-002-

5.1K 166 3
                                    

Mohon bantuannya ya, jika ada typo tolong beritahu author📢. Terima kasih atas kerja samanya🙏

Happy Reading Readers😘

Drrtt ... drrtt ...

Getaran dari benda pipih yang keberadaan nya tidak diketahui oleh Erlina. Semalam berada di samping nya, tetapi sekarang entah kemana, mungkin sudah tertendang. Tangan Erlina mencari ponselnya ke kanan dan ke kiri dengan mata yang masih terpejam.  Merasa ponselnya tidak ada, Erlina pun refleks duduk dengan wajah shock nya.

"Huh," hela nafas Erlina kasar. "Ternyata ponsel-ku berada di bawah kaki, Erlina ... Erlina, hehe," kekeh Erlina sendirian.

Drrtt ... drrtt ...

Ponsel Erlina bergetar kembali, ternyata yang menelepon adalah, "bu Ameera". Erlina langsung mengangkat panggilan dari Ameera.

"Halo bu Ameera, ada apa?"

"Michell sayang, kau kemana saja?"

"Hehe maaf, Bu. Michell baru bangun tidur, lalu melihat panggilan dari ibu sangat banyak. Baru saja aku ingin menghubungi balik, tetapi sudah ditelepon lagi."

"Baiklah tidak masalah, Chell. Apakah kau mau membantu ibu membuat kue?"

"Of course, Mother. Memangnya untuk apa ibu membuat kue?"

"Hanya untuk dibagikan pada tetangga dan memangnya, kau tidak mau kue buatan ibu?"

"I want, alright aku akan turun, wait me, Mother. Aku siap-siap dahulu."

"Okay, Michell."

Erlina mematikan sambungan teleponnya dan melirik jam dinding yang ternyata sudah pukul 07.00 Am. Erlina bergegas ke kamar mandi dan beberapa menit kemudian pun Erlina keluar memakai sweter hitam yang panjangnya selutut dan hotpant putih. Tidak lupa mengikat rambut  sebahunya.


***

"Bu, kak Steven belum bangun?" tanya Erlina seraya memeluk Ameera dari belakang. "Oh my god, Michell. Kau mengejutkan ibu," protes Ameera.

"Hehe, i'm sorry."

"Kau ini, Steven sengaja ibu tidak bangunkan dahulu. Jika nanti kuenya sudah jadi, baru ibu bangunkan, ya," jelas Ameera.

Erlina melepas pelukannya, "ok fine, last start mother." Erlina pun mengambil tepung terigu.

Ameera dan Erlina pun mulai membuat adonannya, dari mencampurkan; tepung terigu, telur, gula pasir, baking powder, dan masih banyak bahan yang akan diaduk menjadi satu dengan bantuan mixer. Kemudian, Ameera memasukkan dua loyang adonan ke dalam oven untuk di panggang.

"Bu, bolunya sudah jadi semua. Ini ditaruh di mana, Bu?" tanya Erlina seraya menyodorkan dua bolu panggang yang masih di loyangnya pada Ameera.


"Kemari, Chell, yang satu ibu taruh di piring, dan yang ini ibu bungkus menggunakan paper box," terang Ameera seraya menaruh satu bolu panggang di piring dan satu lagi di box kue.

Erlina mengangkat box putih berisi bolu tadi, "ini untuk siapa?" tanya Erlina. "Itu untuk Damietta, teman ibu, Chell." Ameera menghampiri Erlina untuk memasukan box kue ke dalam paper box.

"Bu Damietta, siapa itu, Bu?" tanya Erlina lagi.

"Bu Damietta keluarga konglomerat itu Chell, nama nya Damietta Chatillon. Dia sangat jutek, tetapi dengan ibu sangat baik. Dia juga sangat posessif jika sudah berkaitan dengan anaknya," jelas Ameera.

My Conglomerate Husband (Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang