aku takutt...

14 0 0
                                    

Aku berlari menuju kamar karena tak kuat menahan sakit akibat pemandangan yang tak mengenakkan hatiku. Raka berusaha mengejar ku dan ingin menjelaskan semuanya. Menurutku tak ada lagi yang perlu dijelaskan, pemandangan tadi sudah jelas wanita itu bermesraan dengannya. Aku mengunci pintu kamarku , air mata tak mampu lagi aku bendung . Raka memanggil-manggil namaku sambil mengetuk pintu kamarku berulang-ulang. Sampai akhirnya suara itu berubah menjadi suara ibuku .

Oh my God untung ini hanya sebuah mimpi . Aku terbangun masih mengenakan seragam sekolah, tapi mimpi itu sungguh seperti nyata. Aku turun dari tempat tidur dan membuka pintu. Ketika aku membuka pintu kamar, aku melihat di belakang ibu ada Raka yang memegang kue ulangtahun dan beberapa teman-temanku sambil menyanyikan lagu ulang tahun.

Raka menanyakan keadaanku saat itu , nampaknya aku kurang bahagia . Tak bisa kubendung tangis langsung aku memeluknya. Sungguh aku takut akan rasa ini takut sekali kehilangan kamu. Aku menceritakan kejadia mimpiku padanya dan ia berusaha untuk menghiburku , ini hari ulangtahunku seharusnya aku bahagia bukannya sedih dan semua itu hanya mimpi.

Ibu juga berkata sudah lupakan semua kesedihan karena hari ini adalah hari bahagia, mimpi adalah bunga tidur dan tak perlu untuk dirisaukan.

-----------------------------------------------------------

C.I.N.T.A ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang