chapter 1

2.4K 182 42
                                    

"TIDAK MAU!!..." Bentar seorang gadis ketika seseorang mengatakan sesuatu padanya "Tidak mungkin, aku tidak mau!!..." Lanjutnya dengan begitu marah.

"Ayolah sayang..." Bujukan lembut dari seorang wanita paruh baya sambil menenangkan anak perempuannya.

"Tapi Ibu aku-" Ucapannya terputus saat sang Ayah mengatakan sesuatu.

"Hidup mu akan lebih bahagia Nak." Tutur sang ayah.

"Tapi aku tidak pernah mengenalinya, Ayah Ibu mengertilah, lagipula hidup bersama kalian juga aku sudah cukup merasa bahagia." Gadis itu semakin kesal saat Ibu dan Ayah-nya terus membujuknya.

"Ibu dan Ayah akan mengenalkannya pada mu Nak." Ucap sang ibu sambil memandang wajah putri semata wayangnya dengan sayang.

"Terserah Ayah dan Ibu saja lah!.." Setelahnya gadis itu melenggang pergi meninggalkan Ibu dan Ayah-nya.

"Eh, kau mau ke mana??" Tanya sang Ibu menghentikannya.

"Mau ke kamar!!" Teriaknya saat menaiki tangga lantai atas.

"Tunggu Sakura, bagaimana kamu mau atau tidak." Teriak sang Ibu dari lantai bawah agar putrinya mendengar suaranya dengan jelas.

Namun tidak ada jawaban dari sang anak.

"Dasar kau ini." Gerutu sang Ibu kesal.

______

Sakura POV

Aku Haruno Sakura anak semata wayang dari keluarga Haruno, Ayah dan Ibu ku selalu memaksa ku untuk segera menikah padahal umur ku masih dibilang cukup muda 27 tahun. Ibu ku selalu beralasan dia ingin segera menggendong cucu dari ku sebelum dia pergi, tapi aku masih belum siap untuk menikah ditambah aku ingin menjadi wanita karir yang sukses.

Namun karena Ibu ku sudah terlalu bosan dengan jawaban ku yang selalu menolak untuk segera menikah, kali ini Ayah dan Ibu ku menjodohkan ku dengan anak sahabatnya, ya jalan satu-satunya yang mereka punya hanya itu pasalnya aku tidak pernah mengenalkan pria lain ke kedua orang tua ku. Aku tidak mengenal siapa yang akan dijodohkan dengan ku, untuk tau mengenal sahabat orang tua ku saja aku tidak tau apalagi dengan anak mereka.

Tapi yang pasti Ayah dan Ibu ku tidak mungkin menjodohkan ku dengan pria tua bangka karena bagaimanapun aku anak tunggal mereka tidak mungkin mereka menjodohkan ku dengan pria tua.

Bicara soal orang tua ku, aku lahir di keluarga yang berkecukupan walaupun tidak begitu begitu kaya tapi kita tidak pernah mengalami kesulitan ekonomi. Ayah ku bekerja sebagai pemilik perusahaan percetakan walaupun tidak begitu terkenal tapi usaha ayah ku mampu bertahan lama sejak awal ke dua orang tua ku menikah sampai saat ini.

"Hufftt, menikah menikah dan menikah selalu saja, aku masih ingin menikmati masa muda ku, Ayah Ibu!!" Gerutu ku sambil berbaring di kasur ku.

Kini aku tengah berbaring diatas ranjang kekuasaan ku sambil memikirkan ucapan orang tua ku tadi. Tk berapa lama mata ku perlahan terpejam kalut akan pikiran yang membendung didalam kepala ku. Aku tertidur lelap menikmati indahnya mimpi ku dan melupakan apa yang baru saja mengganggu pikiran ku.

________

Tok tok tok

"Saku, bangun sayang." Terdengar suara panggilan usai pintu kamar Sakura beberapa kali ia ketok.

"Nggh, iya Bu." Jawabannya dengan suara khas orang bangun tidur.

"Ibu sudah siapkan sarapan untuk mu, cepat turun." Serunya dan berlalu meninggalkan kamar Sakura.

Sakura langsung beranjak dari kasur empuknya ia menyibakkan gorden guna membuka jendela kamarnya, menghirup udarah pagi hari memang menumbuhkan semangat beraktivitas pikirnya. Setelah dirasa cukup ia berdiam diri dihadapan jendela ia bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Cinta Mu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang