"Michell, Steven!!" panggil Ameera kepada Erlina dan steven yang sedang duduk bersantai di sofa ruang tengah.
"Ada apa, Bu?" tanya Erlina. "What's wrong, Mom?" tanya steven. Mereka berdua pun menghampiri Ameera yang sedang membuka pizza di ruang makan.
"Hmm ... mother want to saying something with you and, Michell," terang Ameera dengan senyum yang mencetak jelas di wajahnya.
"Ada apa, Mom?" tanya Steven dan Erlina kompak. Erlina duduk di salah satu kursi makan.
Ameera menghentikan kegiatan membuka box pizza nya itu, "mother ingin mengenalkan seseorang pada kalian berdua," ungkap Ameera dengan nada malunya.
"Who?" tanya Steven seraya mengalungkan tangannya di leher Erlina dari belakang. Sedangkan Erlina memperhatikan Ameera dengan tatapan seriusnya.
"Sayang ...," panggil Ameera. Tak menunggu lama, datanglah seorang pria tampan yang mungkin usianya sudah berkepala empat. Ia menghampiri meja makan.
"Stev, Chell. I---ini kekasih mamah," ucap Ameera seraya menyenggol lengan pria itu, memberi isyarat untuk mengenalkan diri.
Sedangkan Erlina dan steven menampilkan wajah terkejutnya. "Hello, nama saya Jordan Alexander, kekasih ibu kalian," terangnya, lalu tersenyum menampilkan deretan gigi putih rapinya.
"Haha, you kidding with me, Mom." Steven tertawa terbahak-bahak, sedangkan Ameera, Jordan, dan Erlina memerhatikan Steven dengan tatapan kesal.
Erlina memukul tangan Steven yang ada di lehernya. Lalu berdiri dan membisikkan sesuatu pada telinga kakaknya itu, "jangan membuat ibu sedih, itu memang kekasihnya, kau ini bagaimana, sih? Minta maaf cepat, lihatlah ibu sedih karena mu, Kak,", bisik Erlina.
"Ekhem, maaf-maaf tadi aku hanya bercanda. Selamat ya, Mah sudah memiliki kekasih, dan om Jordan welcome di keluarga kita," ucap Steven yang dibalas senyuman oleh mereka bertiga.
Mereka pun memakan pizza yang sedari tadi telah disiapkan oleh Ameera. Mereka berempat bercanda gurau, membicarakan kuliah Erlina dan Steven. Tidak terasa seperti baru bertemu, karena sifat Jordan yang begitu supel dan ramah.
🗽🗽🗽
Seseorang sedang menatap langit di balkon kamarnya, ini mungkin menjadi kebiasaan nya semenjak ia tinggal di mansion yang sejak itu juga ia diadopsi menjadi anak oleh keluarga Ameera.
Di balkon kamarnya, ia dapat menumpahkan kekesalannya, kesedihan nya, kekecewaannya bahkan kerinduannya pada sosok seorang papah dan mamah kandungnya, yang telah meninggalkan ia dari lahir. Kedua orang tua Erlina meninggal ketika Erlina pertama kali merasakan udara di dunia.
Flashback on
8 years ago
Ting ... tong ...
"Sebentar," teriak seorang pelayan, ia membukakan pintu mansion. Lalu, tampaklah sepasang suami-istri membawa dua anak gadis yang lucu dan cantik. Yang satu mungkin berusia delapan tahun yang berada digandengan suaminya. Sedangkan istrinya menggandeng gadis yang berusia sepuluh tahun.
"Mencari siapa tuan dan nyonya?" tanya Mijien. "Ameera, ya sahabat saya, Ameera. Apakah dia ada?" sahut pria itu, dan dibalas anggukan oleh Mijien.
"Silahkan masuk, Tuan, Nyonya," ucap Mijien, ia membawa sepasang suami-istri itu ke ruang tamu. "Saya akan memanggilkan nyonya Ameera dahulu, permisi." Mijien pun melangkahkan kakinya ke ruang kerja Ameera.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Conglomerate Husband (Completed✔)
RomanceJangan lupa follow sebelum membaca 15+ "Cobalah membenciku..." "Aku tidak bisa...." "Kau egois..." Rank #01-Las Vegas (25/01/2021) Rank #01-My Husband (02/01/2021) Rank#25-wattys2020 (23/05/2020) Start:17/03/2020❤ Finished:24/05/2020❤