|7|

174 21 8
                                    

~A U D Y~

Hati yg memilih, logika yg memantapkan, dan mulut yg akan berbicara. Namun itu tak mudah untuk dilakukan.

Audy, Rey, Shila, Felyx dan Hansel sedang berada dikantin setelah upacara bendera. Keringat bercucuran membasahi wajah serta baju mereka. Namun untuk yg wanita hanya wajah saja yg basah. Dijemur selama hampir 1 jam dilapangan membuat tubuh mereka mengeluarkan cairan yg dinamakan keringat itu.

Kelima pelajar itu duduk seraya meminum minuman botol yg mereka beli. Tak hanya mereka disana, ada beberapa siswa-siswi juga yg sedang beristirahat seperti mereka.

Audy hanya diam seraya sesekali meminum air aqua yg dibelinya. Keringat terus bercucuran dari wajahnya hingga turun membasahi lehernya. Terik matahari yg membuat mereka seperti ini. Dibanjiri keringat.

Mata Audy mengedar kepenjuru kantin. Pandangan itu terhenti tepat kearah wanita yg sepertinya tak asing, fikir lelaki itu. Mata Audy sedikit menyipit agar bisa memperjelas pandangannya.

Benar.

Itu gadis yg di mall itu. Ternyata dia bersekolah disekolah yg sama dengan Audy. Sungguh lelaki itu baru tau.

Gadis itu berjalan ke stand penjual jus bersama temannya yg kemarin. Mata Audy tak lepas memandang keduanya. Ah! Lebih tepatnya salah satunya dari kedua gadis itu. Siapa lagi kalau bukan gadis yg tak sengaja tetabrak oleh Audy saat di mall waktu itu.

"Ya gak Dy?". Tanya Rey meminta persetujuan dari lelaki itu. Dilihatnya Audy yg memandang kearah lain. Tampaknya lelaki itu tak mendengarkan perkataanya sedari tadi.

Hansel membalas tatapan Rey kepadanya, dan dilemparkan tatapan itu kepada dua gadis disamping dan depannya. Mereka merasa aneh dengan Audy yg tak biasanya melamun.

Hansel mencoba mencari apa yg sebenarnya menjadi fokus lelaki ini. Diikutinya arah pandang Audy, dan ia bisa menangkap dua sosok gadis yg menurutnya cantik. Pasti salah satu gadis itu telah membuat Audy tertarik, fikir Hansel.

Hansel menepuk pelan pundak Audy untuk menyadarkan lelaki itu. Audy sedikit kaget atas perbuatan Hansel. Dipandangnya satu persatu wajah teman-temannya yg sudah menatapnya sedari tadi.

"Ada apa?". Tanya Audy seolah tak terjadi apa-apa beberapa menit yg lalu.

Shila dan Felyx menghembuskan nafas kasar, sedangkan Rey mengkerutkan keninggnya dan Hansel yg hanya diam saja.

"Seharusnya pertanyaan itu buat lo". Kata Rey. "Lo kenapa?".

"Kenapa apanya?". Tanya Audy balik dengan wajah yg datar andalannya.

"Ck! Susah kalo ngomong sama batu!". Ketus Felyx. Audy hanya mengangkat bahu acuh.

.

Sudah hampir setengah jam bel pulang sekolah telah berbunyi menggemah keseluruh penjuru sekolah Alfa High School. Tetapi lelaki tampan yg memiliki tubuh putih, hidung mancung, tinggi dan rambut ikal yg agak berwarna kecoklatan itu hanya duduk didepan pos satpam sekolahnya.

Lelaki yg ber nametag 'Audy Gabriel Alexander' itu tidak menunggu jemputan disana. Melainkan menunggu seseorang yg ingin pulang bersamanya. Katanya ia ada urusan sebentar dengan wali kelasnya. Entah lah ada urusan apa, yg jelas Audy tak begitu peduli.

Pugh

Audy menoleh kesampingnya saat merasakan seseorang telah berani menepuk bahunya. Lelaki tampan itu yg fokus ke handphone nya kini menatap datar orang yg menepuk bahunya itu.

"Yok pulang". Ajak lelaki yg menepuk punggungnya seraya duduk dibangku pengemudi. Audy menatap datar lelaki yg diketahui bernama lengkap Hansel Juanda itu.

"Kenapa lo diam aja kayak patung disitu? Kalo lo matung disitu, kita gak bakal sampe-sampe kerumah". Kata Hansel yg tiba-tiba saja menjadi cerewet.

Audy memutar bola mata malas. Jelas-jelas motor itu miliknya, dan Hansel hanya ingin menumpang dengannya. Tetapi, kenapa motornya seperti dihak miliki oleh lelaki itu?

Saat Audy hendak berjalan mendekati Hansel dan ingin menaiki motornya yg sudah dinaiki Hansel itu, tak sengaja matanya menangkap seorang gadis cantik dengan surai panjang.

Gadis itu berjalan sendirian dengan menggunakan almamater silver khas anak osis. Ternyata gadis itu anggota osis, fikir Audy yg terus memperhatikannya.

Hansel yg ingin perotes karena Audy belum naik-naik juga keatas motor pun menoleh. Namun umpatan tak jadi keluar dari mulutnya. Lelaki tampan itu mengernyit bingung kala melihat Audy yg termenung untuk yg kedua kalinya. Ah! Lebih tepatnya sangat fokus memperhatikan sesuatu.
Hansel ikut menoleh kearah fokus Audy saat ini. Ternyata Audy memandang gadis yg juga dipandangnya tadi pagi saat dikantin.

"Oh.... Ternyata cewek itu yg buat lo tertarik". Kata Hansel tiba-tiba seraya mengangguk-anggukkan kepalanya. Audy hanya memandang Hansel dengan alis yg terangkat satu. "Udah! Lo gak bakal bisa ngelak lagi kalo lu tu suka sama tu cewek. Ternyata, selera lo tinggi juga". Kata Hansel lagi seraya tersenyum miring.

"Sok tau".

"Ahahaha! Udah ke gap kok masih aja ngelak. Ibaratnya udah ketauan maling, masih aja gak mau ngaku".

"Diam".

Hansel tertawa keras membuat beberapa orang yg berada disekitar kedua lelaki tampan itu menoleh dan memandang heran keduanya. Gadis itu juga tak terkecuali. Saat pandangannya beradu tatap bersama Audy, cepat-cepat gadis itu memutuskan pandangannya.

"Cieee.... Ternyata manusia batu es kayak lo bisa juga jatuh cinta! Ahahahahah!". Ledek Hansel yg tak henti-hentinya tertawa.

Audy tak memperdulikan sekitarnya, cepat-cepat lelaki tampan itu menaiki motornya dan duduk dibelakang Hansel yg mengendarai motor miliknya. Karena motor lelaki itu sedang berada dibengkel. Jadilah Hansel menumpang bersama Audy.

🌹

Olaaaaa:v up lagi nih:v maaf ya beberapa pemeran namanya diganti:) kalo ada yg gak suka sama nama yg gue ubah dan lebih suka nama yg awal, gue jelasin disini ya:v

Jadi tuh, nama 'Arsean' menurut gue udah banyak dicerita-cerita dan novel-novel. Nah, gue mau cerita gue termasuk nama pemerannya itu beda dari yg lain. Intinya tu, gua gak mau copas apapun dari cerita2 lain dan nama2 dari cerita2 lain. Cerita gue ini murni hasil dari pemikiran gue sendiri:)

So, maaf banget kalo ada yg gak suka sama nama yg udah gue ganti:v sebagai gantinya, gue bakal berusaha lagi buat cerita ini leboh feel dan lebih bagus dari sebelumnya:) thank you all:* :v

AUDY [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang