Sebagai mahasiswa baru dengan tipe orang yang selalu on-time, lelaki imut ini tidak mau melewatkan hari pertamanya memasuki kelas dengan terlambat. Padahal jam sudah hampir mepet dengan jadwal kelasnya. Ia berlari tergesa-gesa melewati banyaknya mahasiswa baru maupun senior di area taman. Sesekali mengucap maaf saat menyenggol tubuh mahasiswa yang ia tabrak dengan tak sengaja.
Bruk
Lelaki imut itu terjatuh karena kakinya tersandung tong sampah. Ia tersungkur ke lantai dengan tiga buku yang semula ia bawa di tangannya tergeletak tak jauh dari tempat ia jatuh sekarang.
"Ah, sial!"
Dengan cepat ia bangkit dan mengambil buku-bukunya, lalu bergegas menuju kelasnya. Semoga saja sang dosen belum datang.
Dan benar, dewi fortuna masih memihak lelaki dengan paras imut ini. Saat ia memasuki kelas yang sudah hampir penuh itu, dosennya belum juga datang. Namun baru saja ia menduduknya dirinya, sang dosen membuka pintu kelasnya.
"Huft! Syukurlah." Gumamnya sembari mengatur nafasnya yang bernantakan.
Kemudian merapikan pakaiannya yang terlihat sedikit lusuh juga celananya yang sedikit kotor di bagian lututnya akibat terjatuh tadi.
🌸 Dearest 🌸
Perut kosongnya meraung. Karena bangun kesiangan ia tidak sempat untuk sarapan. Kelas paginya baru saja selesai. Dan lelaki imut ini segera menuju kantin.
Dilihatnya di kantin banyak mahasiswa yang sudah berkumpul. Ya namanya juga kantin. Kalau bukan makan ya pastinya mengobrol, kalau tidak bergosip.
Lelaki imut ini adalah tipe-tipe pendiam dan sangat susah sekali untuk berkenalan dengan orang baru. Masalahnya, memang ia dasarnya anak yang tidak pernah keluar rumah. Melakukan segala hal di dalam kamar. Best place ever in the world kalo versi lelaki imut ini ya kamarnya sendiri. Tapi tetap saja home sweet home adalah segala-galanya. Biar rumahnya jelek maupun kotor sekalipun, lebih nyaman di dalam rumah sendiri dibanding rumah orang lain atau rumah saudara sekalipun.
Lelaki imut itu berjalan mencari bangku kosong diantara banyaknya bangku yang sudah terisi penuh oleh mahasiswa yang kebanyakan senior itu. Mata elangnya pun akhirnya menemukan satu bangku kosong dibagian paling kiri kantin. Segera ia berjalan menuju bangku tersebut. Setelah sampai, barulah ia merasa lega setelah duduk dengan nyamannya.
Baru saja ia mau bangkit untuk memesan makanan, ada seseorang yang tak ia kenal tiba-tiba menghampirinya.
"Maaf, aku boleh duduk disini nggak? Kamu sendirian kan? Aku nggak dapet tempat duduk. Sudah penuh semua. Boleh ya?" Pinta lelaki itu dengan memohon. Sepertinya lelaki itu seumuran dengannya.
"Silahkan." Jawabnya singkat.
"Makasih!" Kemudian lelaki itu duduk di bangku hadapannya. Dan lelaki imut ini tidak jadi memesan makanan. Ia kemudian membuka bukunya untuk membaca materi yang baru saja dosen beri tadi.
"Namaku Sanha. Yoon Sanha. Kamu?" Tiba-tiba lelaki itu mengajaknya berkenalan. Ia juga tak canggung untuk menjulurkan tangannya.
"Chani. Kang Chani." Lelaki imut ini membalas jabatan Sanha.
"Salam kenal. Semoga kita bisa berteman setelah ini ya!" Ucapnya antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dearest; rochan
Fanfictiondirist; (n.) most loved or cherished. #1 kimseokwoo 230819 #1 kimrowoon 060819 #1 rochan 140919 #1 chani 301219 #1 kangchani 260420 #1 chani 081120 yaoi! bxb! don't like, don't read! ©hydrangeasweetpea, 230419