|4|

212 26 2
                                    

~A U D Y~

Jika cinta mampuh mengubah dirinya, maka lakukan lah. Tapi jika cinta juga menyakitinya, lebih baik menjauhlah.

"Ekhem!". Deheman itu membuat Audy mengalihkan pandangannya menjadi kearah adiknya. Dilihatnya Resya yg sudah tersenyum penuh arti. "Kalo suka bilang bang. Jangan dipendem, ntar ditikung orang baru tau rasa". Ejek Resya.

Alis Audy terangkat sebelah. "Baru kenal".

"Baru kenal tapi gelagatnya kayak udah cinta yg terpendam sekian lama".

"Sok tau!".

"Bukan sok tau, tapi emang tau. Cinta pandangan pertama tu emang beda ya. Ahahaha....".

"Bocah, sok tau". Kata Audy dan berlalu meninggalkan Resya yg terus tertawa mengejeknya.

.

Audy memberhentikan mobilnya, tepat digarasi rumahnya. Resya keluar terlebih dahulu dengan menenteng makanan. Sedangkan Audy berjalan kebelakang mobil dan membuka kap mobil untuk mengambil barang lainnya.

"Mau dibantu?". Tawar Resya yg melihat abangnya membawa barang yg banyak serta berat. Audy hanya menggeleng sekali tanda menolak tawaran adiknya.

Keduanya berjalan memasuki rumah mewah itu. Sesampainya diruang keluarga, sudah ada mommy, daddy dan Dyskha yg sedang bercanda ria. Resya berjalan kearah ketiganya dan meletakkan belanjaan makanan yg dibelinya ditengah meja.

Mata Dyskha berbinar kala ada makaroni kesukaannya. Yaitu makaroni pedas. Walau hanya satu.

"Itu bang Odey yg beliin. Katanya satu aja gak boleh lebih". Kata Resya. Sedangkan Dyskha mengangguk dengan wajah yg berbinar.

Sedangkan Audy sudah memasuki kamarnya setelah meletakkan barang-barang didapur. Audy merebahkan tubuhnya diatas kasur. Meraih ponsel yg memang ia letakkan diatas nakas dan membuka aplikasi WA.

Banyak sekali notifikasi dari nomor yg tak di save oleh Audy dan tidak diperdulikan oleh lelaki itu.

Dibukanya grub kelasnya untuk sekedar mencari informasi tentang tugas yg diberikan. Audy hanya menjadi sider saja disana tanpa berminat ikut bergabung didalam obrolan absurd teman sekelasnya.

Grub kece

Akbar
Hoi, kata bu Devi kerjain buku paket halaman 109 bagian pilihan ganda doang

Pangeran Gentayangan
Itu dikerjain sampe selesai?

YaniAninta
Engga!! Dipelototin aja Ran:)

Pangeran Gentayangan
Males banget.
Mending gue ngeliatin kamu aja deh sampe akhir hayat 😜

YaniAninta
NAJIS!! Lo alay. Gue gak mau sama cowok alay macem lo!!!

Acu rich kalean missqueen
Mampus lo 😂😂

💩
Lo juga alay Rik @Acurichkaleanmissqueen

Pangeran Gentayangan
Tau tuh dasar anak babi! G sadar die

Rita
Sama2 alay harap diam.

Gabby
Ta, gue minta catatan tadi dong. Gue mau nyari jawaban kimia nih.
Di google ga ngarti gue

Rita
Pc aja gab

Gabby
👌

💩
Kalo udh selesai jawabannya kirim kegrub ya. Makin cantik dah lu gebboy.
Makin sayang sepupu gue ame lu

Gabby
Enak aja.
Cari sendiri dong jawabannya. Otak gue mau pecah lu enak aje tinggal nyontek

Acu rich kalean missqueen
Ya elah gab, plit amat lo

Pangeran gentayangan
G ada solidaritasnya nih
Payah!!

Akbar
Dasar pelit, ntar diputusin Reno mampus lu

💩
Awas lu ye minta tlg sama kita, g bakal ditolongin!!

Audy mematikan handphone nya dan mencari buku paket sejarah. Ditandainya halaman 109 dan lelaki itu beralih kebuku kimianya. Ternyata ia sudah menyelesaikan tugas kimia itu yg memang seminggu yg lalu diberikan pak Suparman yg diketahui guru mapel pelajaran itu.

Audy berjalan menuju balkon kamarnya. Dilihatnya cuaca sore hari yg amat panas akhir-akhir ini. Mungkin karna sebentar lagi akan menyambut bulan puasa. Makanya matahari jadi semakin terik.

Seketika, fikiran Audy melayang menjadi memikirkan gadis yg tak sengaja bertabrakan dengannya tadi. Senyuman kecil terukir diwajah tampan Audy.

.

Pagi ini, Audy terpaksa bangun akibat dibangunkan oleh Felyx dan Shila. Kedua gadis itu tidak mempunyai kesibukan lain apa selain mengganggu tidur nyenyaknya? fikir Audy jengkel.

Audy keluar kamar dengan setelan baju kemeja putih polos yg lengannya digulung hingga siku dan celana levis pendek sebatas lutut serta sepatu putih polos.

Wajah Audy sangat menunjukkan ketidak sukaan atas kehadiran Reynand, Hansel, Egy, Shila dan Felyx. Sedangkan kelimanya hanya bersikap biasa saja. Toh, mereka sudah biasa meladeni sifat Audy.

"Kalian mau kemana?". Tanya Rara mommy Audy dengan lembut kepada para keponakannya.

Kelima remaja itu tersenyum lembut kearah Rara seraya mencium tangan wanita cantik itu. Senyuman juga tak lepas dari wajah Rara untuk kelima remaja didepannya ini yg mengingatkannya kembali dengan masa-masa dimana ia masih muda dulu. Tentu saja ia juga kembali mengingat momen dimana ia masih bersama dengan 'Aldy'.

Mengikhlaskan bukan berarti melupakan segala kenangan tentang dia yg pernah menjadi penerang didalam kehidupan. Bukan pula menjadikan yg sekarang sebagai pelarian agar bisa melupakan. Ini hanya mengingat masa-masa indah itu. Tak ada salahnya bukan? Fikir Rara.

"Kita mau jalan-jalan keBandung. Boleh kan mom?". Tanya Reynand. Rara mengangguk kecil. Memang Rey, Zeo dan Zoe memanggil dirinya dengan sebutan 'mom'. Begitu pula dengan Audy, Dyskha dan Resya yg memanggil Carend dan Revan dengan sebutan 'Ayah-Bunda'.

"Iya. Kalian semua hati-hati. Jangan ngebut bawa kendaraanya. Tetap jaga sikap dikota orang. Jangan lupa makan siang. Pulang jangan kemalaman. Besok kalian sekolah". Kata Rara menasehati yg diangguki kelima remaja itu. Sedangkan Audy hanya mendesah pasrah.

Audy sebenarnya tidak ingin ikut. Dirinya lebih baik tidur dikamar hingga sore hari dari pada harus ikut mereka pergi keBandung.

"Ya sudah. Kita langsung pergi aja ya mom biar gak kemalaman baliknya". Kata Reynand dan diangguki oleh Rara.

🌹

Yipiiiii.... Balik lagi ehehehe 😂 jgn lupa ksh gue semangatnya:v you know what i mean 😅

AUDY [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang