MHC 19

752 35 1
                                    

Song: Punch//Heart🎶

Biar feel-nya dapat.

Las Vegas. 8.47 AM🌜


Plak ... plak ...

Dua tamparan mendarat dengan mulus di pipi Erlina. Hingga Erlina terjatuh tersungkur di pasir putih. Sudut bibirnya robek dan mengeluarkan darah. Rasa pening dan telinganya membuat ia lemas.

"E---endless ...," lirih Erlina ketika melihat siapa yang menamparnya. Steven pun langsung membantu Erlina untuk berdiri.

"Erlina, aku ... aku tak menyangka. A---aaku tak habis pikir denganmu!!" Teriak Endless seraya menunjuk wajah Erlina. "Endless, ada apa? Mengapa kau menamparku?" tanya Erlina seraya memegangkan pipinya yang perih.

"Haha, kau lucu Erlina, sudah ketahuan selingkuh, tetapi tidak mengaku juga," sarkas Endless dengan tawanya yang  menyeramkan.

"Se---selingkuh?, dengan siapa?"tanya Erlina menatap bingung Endless. "Munafik kau, Erlina. Steven itu kekasihku!!" Teriak Endless lagi. Erlina melirik Steven meminta penjelasan.

"Endless," bentak Steven. Ia tak suka jika ada seseorang yang meneriaki Erlina. "Mengapa, kau membela selingkuhan mu ini, cih perempuan jalang," sarkas Endless tak mau kalah. Ia menarik tangan Steven agar menjauh dari Erlina.

Byuur ...

Endless mendorong Erlina hingga tercebur ke air yang membasahi semua tubuhnya. Steven yang melihat itu mulai geram dengan Endless. "Sa---sakit, Stev ...," lirih Endless ketika Steven mencekal kedua lengannya dengan kuat.

"Jangan beraninya kau menyakiti gadisku, Endless," desis Steven seraya menatap tajam Endless. "Kak Steven, lepaskan cekalan mu pada Endless, Kak! Kau menyakitinya!" Protes Erlina. Ia menghampiri Steven dengan tertatih-tatih.

"Lepaskaan!!" Jerit Endless. Ia pun berhasil melepaskan cekalan Steven pada lengannya.  Endless  menampar Steven dengan kuat hingga Steven meringis merasakan telinganya berdenging yang membuat kepalanya pening.

Endless mendekati Erlina. Ia menarik rambut Erlina ke belakang hingga sangat empu mendongak. Endless pun tak segan-segan, ia mencengkeram dagu Erlina dengan kuat.

"End---less kumohon lepaskan! Akanku jelaskan padamu, ini semua salah paham ...," lirih Erlina dengan suara tercekat, menahan sakit dan perih di sudut bibirnya.

"Khe ... " Endless tertawa meremehkan. "Steven, kau diam saja di situ, jika kau tidak ingin gadismu ini terluka," ancam Endless ketika melihat Steven menghampiri posisinya.

"Shit," umpat Steven seraya mengusap wajahnya kasar. Tak sengaja, tatapan Steven dan Erlina pun bertemu. Erlina meyakinkan Steven jika ia baik-baik saja dengan sorotan matanya.

"Erlina mengapa kau melakukan ini, hah?, kau tahukan aku sangat mencintainya, aku selalu menceritakan semua tentang kekasihku padamu, Lin," ucap Endless di sela-sela tangisannya. Ia mencengkeram dagu Erlina tambah kuat.

"Argghhh ... Endless kumohon lepaskan aku ...," cicit Erlina. Tangannya memegang pergelangan tangan Endless berharap agar ia melepaskan cengkeramannya.

"Kau bukan sahabatku lagi, Erlina. Sejak detik ini dan nanti!!" Teriak Endless yang tidak menghiraukan permohonan Erlina. "Michell tidak bersalah, Endless, dia adikku," tukas Steven, membuat Endless membeku di tempatnya. Dengan perlahan, Endless melepaskan cengkeramannya pada dagu Erlina.

"A---apa, benarkah itu?" tanya Endless masih tak percaya. "Itu benar, Endless," timpal Erlina. Steven menghampiri Erlina dan Endless. "Kau tak apa, Michell?" tanya Steven seraya mengusap pipi Erlina yang memerah.

My Conglomerate Husband (Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang