10

665 99 13
                                    

Dowoon tersenyum binar dalam perjalanannya untuk menemui Jihoon,
Ini sudah berlalu sekitar satu tahun lebih semenjak ia berhasil menaklukan hati pemuda mungil itu.

Pemuda itu terus melangkah menyusuri jalanan kota Seoul yang sedikit ramai,
Hingga pada akhirnya ia dapat melihat Jihoon yang sedang bermain-main dengan seekor kucing dihadapannya.

Dowoon menghentikan langkahnya,menatap dengan penuh cinta kearah Jihoon tampak sangat indah dari tempatnya berdiri.

Karena merasa diperhatikan,Jihoon menoleh kearah Dowoon yang tersenyum kearahnya "Dowoon-ah...cepat kemari"panggil Jihoon namun pemuda itu tak bergeming.

Jihoon yang awalnya berjongkok pun berdiri,tersenyum kecil sambil berlari kecil kearah Dowoon yang merentangkan tangannya begitupula Jihoon.

Grep

Hingga pelukan itu datang dan Jihoon sangat menyukai kehangatan dari pemuda itu.

.

"Bagaimana?kau menemukannya?"tanya Daniel kearah Somi yang berada dihadapannya itu

"Aku sudah berusaha,tapi hanya sedikit yang dapat kutemukan"keluh Somi sambil mengurut dahi nya yang terasa pusing
"Apa yang kau dapat?"tanya Daniel
"Yang kutahu,adikmu ternyata satu kampus dengan kita. Tapi,yang kutahu juga ia mengubah nama nya dan itulah masalahnya"ucap somi

Daniel menyandarkan punggungnya,semua ini terasa memusingkan.
Apalagi setelah ia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Daehwi dua bulan yang lalu.

"Jangan menyerah,aku yakin adikmu pasti akan kita temukan"ucap Somi

.

"Benarkah?"tanya Jihoon kepada Dowoon sambil keduanya berjalan beriringan menyusuri pinggiran sungai Han.

"Hng,yang kuingat Hyung-ku memiliki Mole di bawah matanya"ucap Dowoon dan Jihoon hanya bisa mengangguk kecil saat pemuda itu terus berusaha mencari-cari keberadaan sang kakak yang katanya sudah terpisah sejak ia kecil.

"Apa kau sudah berusaha mencarinya?"tanya Jihoon dan sejenak langkah keduanya terhenti.
Jihoon menatap bingung kearah Dowoon yang tampak menghela nafasnya
"Sudah dan aku tak mendapat apa-apa"ucap Dowoon dan Jihoon dapat merasakan kesedihan dari pemuda itu.

Jihoon bergerak meraih tangan Dowoon dan menggenggamnya,membuat Dowoon tersenyum melihat perlakuan manis pemuda mungil itu.

"Ayo kita berjalan-jalan sebentar,lalu pulang"ucap Jihoon membuat Dowoon mengerutkan dahinya bingung

"Pulang?"
"Hng,aku ada kelas pagi besok"ucap Jihoon

.

Jihoon melangkah menyusuri koridor kampusnya "huhhh ini terlalu berat-"

Srettt

Brukk

"Ya benar sekali Park Jihoon,kau menjatuhkan buku-bukumu"ucap Jihoon saat tak sengaja buku-buku meluncur dengan bebas dari tangan nya karena berat sekali.

Jihoon berjongkok mengambil buku-bukunya,kemudian kembali berdiri sambil membawa buku-bukunya yang hampirm menutupi wajahnya.

"Mari kubantu"ucap seseorang kemudian menyambut sebagian buku-buku Jihoon
"Terima kasih tapi-"ucapan Jihoon terhenti saat mengetahui siapa yang menolongnya.

"Daniel..."lirih Jihoon sangat pelan
"O-oh ternyata kau Jihoon"ucap Daniel gugup,jujur ia tidak tahu kalau yang ia bantu adalah Jihoon.

"Kau bisa mengembalikan buku ku,a-aku bisa sendiri-"
"Tidak usah,aku akan membantumu"sela Daniel. Dan entah apa, ia merasa nyaman saja berada dengan pemuda mungil dihadapannya itu.

Keduanya berjalan beriringan,
Sesekali Daniel melirik kecil kearah Jihoon yang tampak tenang dari tempatnya ia menatap.

Astaga kang Daniel sialan,kenapa dia terus melirik ku eohhh????-batin Jihoon

Langkah Jihoon terhenti,begitupula Daniel yang ikut menghentikan langkahnya saat pemuda mungil itu berhenti.
"Aku sudah sampai,kau bisa menyerahkan buku itu padaku"ucap Jihoon,namun matanya enggan menatap kearah Daniel yang hanya tersenyum kecut kearah Jihoon.

"A-ah ini bukumu"ucap Daniel sambil menyerahkan buku Jihoon yang sedikit berat itu hingga membuat Jihoon sedikit merendahkan tubuhnya.

Lama keduanya diam,membuat Jihoon merasa tak nyaman dengan euphoria di antara keduanya.
Jihoon menatap kearah Daniel yang ternyata menatap kearahnya,sehingga obsidian keduanya bertemu.

Jihoon tercekat ditambah terkejut.
Disana,tepat dibawah mata pemuda tampan itu, Jihoon dapat melihat sebuah Mole seperti yang dikatakan oleh Dowoon
"Jihoon?"panggil Daniel,membuat Jihoon menggeleng-gelengkan kepalanya saat tersadar dari lamunannya.

"Kau tak apa?"tanya Daniel kepada Jihoon
"A-aku tak apa,emm lebih baik aku masuk"ucap Jihoon kemudian pergi lebih dahulu meninggalkan Daniel yang masih berdiri didepan kelasnya.

Jihoon mendudukkan tubuhnya disalah satu kursi,kemudian tak berselang lama datang Seongwoo yang duduk disampingnya
"Oh kau datang"ucap Jihoon kearah Seongwoo yang mengangguk kecil.

"Emm Jihoon"panggil Seongwoo pelan membuat Jihoon yang awalnya fokus menulis beberapa hal di bukunya pun teralihkan "apa?"tanya Jihoon dan pemuda Ong itu tampak menggaruk pelipisnya.








"Kau tadi bersama Daniel?"


Tbc

Gimana?
Udah lama kan ToT

Votement juseyo
Kisseu

Right Here (NIELWINK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang