Saat setengah perjalanan, aku mendapat pesan melalui instagram, pesan yang selama ini tidak pernah ku harapkan lagi, pesan ini dari Afif.
"Assalamu'alaikum Wr.Wb"
Aku bingung, apa yang harus aku lakukan. Apa aku harus membalas pesan itu? Jika aku tidak membalas pesan itu maka aku yang berdosa, karena menjawab salam adalah hukumnya wajib. Aku kebingungan karena ilmu ku yang masih fakir. Namun jika aku membalas aku takut akan terjerat lagi dalam maksiat. Dan aku tidak ingin Allah murka lagi padaku.
"Ya Allah, bantu aku" lirihku.
Akhirnya akupun membalas pesan itu dengan perasaan yang masih kebingungan .
"Bismillah" ucapku sebelum mengetik balasan.
"Wa'alaikumsalam Warahmatullah" balasku.
Dengan waktu kurang dari 10 detik, aku mendapat balasan dari Afif.
"Velerine, apa kabar?".
Aku makin bingung, apa yang harus aku lakukan. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak membalas pesan itu dan memilih mendengarkan murottal. Ponselku berdering, pertanda ada pesan masuk. Dan pesan itu dari Afif.
"Kamu sekarang sudah berubah ya, kamu sekarang masya Allah sekali. Dengan masker yang menyerupai cadar itu"
Aku kaget dan bingung dengan pesan Afif, bagaimana dia bisa tau jika aku mengenakan masker? Tak lama kemudian, ada pesan masuk lagi
"Gamis coklat"
Tambah Afif dalam pesan itu. Aku semakin bingung, ku toleh kanan dan kiri,tak ada. kemudian kutoleh kebelakang, dan aku tepengarah saat aku melihat sosok yang selama ini tidak pernah kuharapkan, yaitu Afif. Afif tersenyum melihatku, namun mataku masih terbelalak tidak percaya melihatnya.Mengapa aku tak pernah mengharapkan Afif? Itu karena aku dan Afif pernah bersama-sama terjerat dalam maksiat. Aku dan Afif telah melakukan perbuatan yang Allah murkai, yaitu pacaran. Aku dan Afif menjalin hubungan selama 5 tahun, sejak aku duduk dibangku kelas 1 SMP dan aku mengakhirinya saat aku duduk di bangku kelas 2 SMA. Banyak cara yang kulakukan untuk menjauhinya, dengan cara memblokir beberapa akun sosial mediaku. Seperti , facebook dan nomor whatsApp Afif. Namun saat aku ingin memblokir instagramnya, ternyata instagramku telah lebih dulu diblokir olehnya dan akupun menjadi khawatir karena Afif bisa menghubungiku lewat instagram, dengan cara membatalkan blokir. Benar saja apa yang ku khawatirkan kini benar terjadi. Afif menghubungiku.
Walau sudah tak ada hubungan, aku merasa imanku masih lemah. Aku takut aku akan masuk kedalam lubang maksiat yang sama. Karena sejujurnya aku masih mencintai Afif. Tapi aku tak pernah mengharapkan kehadiran Afif dihidupku. Bukan Afif yang selama ini ada dalam doaku."Ya Allah apa rencanamu? Sehingga aku bertemu lagi dengannya". Lirih dalam hati.
"Vel, kamu kenapa? Kamu kenal sama mereka?". Tanya ayah padaku.
"Em... Iya yah. Mereka temanku waktu sekolah" .
"Oalah. Kenapa tak bertegur sapa? Ga baik lo sombong-sombongan begitu". Kata ayah sambil tersenyum ramah. kepada Afif dan kedua temannya. Afif dan kedua temannya langsung saja meraih tangan ayahku untuk bersalaman layaknya Bapak dan anaknya.
"Kalian dari mana asalnya". Tanya ayah pada mereka.
"Dari desa Lingsir pak" jawab Afif.
"Sudah kenal lama to dengan anak bapak ini?" tanya ayah kepada mereka sambil melirik kearah ku.
"Sudah lama pak, lama sekali malah. Dari SMP" jawab Afif.
"Oalah.. Kok diem-dieman. Padahal satu mobil, kok ya baru sadar" kata ayah sambil tersenyum ramah.
"Baru nyadar pak kalo temen" jawab Afif enteng.
"Travel ini mengantar kita sampai tujuan tidak ya nak?" tanya ayah pada Afif dan dua orang temannya.
"Iya pak. Travel ini mengantar kita sampai ketujuan kita".
"Alhamdulillah, kalo sampai tujuan, gak pusing-pusing harus cari alamat".
"Oh iya, Bapak sama Velerine ini mau ke Jawa Timur ya? Daerah mana pak?" tanya Afif lagi.
"Bapak sama Velerine ini mau ke Magetan, Jawa Timur. Velerine mau melanjutkan sekolahnya disana, di pondok Tahfidzul Qur'an, Velerine pengen hafal Al-Qur'an. Pengen nyenengin orang tuanya katanya". Jawab ayah dengan nada menggoda yang membuatku tersenyum.
"Pondok Mafaza ya pak?"
"Eh, apa ya Vel? Kok ayah lupa" tanya ayah padaku
"Ma'had Aly Fatimah tuzzahto,yah" jawabku pada ayah.
"Iya, betul. Itu dekat dengan pondok saya, satu cabang malah. Pondok Tahfidz juga, Mafatih Ma'had Aly Al-Fatih"
"Itu artinya kita satu arah?". Tanyaku yang secara tiba-tiba membuka percakapanku dengannya.
"Iya Velerine. Cuman tempatnya agak jauh, sekitar 2 km dari asrama akhwat ke asrama ikhwan". Jawab Afif dengan semangat. Dan aku pun kembali terdiam.
Aku mulai resah, mengapa aku dan Afif bertemu kembali, dan harus bersama dalam 24 jam ini. "Ya allah istiqomahkanlah aku" dalam hatiku. Tiba-tiba ayah bertanya pada Afif dan kedua temannya. Sehingga membuyarkan lamunanku.
"Oh iya, Bapak sampai lupa. Nama kalian siapa?"
"Saya Afif Danariansyah pak dan ini Asep dan yang ini Arul".
"Sudah berapa juz hapalannya nak Afif, nak Asep, dan nak Arul?" tanya ayah
Aku berusaha menyimak jawaban mereka, bukan karena ada apa-apa. Melainkan aku penasaran berapa juz yang akan mereka sebutkan.
"Masih sedikit pak". Jawab Afif lembut
"Aduh, jangan bohong atuh". Ucap Asep secara tiba-tiba
"Afif sudah hafal 10 juz pak". Ucap Arul yang langsung saja dibantah oleh Afif dan mendekap mulut Arul.
"Enggak pak, masih sedikit". Tambah Afif yang terlihat malu
"Masya allah, sudah banyak itu nak Afif, Velerine saja baru 5 juz. Kalah deh anak bapak". Kata ayah sambil tersenyum menggoda Afif.
"Enggak kok pak, segitu aja sudah banyak sekali, apalagi kan Velerine mau melanjutkan Tahfidz lagi, pasti makin bertambah lagi". Kata Afif merendah
"Aamiin" ucap ayah.****
Akhirnya, aku dan ayah sampai di tempat tujuan. Aku dan ayah turun lebih dulu, Afif dan kedua temannya melanjutkan perjalanannya. Tiba-tiba ponselku berdering, ternyata aku mendapatkan pesan. Dan pesan itu dari Afif.
"Aku menunggumu di sepertiga malamku".
Aku kaget dengan pesan itu. Aku tak pernah menemuinya di sepertiga malamku, karena dalam doaku tidak pernah ku selipkan namanya.
.
.
.
.
.
.
❤Bersambung❤🙏🙏Mohon maaf bila ada penulisan yang kurang,kritik dan saran selalu saya nantikan..
Jangan lupa follow dan komen ya teman.
Mohon doanya🙏🙏semoga selesai sampe akhir.aamiin
.
.
.
.
.
👇👇👇Scroll kebawah👇👇👇
Untuk episod selanjutnya😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta yang tak diharapkan (islami)
Fiksi RemajaDia hadir di kehidupanku lagi, setelah aku benar-benar ingin melupakannya.Aku tak membencinya walau dia telah hadir dalam masa lalu ku.Hanya saja aku tak ingin masuk kedalam lubang yang sama bersamanya. . . . . Tahun berganti tahun,aku dan dia diper...