-005-

3.9K 94 2
                                    

"Halo, Bu. Ada apa?"

"Oh my god, Baby. Where are you now?"

"I am sorry, aku hanya pergi sebentar bersama teman lamaku, Bu."

"Why kamu tidak izin dengan ibu? "

"Maaf, Bu. Tadi aku hendak izin, tetapi ibu terlihat sangat lelap sekali."

"Oke fine, pulanglah Michelle besok kau kuliah dan ini sudah sore."

"Yes, wait me in the home"

Erlina mematikan panggilan dari Ameera. Ia menoleh ke Fransisco yang tampak kesal.  "Kamu kenapa, Frans?" tanya Erlina.

"Sudahlah aku antar kau pulang, aku takut kau dimarahi oleh ibu asuhmu," cetus Fransisco seraya menambah kecepatan mobilnya.

Fransisco memberhentikan mobilnya di pinggir jalan yang sudah mulai gelap. "Mengapa berhenti?" tanya.

"Aku sedang kesal denganmu," celetuk Fransisco tanpa menoleh sedikit pun kearah Erlina.  "Aku tidak bertanya padamu, tuh," ledek Erlina membuat Fransisco menatap Erlina dengan sorotan tajam.

"Iya, aku tahu sahabatku sedang marah. Namun, karena apa? I don't know," imbuh Erlina seraya mengangkat kedua bahunya. "Karena apa?, kau tidak tahu?" sarkas Fransisco

"Ya, aku tak akan pernah tahu, kalau kau saja tak ingin memberitahuku, Frans," ucap Erlina dengan nada malasnya melihat tingkah Fransisco yang kekanakan.

"Hufft ... " Fransisco menghembuskan nafasnya kasar. " ... aku tidak suka dengan ibumu, dia sangat over protektif denganmu. Memangnya ibumu pikir kau tidak aman bersamaku," protes Fransisco membuat Erlina mengembangkan senyumnya.

"Frans, kalau kau marah seperti ini. Kai tak ada bedanya dengan ibuku, kau bilang aku sahabatmu. Berarti ibuku adalah ibumu juga, 'kan? Seperti aku menganggap orang tua kamu," terang Erlina.

"Hmm, maafkan aku, Erlina. Aku tidak bisa bepikir dewasa sepertimu," imbuh Fransisco.  "Oke fine, sekarang jalanlah!" Titah Erlina.

Fransisco pun menjalankan mobilnya lagi, membelah jalanan yang mulai gelap tertutup awan hitam.

🗽🗽🗽


Ting ... tong ...

Ameera menghampiri pintu dan membuka nya, ternyata itu Erlina. Sebenarnya Ameera tidak tega memarahi Erlina, tetapi ini hukuman agar ia tidak pulang malam lagi.

Namanya, Ameera Resyen Jackson. Ia Memiliki anak tunggal yaitu Steven William Jackson. Ameera sengaja menggunakan nama keluarganya di belakang nama Steven. Ia tidak ingin jika Steven, anak satu- satunya menggunakan nama marga Ayahnya, Stanford Stephenson.

"Michelle, why you back home night?" tanya Ameera.  "I am sorry, Bu. Aku hanya pergi dengan teman lamaku," jawab Erlina dengan nada cemasnya.

"Masuk, Michell!" Titah Ameera. Erlina pun masuk mengekori Ameera yang duduk di sofa ruang tamu.

"Ibu tidak bisa jika kau mengikuti jejak kakakmu, Steven. Kau perempuan, Michell. Tidak baik jika pulang malam seperti ini, ibu tak mau kau seperti Steven yang setiap malam pergi entah kemana," ucap Ameera dengan nada lembutnya, tetapi yang diyakini penuh kemarahan di dalamnya.

"Bu, aku minta maaf. Dan kak Steven, ia pergi malam itu untuk kerja paruh waktu di kedai hamburger, Bu," jelas Erlina meyakinkan.

Ameera memperhatikan Erlina cukup lama.  "Oke, istirahatlah! Nanti biar bibi yang mengantar makan malam mu," ucap Ameera pada akhirnya.

"Thank you, Bu. Aku ke atas dahulu. Setelah mengatakan itu, Erlina pun melenggang pergi.


Erlina duduk di sofa yang berada di kamarnya dan melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 19.40.

Erlina memutuskan untuk melakukan ritual mandinya, setelah dua puluh lima menit menyelesaikan ritual mandinya. Erlina pun keluar mengenakan piyama merahnya.

Erlina memutuskan untuk mengecek ransel kecilnya. Yang ternyata ada surat pemberitahuan yang berisi lomba akhir tahun. Lomba itu biasa di adakan setiap tahun, bertujuan menyambut kelulusan Mahasiswa dan Mahasiswi yang mengambil enam semester seperti Erlina.

Erlina memberikan target harus menyelesaikan skripsinya secepat mungkin, ia ingin cepat-cepat merasakan menjadi seorang Arsitek terkenal.
Amarlic?, Erlina tahu jurusan apa yang diambil Amarlic, yaitu Manajemen bisnis. Sedangkan kakaknya, Steven. Ia mengambil jurusan ekonomi.

Setelah merasa perutnya cukup terisi oleh makanan yang diantarkan, Erlina pun merebahkan tubuhnya di ranjang. Tak perlu waktu lama, ia pun terlelap di alam mimpinya.

TBC ...

My Conglomerate Husband (Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang