Litle : Surprise
Cast : Jeon Jung Kook - Jeon Ha Ra -OC
Genre : Campuran
Rate : 15+Aku sungguh menyayangi adikku, Jeon Ha Ra. Tapi sayangnya ia selalu dibodohi oleh cinta. Seperti sekarang ini, saat ia putus cinta, ia berdiri di tengah jalan berharap ada mobil menabraknya. Tapi aku buru-buru menariknya.
"Dasar bodoh! Kenapa kau berdiri disana?" aku marah padanya.
"Aku ingin mati! Kenapa kau menarikku bodoh?!" ia balik marah padaku dengan tangis yang semakin menjadi.
"Kau adikku! Bagaimana bisa aku membiarkanmu mati begitu saja! Siapa laki-laki yang sudah membuatmu seperti ini?" emosiku meluap-luap.
"Ji-ji-min," jawabnya sesenggukan.
"Laki-laki pendek itu yang membuatmu seperti ini? Dasar gadis bodoh! Dia pendek dan kau tinggi, kenapa kau tidak memukul kepalanya saja?"
"Aku mencintainya Kakak," jawabnya masih sesenggukan.
"Sudah cukup. Berhentilah menangis. Kau jelek jika menangis," ucapku sambil mengusap air matanya dengan lengan bajuku.
"Ayo kita pulang," ajakku sambil menarik tangannya.Dia diam tak bergerak.
"Ayo kita pulang, ada apa denganmu?" tanyaku bingung.
"Gendong aku," ucapnya manja.
Aku memutarkan bola mataku kesal, tapi aku tetap menggendongnya dipunggungku. Aku berjalan pelan sambil menggendongnya. Tidak berat hanya saja aku ingin berlama-lama dengannya.
'Andai kau tau betapa hancurnya aku ketika melihatmu menangis karena orang lain," batinku.
"Yaak Jeon Jungkook, terimakasih sudah menjadi Kakakku," ucapnya tulus sambil memeluk leherku yang membuatku kesusahan bernafas.
"Yaak Jeon Hara! Lepaskan tanganmu dari leherku! Aku tidak bisa bernafas," ucapku kesal.
"Maaf maaf," ucapnya senyum lalu memegang kedua pundakku.
Kemudian kami saling diam. Sebenarnya aku ingin bilang aku mennyayanginya lebih dari seorang adik, tapi itu tidak mungkin. Kami tidak mungkin mempunyai hubungan lain selain kakak beradik.
^_^
Kami berada dikelas yang berbeda. Aku selalu mengantarnya sampai ia masuk kedalam kelas lalu aku pergi ke kelasku.
Diwaktu istirahat, aku tidak melihat Hara dikelasnya. Aku mencarinya kemana-mana dan aku melihatnya di taman, tapi ia sedang dikerumuni banyak orang.
"Yaak kalian!" teriakku yang membuat mereka melihat kearahku. Kulihat Hara terkejut melihatku yang berjalan kearah mereka.
"Siapa kalian? Berani-beraninya mendekati Hara," ucapku marah."Ju-jungkook?" ucap salah seorang perempuan yang kurasa adalah ketua digrupnya.
"Berani-beraninya kau membully Haraku," aku menjambak rambutnya.
"Awww ..." jerit perempuan itu kesakitan.
"Kakak lepaskan dia," ucap Hara sambil menarik-narik tanganku. Aku melepaskan jambakanku.
"Cepat pergi atau aku akan melakukan sesuatu yang lebih," ancamku yang membuat mereka pergi.
"Hara, apa kau baik-baik saja? Apa yang mereka lalukan padamu?" aku khawatir sambil menangkup pipinya."Aku baik-baik saja Kak," ucapnya senyum.
"Kau membuatku khawatir." Aku memeluknya dengan penuh kasih sayang.
"Maafkan aku Kak," ucapnya senyum ketika aku melepaskan pelukanku.
Aku senyum lalu merangkulnya dan mengajaknya pergi kekantin.
Kami sedang makan dikantin.
"Kakak, besok kau ulang tahun, kau mau aku memberimu apa?" tanyanya senyum.
'Hatimu." andai aku bisa bilang itu padanya langsung. Aku tidak mungkin menjalin hubungan dengan adikku sendiri.
"Apa saja," balasku senyum."Baiklah, tunggulah kejutanku." ia tersenyum manis. Aku sangat menyukainya. Kuharap senyum itu hanya untukku.
^_^
Hari ini adalah hari minggu juga hari istimewaku. Kebetulan Ibu dan Ayahku ada di rumah, setelah mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.
"Jungkook, Hara, cepatlah turun, waktunya sarapan," teriak Ibuku dari bawah.
Aku bergegas turun setelah berpakaian lengkap.
Kami semua sedang sarapan. Tidak ada yang bicara, karena Ayahku akan marah jika diantara kami makan sambil berbicara.
Setelah selesai makan, Ayah menyuruh kami berkumpul diruang keluarga.
"Hari ini hari ulang tahunmu 'kan Jungkook?" tanya Ayah ketika kami sudah berada di ruang kekuarga.
"Ya," jawabku.
"Berapa usiamu hari ini?"
"18 tahun,"
"Ayah akan memberitahumu sesuatu yang sudah dijanjikan kami padamu dan Hara," ucapnya serius. Perasaanku tidak enak, aku takut mereka menyuruhku untuk menikah dan meninggalkan Hara.
"Apa?" aku penasaran. Ayah menatap Ibu yang dibalas anggukan.
DEG.
DEG.
DEG.
"Sebenarnya, kau dan Hara bukan saudara kandung." kalimat itu membuatku diam terpaku karena terlalu terkejut.
"Apa?" ucap Hara terkejut.
"Sebenarnya Hara adalah anak teman Ibu, tapi ia meninggal ketika melahirkan Hara dan sebelum ia meninggal, ia menitipkan Hara pada Ibu," jelas Ibu.
Kupikir ini adalah tentang perjodohanku, tapi ternyata ini adalah fakta mengenai Hara, adik yang kucintai. Sungguh kejutan yang luat biasa di hari ulang tahunku.
"Kenapa Ibu baru mengatakannya?" tanyaku setelah sadar dari keterkejutanku.
"Karna kami menunggu waktu yang tepat untuk mengatakannya, dan ibu pikir ini adalah waktunya karna kalian sudah dewasa sekarang," jelas Ibu senyum.
"Ayah tahu kau menyayangi adikmu melebihi hubungan kalian 'kan?" aku terkejut mendengar ucapan Ayah.
"Ayah ..." ucapanku terhenti ketika Hara memegang tanganku.
"Kakak ..." panggilnya lembut. Aku melihat ke arahnya.
"Terimakasih," ucapnya senyum dengan air mata yang berlinang dan tangannya meremas tanganku.
"Hara," panggilku serak.
"Apa kau mencintaiku, Kakak?" tanyanya masih dengan air mata yang berlinang.
"Hara, ma-" Hara langsung memelukku dan menangis sejadi-jadinya.
"Yaak Jeon Jungkook, apa kau perempuan yang hanya diam saat mencintai seseorang?" tanyanya menangis dan masih memelukku.
"Aku hanya tidak ingin kita canggung setelah aku mengungkapkan perasaanku padamu. Karna aku tahu kau tidak mencintaiku melebihi cintamu pada seorang kakak," jelasku. Aku merasa ada yang membeset hatiku. Sakit tapi tidak berdarah.
"Tapi aku mencintaimu Jeon Jungkook. Sangat mencintaimu" kalimat itu membuatku menjadi patung seketika. Apa yang baru saja dia katakan? Dia mencintaiku? Sangat? Apa ini mimpi? Haraku mengungkapkan perasaanya? Ini sungguh kejutan yang membautku bahagia.
"Apa kau mendegarnya Jungkook?" kini Ibu yang bersuara.
"Iya aku mendengarnya," ucapku senang dan semakin mempererat pelukanku.
"Aku ingin menikahimu Jeon Hara," teriakku diatas kepalanya."Aku menerimanya," jawabnya senyum.
The End ....
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN ONESHOOT BTS & TXT [COMPLETED]
Short StoryBTS TXT FANFICTION Ini hanyalah sekumpulan Oneshoot BTS dan TXT. Silakan baca kalo suka juga kasih vote dan komen. Kalo gak suka gpp😊 Jangan lupa follow dulu ya sebelum baca😊 Terimakasih sebelumnya😊👌👍