditangannya "bawa sisanya"ucap Jihoon sambil berjalan lebih dulu,meninggalkan Dowoon yang tersenyum kecut menatap kearah punggung pemuda mungil itu.

.

"Jadi kau tau?"tanya Seongwoo kearah Dowoon yang hanya mengangguk kecil sambil terus menyesap sebatang rokok dibilah bibirnya,kemudian menghembuskan asap pekat itu ke udara.

Seongwoo hanya dapat memperhatikan dari tempat ia duduk sekarang "lalu yang membuat mu khawatir apa?"tanya pemuda Ong itu kearah Dowoon yang mematikan rokok nya,kemudian pemuda Yoon itu melemparnya sembarang arah "aku hanya takut"ucap Dowoon,membuat Seongwoo tak dapat menghentikan netra matanya yang bergerak gelisah "coba kau perjelas"Seongwoo mencoba memahami namun ia juga takut salah paham.

"Aku hanya takut Jihoon akan kembali menyukai Kang Daniel entah siapa itu"ucap Dowoon,dan Seongwoo hanya dapat diam menunggu pemuda itu melanjutkan ucapannya "ya walaupun aku belum pernah bertatap muka dengan nya,tapi aku tetap saja memiliki ketakutan kalau aku akan kehilangan Jihoon"lanjut Dowoon,dan entah kenapa suasana di Rooftop ini sangat tak nyaman bagi nya.

"Aku tau kok mulai merasa tak nyaman karena pembicaraan serius ini"ucap Dowoon sambil terkekeh kecil,namun Seongwoo hanya diam saja enggan berbicara,karena ia hanya merasa bibirnya sangat kaku sekarang ini.

Dowoon berdiri,dan Seongwoo hanya dapat menatap  tempat ia duduk "aku ada kelas sebentar lagi,dah"ucap Dowoon sebelum akhirnya pemuda itu berlalu pergi,meninggalkan Seongwoo yang terdiam "Kuharap Jihoon bahagia"lirih Seongwoo karena merasa kasihan dengan kisah percintaan sahabatnya itu.

Jika bukan karena Dowoon yang mengajaknya bertemu,Seongwoo pasti menolak nya.
Tapi,yang membuat ia bingung adalah Dowoon tiba-tiba saja menelpon nya dengan suara putus asa meminta bertemu.


Tbc

Jangan sepi :'(

Votement juseyo
Kisseu

Right Here (NIELWINK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang