15. Broken Heart

5 1 0
                                    

Gadis itu berjalan melewati bibir jalan dengan sempoyongan. Tubuhnya mengigil, mukanya pucat sekarang. Jarak apartementnya masih agak jauh untuk ditempuh dengan jalan kaki.
Tapi gadis itu masih tetap melanjutkan perjalananya walau badanya sudah tak kuat menerima dingin.

Cekrekk..

"Huhhhh din..ginn"  ucap gadis itu mengigil

Dengan cepat gadis itu mengganti pakaiannya yang basah dan berjalan menuju kamar . Menyelimuti dirinya dengan selimut hangat. Menatap langit kamar, dan menggenggam erat selimutnya.

Cold..

Satu tetes air mata berhasil keluar dari pipi gadis itu.
Gadis cantik itu menangis karna dia menunggu seseorang yang harusnya ada disampingnya.

Flashback onn

Seorang wanita paruh baya memasang larut khawatir terhadap seseorang yang sangat ia sayangi yaitu jisoo .

"Eomma ada apa denganmu?" Tanyaa jin

" firasat eomma tidak enak, bagaimana keadaan jisoo sekarang?" Tanya nya cemas

Jin hanya bisa menghela nafas panjang.

" Seok jin ah ayo kita ke seoul sekarang. Aku khawatir dengannya. Firasat eomma mengatakan dia sakit" ajak Eomma pada jin

Jin menoleh ke kamar Raein dan terdiam sejenak

"Eomma Bagaimana dengan Raein? Dia Demam sekarang!" Jelas jin

" arghh apa kau tak mengawatirkan adikmu yang sekarang di seoul ha! Jika kau tak ingin menemani Eomma, Eomma akan pergi sendiri" ucap eomma pergi.

Ya benar firasat Eomma jisoo unnie sakit dan Eomma membawanya pulang. Unnie demam dan dia harus dirawat di Rumah sakit..
Apa kabar denganku? Yang sudah demam selama 3 hari dan hanya di rawat di rumah.. hanya jin oppa yang merawatku.
Eomma dan appa di rumah sakit menemani unnie..

Flashback off

Eomma apa kau tak mempunyai firasat bahwa aku sakit?_

Gadis itu terus mengeluarkan tetesan air mata, walau gadis itu sudah menahannya tapi air mata itu tetap menetes.
Tak kuat menahan bendunganya.
Yang dipikirkan olehnya adalah " apa kau tak menyayangiku?" .

"Jin oppaa... ne..ommu bo..goshipo.." isak Raein.

From: Raein
To: Eomma

Aku.. apakah kau menyayangiku?

Sejak kecil kau selalu membagi kasih sayang mu pada jin oppa dan
Jisoo unnie

Kau menganggap aku apa?

Kau tau aku juga butuh kasih sayang.. hanya itu tidak lebih

Sungguh perih jika aku menahan ini semua eomma..

Ingin ku katakan ini semua tapi hati kecilku menahannya.

Kau membelanya... terus membelanya..memberikan kasih sayang yang hangat di depan ku itu menyakitkan .

Aku sudah melakukan apa yang kau mau, tapi.. mana kasih sayang untukku eomma?

Aku sakit.. aku membutuhkanmu sekarang.. where are you?

Aku ingin merasakan pelukan hangat yang kau beri kepada wendy unnie ketika dia sakit.

Hiks.. apa kau tak lelah membuatku sakit eomma? Air mata ini selalu jatuh karna mu dan kau tak menyadari itu..

Aku menyayangimu.. sungguh..

Sadar lah eomma aku sungguh membutuhkan mu setiap detik menit jam yang ku jalani..

Skipp..

Eunha menghampiri Raein dengan Raut muka datar.

"Kemarin kenapa nggak masuk?" Tanya Eunha

"Mm sorry gw sakit" jawab Raein

" sakit apa?"

" demam"

"Kurang jaga pola makn tuh,lo sih makan telat" ketusnya

"Ekhee.."


Raein melihat jimin melewatinya,seketika hatinya rapuh.
Bayangan masa lalu muncul dipikiranya. Hati Raein masih belum bisa melepaskan jimin sepenuhnya.

"Woy,napa lu?"tanya Eunha membuyarkan lamunan Raein

Siratan kebencian tak pernah luput dari mata jimin setiap kali menatap Raein.

"Ohh nggak cuma mikirin patrick aja" bohong Raein

Eunha mengerti bahwa Raein berbohong, sebenernya Eunha selalu memperhatikan gerak gerik Raein bahkan Eunha mengerti tatapan Raein pada jimin banyak rasa rindu yang terpendam di hatinya

Kenapa diri ini tak bisa berbuat apapun?
Bahkan lumpuh seketika..
Retakan ini semakin memenuhi dinding batu yang melingkupi..
Waktu pun enggan menunggu dan menantiku untuk memperbaiki Retakan itu..

Aku semakin takut jika nanti kau pun menghilang dengan puing-puing penyesalan.
Ku mohon kembalilah...

You..

like a butterfly that lives only for a moment then disappears...

I hope you understand that I love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang