Arka dan Rey tiba dirumah Aga beberapa saat setelah Aga menelpon mereka. Tidak biasanya Aga menyuruh Arka dan Rey datang jika tidak dalam keadaan yang genting. Rumah Aga memang nampak sepi, namun keharmonisan keluarganya membuat siapa saja akan iri melihatnya.
"Kenapa Ga?" tanya Arka sambil melepas jaket yang ia kenakan.
Tidak menjawab pertanyaan Arka, Aga memberikan kotak kado dan menunjukkan pada Arka dan Rey apa isinya. Dengan cepat, Rey mengambil isi kotak tersebut.
"Kenapa selalu Diba?" tanya Aga membuat Arka dan Rey saling menatap.
Arka menghembuskan nafas berat.
"Lo melupakan cerita yang sehsrusnya membuat kalian bahagia. Lo menjadikannya kenangan, tanpa mau mengingatnya. Lo terlalu enggan menengok kebelakang, sampai lo nggak ingat sedikitpun cerita yang seharusnya masih ada hingga sekarang""Maksudnya?"
"Lo melupakan Diba, dia yang dulunya selalu lo perjuangkan. Lo melupakan cerita yang lo buat dengan Diba. Bahkan kenangan yang sehsrusnya membuat lo ingat sama Diba aja, nggak bisa balikin ingatan lo Ga. Pada intinya, lo sama Diba pernah membuat cerita bersama. Kalian pernah saling memperjuangkan, hingga akhirnya takdir membuat jalan lain yang meretakkan hubungan kalian" jelas Rey.
"Maksud kalian gue sama Diba pernah pacaran?" tanya Aga membuat Rey dan Arka menggeleng bersama.
"Belum pacaran. Waktu itu lo mau nembak Diba, dan saat lo selesai heli bunga lo kecelakaan dan ingatan lo hilang sebagian"
Aga merasa pusing. Ia tidak asing dengan cerita tersebut. Dengan sigap, Arka memberinya air putih dan menyuruh Aga berbaring.
"Gue ingat semuanya" ucap Aga membuat Arka dan Rey terkejut.
"Lo beneran ingat semuanya?" tanya Arka yang kurang yakin dengan ucapan Aga.
"Trimakasih" Aga bangkit lalu mengambil jaket dan kunci mobil miliknya. Ia tau jika keadaan pusing begini sangat berbahaya jika menggunakan motor.
"Ka buruan susul Aga!" teriak Rey yang sudah berlari lebih dulu. Rey memang sangat khawatir pada Aga, apalagi dengan keadaan Aga yang belum sepenuhnya pulih, sangat berbahaya.
🐝🐝🐝
"Jadi semua ini lo yang lakuin? Lo jadiin gue alat buat hancurin Aga? Lo brengsek!"
"Seharusnya lo ingat siapa yang udah buat lo hidup sampai sekarang"
"Lo brengsek! Nggak seharusnya lo buat Aga menderita!"
"Dan sekarang lo udah mulai mencintai Aga, maka dari itu lo nggak mau lihat Aga hancur, lo nggak bisa lihat Aga menderita. Iya? Benar kan, Natasya?" tanya seseorang dengan senyum miring.
"Semua rasa lo itu nggak ada gunanya! Karena sebentar lagi lo akan lihat Aga kembali pada Diba" lanjutnya.
"Lo cukup turuti perintah gue, atau Aga akan gue buat lebih hancur" ucapnya lalu pergi meninggalkan Sasya sendiri. Sasya tidak berani menghalangi orang itu untuk pergi, percuma saja sekuat apapun Sasya menahannya ia akan tetap kalah. Memang benar yang dikatakan jika Sasya mulai mencintai Aga. Perihal rasa tidak akan ada yang tau kapan ia akan datang ataupun pergi. Tuhan memang senang mempermainkan rasa, dari benci menjadi suka. Dari suka menjadi cinta. Bagaimanapun akhirnya itu sudah menjadi resiko dari mencinta. Luka atau bahagia harus tetap ia terima.
'Gue bakal berusaha buat jaga lo Ga, walaupun gue tau lambat laun lo akan kembali pada pemilik hati yang sebenarnya' batin Sasya. Ia mencintai Aga, namun tidak tau dengan rasa yang dimiliki Aga sekarang. Tetap ada Sasya atau sudah kembali pada Diba. Karena sekuat apapun melupakan kenangan, ia akan tetap muncul pada ingatan.
Bagi Sasya tidak ada salahnya jika ia ingin melindungi Aga. Tidak ada salahnya pula jika ia mencintai Aga, karena rasa ada secara tiba-tiba tidak karena terencana. Perihal Aga memilih kembali pada Diba itu sudah menjadi hak dan keputusan Aga. Yang Sasya ingin lakukan sekarang hanya melindungi Aga, tanpa mengharap Aga akan membalas perasaannya. Ia tau, tidak baik jika begitu berharap pada ciptaannya. Ikuti saja alurnya, perihal akhir itu sudah menjadi rencana yang kuasa. Tertawa dan tersenyumlah jika akhirnya menjadi bahagia, pun jika luka yang kau dapat tidak perlu menangis sejadi-jadinya, karena semua sudah dijalankan sesuai rencana sang kuasa.
***
Bukan tentang dia yang selalu mampu membuatmu bahagia. Karena yang sering membuat tawa bisa saja menjadi penyebab utama luka. Jalani saja dengan ikhlas takdir yang ada, perihal luka atau bahagia sebagai akhirnya, itu sudah direncanakan oleh yang kuasa
.
.
.
.
.
.
.
Hei semua :)
Bagaimana dengan part ini?
Semoga kalian suka ya❤
Komen kalian sangat membantu untuk mengoreksi karya ini :')
Kalau kurang enak atau gimana ya bilang aja, kalau nggak mau ken bisa kirim pesan kok :)
Makasih❤
Tunggu part selanjutnya ya💚
KAMU SEDANG MEMBACA
A.G.A [Selesai]
Novela JuvenilAku pernah mencintai dengan sangat, lalu takdir memberi cobaan hebat, dan akhirnya kau membalas ku dengan luka yang menyayat~ SELAMAT MEMBACA SEMUA 🌈 VOTEMENT KALIAN ADALAH SEMANGATKU ❤