4th : complicated

1.3K 219 32
                                    

Si manis itu sepulangnya dari gelora bersama Sanha belum mau keluar sampai hari sudah malam seperti sekarang. Tidak makan, tidak minum, tidak berbicara sepatah kata pun tadi saat ia memasuki rumah.




Akhir-akhir ini, mama Kang dan juga Daniel selalu khawatir dengan Chani. Kenapa mood anak itu bisa berubah secara drastis. Diketuk pintu kamarnya tidak ada jawaban dari dalam. Diajak berbicara pun ia hanya menjawabnya dengan gelengan kepala.




"Adekmu itu kenapa lagi sih, Dan?" Tanya sang mama yang sekarang sedang duduk berdua bersama putra sulungnya, sedang membahas tentang Chani.




"Aku juga nggak tau, ma. Padahal tadi waktu datang ke gelora masih biasa aja. Tapi setelah itu, tiba-tiba mau pulang, katanya capek." Jelas Daniel.




"Nggak mau ngomong, nggak mau makan, nggak mau keluar kamar. Astaga.."




"Tunggu sampai besok pagi aja, ma. Dia kan ada kuliah pagi. Dia bakal bolos apa nggak. Udah, mama sekarang tidur aja, udah malem."




Mama Kang pun akhirnya meninggalkan Daniel sendirian di ruang tengah. Putra sulung Keluarga Kang itu masih sibuk memikirkan bagaimana caranya agar dapat berbicara dengan adiknya. Meskipun televisi di hadapannya sedang menyala, ia tidak menghiraukannya sama sekali.




Inisiatif membuka ponselnya, berbicara dengan Chani lewat chatting. Siapa tau anak itu mau bercerita kepadanya.




Chani👶🏻

Dek?
Cerita sama kakak, ada masalah apa lagi?
(22:13)

Jangan dipendem sendiri kaya gini
(22:13)

Mama khawatir, kakak juga
(22:14)

Ayo dong cerita
(22:14)

Janji nggak bakal diaduin ke mama kok
(22:14)

Cerita ya? Hm?
(22:15)




Sama sekali tidak ada balasan. Bahkan pesan dari Daniel pun tidak dibaca. Terakhir anak itu online juga tadi pagi. Tetapi Daniel tetap menunggu pesan balasan dari Chani. Ya setidaknya dibaca kalau misal tidak mau membalas pesannya.




Sampai hampir tengah malam, Chani tidak membalas pesan kakaknya yang sudah menunggu sedari tadi.




Chan.. udah tidur ya?
(23:43)

Gudnait👶🏻
Hv a nice dream..
(23:43)




Dan pada akhirnya, Daniel menyerah. Harap-harap cemas, semoga saja besok pagi anak itu mau membuka suara.






🌸 Dearest 🌸






Pagi harinya, semua yang diperkirakan mama Kang dan juga Daniel, berharap Chani mau bercerita apa yang sebenarnya, hasilnya nihil.




"Aku berangkat dulu." Chani bergumam singkat. Dengan mata sembab dan kantung mata yang lumayan terlihat, ia berjalan keluar rumah setelah berpamitan kepada mama Kang yang sedang menyiapkan sarapan.




"Dek, nggak sarapan dulu?" Sang mama tergesa-gesa menghampiri Chani yang sudah berada di ambang pintu keluar, sedang memakai sepatunya. Dan hanya dijawab dengan gelengan kepala.




Dearest; rochanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang