Surat dari L

50 10 1
                                    

Lo percaya nggak, kalo setelah pulang dari kafe, gue ngikutin Lana pergi?

Pecundang banget kan ya? Cowok 27 tahun ini secupu anak SMA waktu naksir gebetannya.

Taruhan sama gue, pasti yang ada di pikiran Lana saat ini adalah kapan dia bisa keluar dari tempat yang disebut "mall" itu. Beda sama gue, Lana emang nggak suka keramaian. Makanya dulu waktu kita pacaran, bukannya nonton bioskop atau muterin mall, kita lebih suka pergi ke toko buku atau nonton pameran seni.

Lana itu tipe cewek yang simple dan nggak banyak mau. Dia mandiri dan nggak suka ngerepotin orang lain. Kalau mantan-mantan gue selalu ngambek setiap gue ajak jajan di lesehan kaki lima, Lana justru senyum paling lebar karena ketemu pecel lele kesukaannya. Jadi wajar kan kalau gue sebucin itu sama Alana Drianala?

Sejak putus enam tahun lalu, gue nggak pernah sama sekali kontak dia, pun sebaliknya. Karena gue juga bukan tipe orang yang suka main sosmed, gue juga nggak tahu kabar apapun tentang dia kecuali dari Katara. Tapi, enam tahun yang tanpa kabar itu, nggak mengurangi sedikitpun perasaan gue ke dia. Malah justru makin nambah kali, ya?

Tau ah, kebanyakan flashback akhirnya bikin gue kehilangan jejak Lana dan temannya.  Kayanya emang semesta nyuruh gue berhenti sampai sini ngintilin mereka.

"Kakak ganteng.." kata seseorang sambil nepuk bahu gue dari belakang.

Gue nengok, ada anak kecil yang usianya mungkin sekitar lima tahun senyum ke gue. Rambutnya dikuncir kuda dan pake gaun warna merah muda.

Sumpah ini anak siapa nyasar ke sini? Pake godain mas mas dengan sebutan ganteng pula.

"Ini ada yang titip buat kakak, dari kakak cantik tadi. Udah ya, aku mau pergi dulu," kata anak itu dan dia langsung lari.

Di meja, ada lipatan kertas kecil yang gue pun nggak tahu itu apa. Yang jelas, setelah gue baca, gue langsung pergi ke rumah Lana sambil senyum-senyum kaya orang nggak waras.

 Yang jelas, setelah gue baca, gue langsung pergi ke rumah Lana sambil senyum-senyum kaya orang nggak waras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AbiphrayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang