9.

95 3 0
                                    

Aku dan kamu ibaratkan SEPATU. Selalu bersama tapi tidak pernah bersatu.

                              ❤❤❤

Seorang gadis dengan tubuh mungil sedang berjalan menyusuri koridor kelas, hari ini dikelas nya sedang jam kosong, guru yang mengajar berhalangan hadir. Itu sebabnya ia memilih untuk berjalan-jalan dibanding ia menghabiskan waktu nya dengan teman-teman nya yang sedang mengadakan pasar dadakan.

Ia terus melangkahkan kakinya tanpa arah tujuan, ia hanya berharap rasa suntuk dan bosannya akan segera hilang.karena terlalu asik akan dunianya sendiri hampir saja ia terjatuh sebab ia menginjak tali sapatunya sendiri.

"huft. Untung gak jatuh,"ujar Kejora sambil mengelus-ngelus dadanya.pandngan Kejora jatuh pada tali sepatunya yang terlepas, namun ia enggan untuk mengikatnya kembali. Sebenarnya ia sedikit tidak suka sepatu berkali, selain bisa membuatnya hampir terjatuh seperti tadi, menurutnya sepatu bertali ribet, dan lama apa lagi saat ia sedang dalam kondisi terburu-buru.

Kejora masih terus melangkahkan kakinya tanpa menghiraukan tali sepatunya. Hingga ia melihat satu buah kaleng yang tergeletak di ujung koridor,memastikan bahwa tidak ada orang dengan isengnya ia menendang kaleng tersebut hingga,

Bugh.

Bola mata Kejora seketika membulat, kedua tangan nya menutup mulutnya terkejut. Mati gw. Batin kejora
Sebab bukan kaleng yang terlempar namun sepatu Kejoranya lah yang melayang dan lebih parahnya sepatu tersebut mendarat mulus di wajah tampan seorang siswa.

"anjirr, siapa yang nimpuk gw?"

"keluar lo, banci.kalau berani sini hadapin gw,gak elit banget nimpuk pake sepatu."Siswa tersebut mencak-mencak tidak jelas sebab keningnya tiba-tiba saja ketimbuk sepatu yang entah dari mana asalnya.

"sepatu sialan,"ujarnya lagi kemudian menendang sepatu tersebut.

"Aaaaaa, sepatu gw."teriakan itu berasal dari Kejora yang sebelumnya ingin bersembunyi, namun melihat sepatunya ditendang begitu aja oleh siswa tersebut seketika membuat Kejora kesal.

"ohh jadi ini sepatu lo?"tanya Siswa yang bernama tag Bintang. Ya Bintang lah yang terkena sepatu Kejora.

"kalau iya kenapa?"tanya Kejora dengan wajah menantang.Bukan nya menjawab Bintang malah semakin menjadi menendang sepatu Kejora lebih jauh lagi.

"eh eh ngapain lo nendang-nendang sepatu gw?"ucap Kejora.

"asal lo tau ya sepatu gw tu limited edition ya."lanjut Kejora dengan raut kesal.

"gak nanya,gak peduli dan gak mau tau,"ujar Bintang dengan santainya

"lagian sepatu buluk lo udah ngenain jidat gw,"lanjut Bintang.

"sembarangan lo ngatain sepatu gw buluk, lagian ngapain juga jidat lo disitu.jadi gak usah nyalahin gw."Kejora menatap Bintang dengan sengit, begitu pula dengan Bintang yang menatap Kejora dengan tajam.

"udah salah, ngeyel, ngotot pula."

"dari jamannya nabi Adam juga, ni jidat udah disini tempatnya.gak tau kalau jidat lo, suka pindah-pindah. Mungkin lo bukan keturunannya nabi Adam."Kejora dibuat cengo dengan kata-kata yang keluar dari mulut Bintang. Kalau ia bukan keturunan nabi Adam, lalu ia keturunan siapa? Keturunan monyet? Oh yang benar saja. Jika menurut pelajaran sejarah mungkin saja, namun menurut agamanya tentu saja tidak.

"lo kok ngeselin sih,"ujar Kejora.

"harusnya gw yang bilang gitu,nih liat akibat dari sepatu sialan lo itu,"sahut Bintang menunjuk keningnya yang benjol dan sedikit memerah. Jangan ditanya mengapa akibatnya sampai seperti itu, jawabannya hanya satu, sepatu Kejora memiliki hak jadi wajar saja kening Bintang sampai benjol.

Bintang KejoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang