1.

386 20 7
                                    

Aku berharap kata bertemu tidak akan diakhiri dengan kata pisah.

                          ❤❤❤

"kring.. Kringg".

Jam weker terus berbunyi agar sang pemilik segera bangun. Jarum jam telah menunjukan di angka 6:30 .

"Engghh," seorang gadis dengan mata masih tertutup semakin mengeratkan selimutnya. Seakan akan dia enggan untuk membuka mata barang sedikitpun.

"Kejoraaa Anastasya." panggilan itu berasal dari balik pintu, seorang wanita paruh baya segera menuju ranjang yang dimana terdapat seorang gadis yang masih dialam mimpinya.

"ya ampun Kejora, ini udah jam berapa? Kamu gak mau sekolah hah?"

"eengh, apa sih bun, Kejora masih ngantuk," ucap Kejora dengan mata terpejam.

"ini udah siang Kejora, noh liat matahari aja udah bertugas, kamu masih enak -enakan tidur."

"lima menit lagi deh bun." Kejora berusah bernego dengan bunda nya, karena ia masih sangat mengantuk.

"lima menit, lima menit, ini udah udah jam 6:30 Kejora." bunda Kejora benar-benar kesel dibuatnya. Seketika mata Kejora yang tadinya tertutup rapat tiba-tiba terbuka lebar.

"Bunda tadi bilang apa? Ja..jam, jam berapa? Jam 6:30? " ucap Kejora yang masih berusah mencerna ucapan bunda nya tadi. Dan dengan jurus seribu bayangan Kejora melompat dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.

"Bunda kenapa gak bangunin kejora sihh? " teriak kejora sambil berlari menuju kamar mandi.

"yang bangun siang siapa yang disalahin siapa," gumam bunda Kejora dan menggelengkan kepala melihat kelakuan anak semata wayang nya.

Hanya butuh waktu 10 menit kejora sudah siap dengan seragam putih abu-abunya. Ia segera menuruni anak tangga menuju bunda nya.

"Bunda Kejora berangkat dulu, assalamu'alikum." Kejora mencium tangan bunda nya dan berlari munuju garasi.

"kamu gak sarapan dulu sayang," teriak bunda .

"gak bun, gak keburu," Kejora juga ikut berteriak karena ia sudah berada diluar rumah.

"Wa'alaikum sallam." bunda Kejora membalas salam kejora dengan nada pelan, walau teriak juga tidak akan didengar oleh Kejora.

Diperjalanan menuju sekolah Kejora terus saja mengomel tidak jelas karena jalanan macet. Ia melihat arloji yang berada di pergelangan tangan nya, jarum jam menunjukan pukul 07:10. Berarti ia hanya memiliki sisa waktu hanya 10 menit, gerbang akan ditutup tepat pukul 07:20 mengingat hari ini adalah hari senin yang otomatis akan diadakan upacara.

"ishhh bisa telat banget ni gw." Kejora yang mulai gelisah pun segera menancap gas ketika macet sudah berlalu. Sesampai nya disekolah ia melihat gerbang sudah ditutup dan itu artinya upacara sudah dimulai.

"Duhhh.. Mati gw, mana ada yang jaga lagi." Kejora terus memutar otak nya bagaimana ia bisa masuk tanpa ketauan oleh guru piket ataupun para Osis.

"apa gw lewat belakang aja kali ya, terus mobil gw titipin aja kewarung sebarang," ucap Kejora pada dirinya sendiri.

"ya, gw harus lewat pintu belakang." Kejora segera menitipkan mobil nya di warung sebrang dan ia pun segera berlari menuju halaman belakang.

"aishhhh di kunci lagi, masak iya gw harus manjat, mana tinggi banget lagi."Kejora kesal karena harapan nya tidak terkabul, ia hanya menatap nanar tembok yang menjulang tinggi.

"aaaaa bunda, Kejora harus gimana, Kejora gak bisa manjat bun," rengek kejora, yang entah sebab nya malah memanggil bunda nya.

"ehhh? Kok malah manggil bunda sih? Mau lo nagis juga bunda gak bakal tau," racau Kejora yang entah mengapa membuat nya seperti orang gila, mungkin efek terlambat.

"duhhh Kejoraaa, kok lo mah ngomel-ngomel sih, cari cara gimana lo bisa masuk dan gak ketangkap." mungkin hari ini Kejora benar-benar gila.

Kejora mondar mandir layak nya setrika,sambil menggigiti kukunya dan terus memikirkan cara agar ia bisa masuk.

"duhhh Kejora, mana otak lo yang pinter, kalau gini cara nya lo bisa makin telat." Kejora terus saja berbicara pada dirinya sendiri tanpa memperhatikan sekitar. Hingga ia berbalik dan menabrak sesuatu.
Sesuatu?

"aisshhh." Kejora memegang kening nya yang membentur suatu benda.

"perasaan tadi gak ada ini deh." Kejora terus memperhatikan benda yang ditabrak nya tadi.

"ehhh? Kok..?"ucap Kejora dan matanya beralih ke seragam yang ia kenakan.

"loh? Kok sama? " dan seketika mata Kejora membulat, ia teringat sesuatu kalau yang ia kenakan sama dengan yang tadi di tabraknya? Berarti itu?

"haaaa." Kejora benar-benar terkejut saat ia mencoba mengangkat kepala nya keatas, memcoba memastikan dugaan nya. Kejora mundur beberapa langkah setelah mempastikan dugaan nya.

Haii, ini cerita pertama aku. Mohon krisarnya ya dan mohon bantuan nya😊jangan lupa di vote.tunggu kelanjutan nya yaaa. okeeee🤗

Bintang KejoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang