Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi juga, aku sudah tidak sabar menantinya. Hari ini adalah hari bahagiaku karena tepat hari ini 1 bulan sudah aku berpacaran dengan seorang yang bisa membuat aku merasa menjadi orang paling bahagia dan berharga sedunia. Aku menunggu Raka kekasih hatiku digerbang sekolah. Akhirnya sang pangeran hati datang , Raka mampu membuat hidupku lebih berwarna. Kesederhanaan dan ketulusannya membuatku mencintainya. Raka berbeda dengan laki-laki manapun yang pernah aku kenal , dia begitu menyayangiku tak pernah aku merasakan senyaman ini. Hari ini aku diajaknya ke suatu tempat yang membuatku takjub. Ia membawaku ke tempat yang belum pernah aku datangi sebelumnya, ia mengajakku pergi ke taman baca khusus anak-anak yang kurang mampu dan putus sekolah. Oh my God , ini cowok berhasil banget buat aku makin jatuh cinta. Aku sangat senang karena Raka mengajakku ke tempat ini, ternyata selama ini ada banyak anak-anak yang hidupnya kurang beruntung, tidak seperti aku. Aku terlamun seketika membayangkan kehidupanku yang serba ada tidak memikirkan darimana asalnya uang-uang itu dan tidak berpikir bagaimana orangtuaku mencarinya. Raka tiba-tiba menyadarkan lamunanku , bertanya apakah aku senang diajak ketempat seperti ini ? Dengan antusias aku menjawabnya bahwa aku senang sekali dan merasa bangga padanya.
Waktu menunjukkan sudah sore, Raka mengajakku untuk pulang dan mengantarkan aku pulang. Di perjalanan aku dekap erat kekasihku , jujur dia adalah laki-laki terbaik yang pernah aku kenal dan aku cinta .
Sesekali Raka melihatku melalui kaca spion motornya. Dalam perjalanan ada satu kata romantis yang ia utarakan padaku, " Nay, kamu adalah cinta pertama dan terakhirku. Aku akan berusaha untuk mencintaimu seumur hidupku".Tak terasa sudah sampai depan pintu gerbang rumahku, ahh tak ingin rasanya aku melepas hari ini tanpanya. Sebelum ia pamit pulang aku mengucapkan terimakasih padanya atas hari ini masih mencintaiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
C.I.N.T.A ?
Teen FictionKisah perjuangan cinta Nayla gadis remaja untuk meyakinkan kekasihnya masih hidup dan selalu bersamanya namun kenyataannya sang kekasih telah pergi jauh dan takkan pernah kembali lagi . Mampukah Nayla bertahan dalam situasi seperti ini ?