Sudah empat hari arra tidak masuk sekolah karena dia hrus cuci darah dan istirahat di rumah sakit.
Dan hari ini dia mulai masuk kembali ke sekolah. Dia berangkat bersama adit. Adit mengantar sampai ke depan kls Arra. Adit tidak sekelas lagi dengan arra dia sekelas dengan Nicole.
"Makasih ya dit" ucap Arra dengan mulut yang masih pucat
"Lu beneran gak papa? Muka lu masih pucet bgt ra" ucap adit khawatir
"Iyya tenang aja arra gak papa ko" ucap Arra sambil tersenyum
"Udh sana asit kekelas bentar lagi bel" lanjut Arra
"Yaudah. Nanyi pulang bareng gw ya" /adit. Arra mengangguk setuju
Arra pun mulai masuk kedalam kelas saat dia membalikan badanya dia melihat devan dan sesil sedang bercanda di mejanya mereka terlihat sangat dekat.
Rasanya ingin menangis saja. Arra mengeluarkan hand phonenya di saku bajunya melihat apakah Devan mencarinya selama dia tak masuk.
Dan tetnyata tak ada satu pesan maupun telefon dari Devan. Arra semakin sesak dadanya. Kenapa Devan berubah?.
Arra berjalan masuk menuju tempatnya. "Pagi" /sapa Arra
"Ehh Arra udh msuk. Kemana aja ko gak masuk-masuk?"/sesil
Arra berharapnya devan yang menanyakan begitu. Tapi tidak.
" e-ehh emm Arra gak papa ko cuman kurang enak badan aja" /Arra
"Ohhh, oiya arra mau duduk ya?"/sesil.
" udh sesil situ aja arra yang pindah ke belakang " ucap Arra menahan sesil yang baru saja ingin pindah duduknya.
Arra pindah ke meja belakang tanpa menengok ke Arah Devan. Jujur Arra masih marah debgan Devan karena melupakan janjinya.
Kringg!! Kringgg
(Bel masuk)
Pelajaran pertama pun di mulai. Kali ini pelajaran sejarah indonesia. Arra mendengarkan apa yang Guru jelaskan.
Kepala Arra mulai pusing tapi dia tetap memerhatikan papantulis.
"Ra lu gak papa" tanya Devan. Arra tak menjawab dia hanya melihat muka Devan sekilas dan kembali ke papan tulis.
"Ra?" ucap Devan lagi. Tapi masih tak ubris oleh Arra.
Arra berdiri dari bangkunya. Membuat dia menjadi pusat perhatian.
"Kenapa Arra? Kamu kenapa muka kamu pucet" tanya bu dian
"Gak papa ko bu. Bu Arra izin ke toilet" ucap Arra baru dua langkah ia jalan tiba-tiba
Brukk. ia jatuh pingsan.
Devan dengan sigap langsung menggotongnya ke uks.
Devan PoV
" udh sesil situ aja arra yang pindah ke belakang "/arra.
'Muka Arra kenapa pucet. Dia sakit kah?'/iner Devan
Devan memeperhatikan Arra yang tengah fokus melihat papan tulis. Arra terlihat lemah muka nya pucat. Kenapa prasaan gw jadi gak enak ya.
"Ra lu gak papa?" tanya gw. Tapi Arra hanya melihat gw sekilas. Deg! Kenapa nyesek dada gw.
"Ra?" tanya gw lagi. Tapi tak di jawab oleh Arra. 'Ra lu knp?' iner devan
Tiba-tiba Arra berdiri dari bangkunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO
Teen FictionCerita seorang pria dingin dan seorang wanita licah. "Gw bukan pesulap yang bisa tau lu knp. Dan gw bukan penyihir yang bisa tau lu mau apa" #Devano. "Gw bkn cat women yang bisa berubah. Dan bukan juga wonder woman yang kuat." #Arra Dimana Arra yan...
