06. Stay with me

5 2 0
                                    

08.00pm

Ting tong...

Raein melangkah menuju pintu depan,untuk membukanya.

Cekrekkk..

Raein terkejut ketika melihat seseorang bertubuh tinggi menatapnya dengan tatapan penuh rindu.
Bulir air mata mulai membasahi pipi Raein.

"Sudahlah jangan menangis"ucap lelaki itu menghapus air mata Raein

"Kenapa kau tak mengabariku?"tanya Raein

"Maaf ya" jawabnya

Tetesan air mata itu terus mengalir pipi Raein,itu bukan kesedihan melainkan kerinduanya kepada kakaknya yang telah kembali dari Canada.

"Raein"panggilnya menatap lekat Raein.

Raein menegakkan kepalanya dan langsung memeluk erat lelaki yang didepanya itu.

"Jangan ke canada lagi,kumohon!"isak Raein semakin mempererat pelukanya

Lelaki itu adalah kim seok jin,kakak kandung Raein. Seok jin 2 tahun yang lalu memang terbang ke canada untuk bekerja disana. Raein sangat merindukanya ketika di busan.

"Oppa,kumohon jangan pergi lagi" ucap Raein menangis deras.

" Aku juga merindukanmu Raein,tapi aku besok harus kembali ke canada"ujar jin melepas pelukannya

"Kenapa secepat itu,bahkan kau baru saja sampai" seru Raein

"Aku sampai di busan sudah seminggu yang lalu dan maaf aku baru datang sekarang" ucap jin

"Hiks oppa.. kumohon" ucap Raein lesu

Seorang wanita paruh baya membuka pintu apartement dan tersenyum pada Raein, Raein hanya diam.
Wanita paruh baya itu keluar untuk mengambil makanan dimobil

"Kamu kenapa sih? " tanya jin

"Aku kenapa" jawab Raein dingin

"Kamu beda, sikap kamu beda sama yang dulu.udah nggak ceria lagi. Eomma ngomong apa sama kamu?" seru jin

Raein mencoba menahan tangis.

"Ngomong apa sih,eomma nggak ngomong apa - apa!" Ketus Raein

" kenapa bohong? Kau diajarkan tidak untuk berbohong Raein!" Ucap jin agak membentak

Oppa.. kau aku ingin sekali cerita semua masalahku padamu,tapi seperti ada yang menahanku. Eomma,appa ,unnie.. mereka hanya menganggapku seperti angin lalu.. mian oppa_

"Aku.." ucap Raein terpotong karna wanita paruh baya itu membuka pintu,sehingga Raein tak mau berbicara.

"Aku?"seru jin

"Aku ngantuk,kalian kalo mau pulang,pulang aja. Ohh dan hati-hati ya oppa" ucap Raein tersenyum dan pergi berjalan untuk ke kamar.

Raein menutup pintu kamarnya dan bernafas kasar, seseorang melangkah menuju kamar Raein, Raein bergegas membanting tubuhnya di ranjang dan memejamkan mata.

" dia benar sudah tidur" ucap jin

"Jadi kau besok jadi ke canada"seru eomma menghampiri jin yang diambang pintu.

"Eomma apa yang terjadi pada Raein?,apa kau membagi kasih sayang mu dengan adil?"

"Apa maksudmu?"tanya eomma

"Kau tau, sikapmu ini tak adil pada Raein!" Ucap jin marah

"Tak adil? Eomma sudah memberikan apa yang dia mau " jelas eomma

"Memberikan yaa.. dia membutuhkan kasih sayang eomma,bukan harta!" Ucap jin pergi .

Eomma menunduk lesu dan langsung menutup pintu kamar Raein.
Raein membuka matanya dan menangis memeluk erat bantalnya.

Kau mengerti oppa...
Bagaimana bisa kau mengerti semuanya?
Gomawo_

Raein menatap langit kamarnya dan menghembuskan nafas panjang.
Menangis... tenggelam dalam kesedihan.
:
:
:

***

Jimin menyodorkan sapu tangan pada Raein,jangan tanya mengapa? Karna Raein dibully..
Gadis itu menangis.. dan jimin hanya menyodorkan sapu tanganya lalu pergi.

I miss u.._

"Udah ya jangan nangis" ucap Eunha menenangkan Raein

Setiap hari Raein dan Eunha selalu di bully oleh teman- temanya dikelas,mereka selalu menangis dalam diam tanpa ada yang mengerti kecuali jimin dan mark.

"Gw mau ngomong sama lo!" Ucap Mark menarik tangan Raein yang tengah menangis.

"Bangsat, mata lo buta ya! Dia lagi nangis tolol. Nggak Raein tetep disini!" Ketus Eunha.

"Bocil jangan ikut campur urusan gw ma Raein" Ucap Mark dingin dan menarik tangan Raein untuk keluar

Mark dan Raein menjadi sorot perhatian dikelas.

"Arghh sakit,lepas. Bisa nggak sih santai aja" ucap Raein menangkis tangan Mark dengan kasar dan menghapus air matanya.

" Lo jadi cewe jahat banget sih!" Bentak mark

"Maksud lo apa?" Seru Raein

" nggak usah sok polos lo! Lo udah nyakitin sahabat gw. Jimin dia udah ngelakuin semua buat lo,tapi.. dimana lo saat dia butuh lo Njing! Dan lo semudah itu ngorbanin perasaan lo buat seulgi. Lo tau jimin tersiksa sama itu semua. Gw kira lo cewe baik tapi itu cuma didepan doank dalam nya busuk!" Jelas Mark pergi.

Kamu fikir mengorbankan seseorang yang kita cintai semudah itu mark..
Nggak!.. kau tau itu sulit..
Aku kira jika aku mengorbankan perasaanku semua orang dikelas bisa menerima ku tapi.. ternyata tidak. Mereka semakin menindasku.. dan seulgi dia juga ikut membullyku..

Kenapa aku begitu bodoh?
Mengorbankan seseorang yang sangat tulus mencintaiku sedangkan aku... tidak membalas cintanya..

Aku egois!

Aku hanya memikirkan diriku sendiri.. aku tak memikirkan perasaanya!
Aku menyadari itu sekarang.
Cintanya sangat tulus,dia bisa menerimaku apa adanya..
Tapi berbeda dengan sekarang dia membenciku,bahkan melirikpun dia enggan.

Aku bodoh! Egois! Memang Pantas aku mendapatkan ini semua..

Jimin ahh tetaplah bersamaku kumohon aku membutuhkanmu sekarang
:
:
:

I hope you understand that I love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang