~A U D Y~
Untuk apa berekspresi?, mereka tetap tak akan mengerti. Lalu, untuk apa menyamarkan ekspresi? Mereka tak akan peduli.
•
Seorang lelaki tampan berjalan santai menyusuri koridor dengan wajah khasnya yg datar. Banyak pasang mata yg menatap kagum pada parasnya yg tampan. Namun silelaki hanya mengacuhkan itu semua.
Tak terasa, lelaki itu telah sampai didepan kelasnya. Saat ia memasuki kelas, mereka semua terdiam. Kelas yg awalnya berisik dan gaduh, menjadi hening seketika. Memang seperti itu bila lelaki tampan bak pangeran ini datang. Karena mereka tidak ingin membuat silelaki penyuka keheningan ini mengamuk.
Lelaki yg diketahui bernama Audy Gabriel Alexander itu duduk dengan tenangnya dikursi sudut pojok belakang. Walaupun terkesan tenang, aura yg diberikan Audy sangat dingin mencekam.
Tidak ada yg berani bersuara. Mereka hanya diam dan memainkan ponsel masing-masing. Ada yg hanya tidur-tiduran, mendengarkan musik melalui earphone, ada yg dengan malas-malasan atau kebosanan, dan ada pula yg mengisi PR yg belum diselesaikan.
Mereka tidak berani membuat kebisingan, karna tak ingin mendapatkan masalah atau amukan dari Audy. Seantero sekolah memang segan kepada lelaki bak pangeran ini. Jika ada yg berani membuat masalah dengannya, siap-siap saja masuk rumah sakit. Lebih parahnya tidak akan bertemu hari esok lagi.
Audy dikenal sebagai lelaki yg dingin, datar dan ditakuti. Karna Audy mengikuti berbagai macam perguruan bela diri seperti; silat, karate, taekwondo, kungfu, dan boxing.
Saat Audy berusia 4 tahun, dia menggeluti silat atas permintaannya sendiri. Hanya memerlukan waktu 3 tahun, dirinya telah bisa meraih sabuk putih. Dimana didalam silat, sabuk itu adalah masternya. Sedangkan diusia 8 tahun, Audy menggikuti karate, dan hanya memerlukan waktu 2 tahun untuk dirinya mendapat sabuk hitam. Untuk taekwondo, Audy membutuhkan waktu 3 tahun untuk mendapatkan sabuk hitam. Dalam kungfu Audy hanya mengikuti 1 setengah tahun, tidak sampai kesabuk yg paling tinggi karena bosan. Dan terakhir, Audy mengikuti boxing setengah tahun ini dan masih berlanjut.
Jika ada yg mencari masalah dengannya, tidak akan bisa berbicara secara baik-baik. Audy adalah anak yg tempramen. Jika ada yg membuatnya kesal, dia akan langsung menghajar habis-habisan orang itu hingga ia puas.
Itulah yg membuat satu sekolah tidak berani dengannya. Apa lagi ditambah wajahnya yg datar dan aura dingin mencekam pada dirinya. Semakin membuat nyali siapa saja menciut.
Triiiiingg.....
Bel tanda masuk jam pelajaran pertamapun berbunyi nyaring seantero sekolah. Hanya menunggu waktu 5 menit, dan guru MaPel ekonomi wajib masuk kekelas mereka.
Pelajaran pun dilakukan dengan keheningan dan sesekali tertawa ketika sang guru membuat lelucon, terkecuali Audy yg hanya memasang wajah datar andalannya.
{Skip Time}
Saat ini jam istirahat kedua. Audy sedang duduk dikantin dekat jendela, tempat favoritnya. Lelaki itu tidak duduk sendiri. Ada Reynand, Shila, Egy, Hansel dan Felyx yg menemaninya.
"Oh iya Rey! Ntar jadikan BBQ dirumah lo? Gue baru dikasih info tadi pagi sama bunda, kalo uncle Revan sama aunty Carend ngundang acara BBQ malam ini". Tanya Shila begitu antusias.
"Jadi dong!". Jawab Reynand dengan senyuman manisnya.
Reynand dan Shila memiliki sifat yg humble dan friendly. Apa lagi mereka sangat murah senyum. Kebalikan keduanya, Audy dan Hansel memiliki sifat yg dingin dan tanpa ekspresi. Keduanya sangat disegani disekolah ini. Tetapi Audy lebih ditakuti dari pada Hansel. Sedangkan Felyx memang gadis yg cuek. Tetapi sangat humble bila sudah kenal dekat.
Untuk Egy sendiri, lelaki itu adik dari Hansel yg hanya beda 1 tahun usianya dengan Hansel. Egy lelaki yg bisa dikatakan biang rusuh, playboy, tukang PHP dan humoris.
Seperti kebanyakan kantin disetiap sekolah. Kantin adalah tempat dimana para pelajar bisa melepas penat dan mengisi kekosongan perut. Dan kantin adalah sasaran empuk untuk mereka bisa berbuat kebisingan. Seperti halnya saat ini yg sangat bising.
Audy memang sangat membenci kebisingan. Namun lelaki itu juga tidak bisa membuat kantin menjadi hening seperti halnya dia masuk kedalam kelasnya. Mereka juga punya hak disekolah terutama kantin ini, menurut Audy. Jadilah lelaki itu hanya mengacuhkan suara-suara yg memekakan telinga itu dengan menyumbat telinganya dengan earphone miliknya.
.
Rara POV
Aku tersenyum melihat dua pangeranku menuruni tangga. Keduanya mengenakan setelan yg hampir sama. Hanya warnanya saja yg berbeda.
Suamiku mengenakan kemeja putih polos dan lengan digulung sampai siku, dengan celana hitam dan kemejanya yg dimasukan rapi. Tak lupa sepatu hitam mengkilat sebagai pelengkap. Semakin tampan dengan rambut yg disisir rapi.
Sedangkan anak lelakiku mengenakan kemeja coklat-silver kotak-kotak dan lengan digulung hingga siku, dengan celana jeans hitam. Bedanya, kemejanya dikeluarkan. Sepatu vans silver dan rambut yg sama dengan orang yg aku cinta dimasa lalu. Bahkan wajah mereka sangat terlihat sama bak pinang dibela dua.
Suamiku Demon tersenyum kepadaku hingga dirinya sampai didepanku yg menunggunya diruang keluarga yg tak jauh dari tangga. Demon mencium keningku lalu bibirku sekilas. Aku hanya terkekeh dengan perlakuannya.
Dua orang lagi yg kami tunggu, yaitu anak kembarku dan Demon yg belum turun. Mereka memang sangat lama. Hingga kami menunggu 5 menit, akhirnya sikembar turun dengan mengenakan dress yg senada dengan yg kukenakan saat ini. Hanya beda warna saja.
Aku mengenakan dress putih diatas lutut. Sedangkan Dyskha mengenakan dress silver diatas lutut dan Resya mengenakan dress coklat diatas lutut.
"Sorry mom, dad, bang, we latte". Kata Dyskha seraya menyengir amat manis.
Aku memberikan senyuman hangat untuk putri kembarku. "Ya sudah, kita langsung saja". Kataku seraya mengelus surai rambut keduanya. Kami pun berjalan keluar menuju mobil yg sudah disiapkan supir tadi.
💮
Yeeeeeyy!! Sesuai janji yha malam ini gue update lagi 😂
Semoga ceritanya tidak mengecewakan kalian dan jgn sungkan untuk memberikan dukungan. Karna suport dari kalian itu yg paling ditunggu :)
KAMU SEDANG MEMBACA
AUDY [Tahap Revisi]
Teen Fiction[Plagiat Jangan Mendekat!!!] Follow dulu, baru baca:v #sequel CANCER Audy Gabriel Alexander, lelaki berparas tampan yg sangat mirip dengan masa lalu sang mama, namun sifat audy berbanding terbalik dengan'nya'. Audy lebih menyukai ketenangan, dimana...