KUMPULAN ONESHOOT BTS & TXT [COMPLETED]

9. Midnight Memories (kth)

Theme : Memories of Life
Litle : Midnight Memories
Cast : Kim Taehyung - Jasmine Kim - Kim Micha
Genre : Romance - Sad
Rate : PG-13

Note : Ini hanya karangan saya. Jika ada kesamaan saya mohon maaf😊🙏

❤Midnight Memories❤

"TAEHYUNG OPPA CEPAT BANGUN! INI SUDAH SIANG!!" teriak seseorang ditelpon.

Kulihat, yang menelponku adalah Micha. Oh tidak dia bagaikan alarm yang selalu membangunkanku.

"Ya aku sudah bangun, Micha," jawabku dengan suara khas orang bangun tidur.

"Cepat bangun, sebentar lagi aku akan kerumahmu." Setelah mengatakan itu, ia menutup telponnya.

Hwah. Aku bangun tidur sendiri lagi tanpa ada seseorang yang dulu selalu ada disampingku, menemaniku dan tetap tersenyum. Kemarin, hari ini, dan selamanya aku akan selalu merindukannya. Aku ingin dia kembali. Namun itu semua hanyalah khayalanku saja.

Aku bergegas mandi. Setelah selesai semuanya, aku masak mie instan untuk sarapan. Ketika ingin menyuapkan mie kedalam mulutku, bel berbunyi.

"Micha, bukalah sendiri, kau tahukan kata sandinya!" teriakku sambil menyuapkan mie kedalam mulutku.

'Cekrek'

Aku makan sambil melihat orang yang akan masuk ke dalan apartementku. Ketika orang itu datang, aku sangat terkejut.

"Kitten ...," lirihku berhenti makan seketika dengan wajah terkejut.

"Hai, Oppa, apa kabar?" sapanya senyum manis.

Oh tidak. Benanrkah dia Jassyku? Jasmine? Orang yang pergi meninggalkanku kurang lebih 1 tahun lalu, tepatnya pada awal tahun ini setelah selesai menghabiskan malam tahun baru bersama.

Aku masih ingat kenangan ketika ia merengek meminta petasan kembang api padaku pada malam tahun baru di dekat pantai Makatu ketika waktu menunjukkan pukul 11.30 AM.

"Oppa, kumohon, belikan aku itu." Ia menunjuk orang-orang yang bermain petasan kembang api dan merengek sambil mengayun-ayun tangan kananku dengan manja.

"Berapa umurmu, Kitten?" tanyaku menutupi senyum karena tingkah konyolnya.

"Umurku? Kau jelas tahu umurku, Oppa! Kau suamiku!" ketusnya.

"Lalu kenapa kau meminta itu?" tanyaku senyum.

"Kau suami terpelit sedunia!" ucapnya lalu meninggalkanku.

Ia berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya menghampiri orang-orang yang bermain petasan. Sangat lucu jika ia kesal selalu seperti itu.

Kulihat ia seperti anak kecil yang meminta petasan kepada anak kecil lainnya. Ia tersenyum ceria ketika petasannya menyala seperti kembang tapi ini berapi. Aku terus memperhatikannya dari sini. Ketika petasan yang ia pegang mati, senyumnya hilang dan ia malah berjongkok melihat semuanya yang bermain. Aku kasihan padanya lalu aku membelikannya 7 bungkus petasan lembang api.

Aku menyodorkan semua bungkus kembang api itu dan ia menengok kearahku lalu bangun dari jongkoknya.

"Dari siapa?" tanyanya heran.

"Dari tukangnya. Katanya ia kasihan melihat wanita tua yang terus melihat anak-anak muda bermain petasan," jawabku.

"Benarkah?" tanyanya terkejut.

"Tentu tidak bodoh." Aku memukul kepalanya dengan 7 bungkus petasan ditanganku.

"Aww ... ini sakit," keluhnya sambil memegangi kepalanya.