chapter 10

756 104 6
                                    

"oh jadi ini, pantesan kau betah berlibur" Goda Naruto pada Sasuke saat ini mereka berada di caffe yang berada di sebrang jalan.

Seketika wajah Sakura berubah menjadi merah saat mendengar ucapan Naruto yang sebenarnya ditunjukkan pada Sasuke. Namun pertanyaan Naruto bagaikan angin lalu bagi Sasuke karena ia tidak merespon apapun dan hanya memasang wajah datarnya.

"Baiklah baiklah, aku tidak akan bahas tentang hal itu lagi" Seakan paham dengan ekspresi Sasuke, Naruto menyudahi perbincangannya. "Jadi, namamu Sakura?" Tanya Naruto kepada gadis yang duduk di sebelah kanan Sasuke.

"Ah, i-iya" Jawab Sakura sedikit gugup karena baru pertama kali ia bertemu dengan sahabat Sasuke walaupun Naruto sendiri pacar dari sahabatnya, Sakura tidak pernah bertemu secara langsung.

"Dan kau Ino?" Tanya Naruto pada gadis bersurai blonde yang nampak cantik bagai model ternama.

"Iya, aku Ino sahabat kekasihmu dan kekasih dari Simurai Sai" Jawab Ino tanpa merasa gugup seperti yang dialami Sakura.

"Oh jadi ini gadis yang selalu dibicarakan si muka pucat itu" Naruto menatap kagum gadis yang duduk disamping Sakura.

"Siapa yang kamu sebut muka pucat" tanya Ino sedikit merasa kesal dengan pertanyaan Naruto.

"Sai"

"Apa!!" Ino berdiri dari duduknya dan  menunjukkan sisi asli dari gadis cerewet ini.

Obrolan mereka terus berlanjut walau mereka baru saling kenal, mereka seakan sudah berteman cukup lama dalam sekejap mereka menjadi akrab. Mereka membicarakan hal yang penting dan tidak penting termasuk membicarakan tentang acara tunangan Sasuke dan Sakura yang akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang.

_______

Suara guyuran shower dari dalam kamar mandi suaranya memenuhi seluruh penjuru kamar yang didominasi warna putih dan pink pastel. Tidak lama suara pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan seorang gadis cantik yang baru selesai mandi terlihat dari jubah handuk yang ia kenakan dan handuk yang membungkus rambut basahnya, kaki putih bersih nan jenjang itu berlahan melangkah mendekati lemari besar yang isinya adalah semua pakaiannya. Setelah ia selesai memakai piyama tidur ia berinisiatif membaca novel kesukaannya sambil duduk di sofa panjang yang mengarah ke jendela dan langsung menghadap pemandangan malam yang indah.

Drrt drtt drtt

Mendengar handphone pribadinya berdering ia menghentikan acara membaca novelnya ia berjalan ke nakas yang berada disamping ranjang tidurnya.

"Hallo" Sambut gadis itu setelah menggeser tombol hijau tanda menerima panggilan dan menempelkan pada telinganya.

"Kau belum tidur?"

"Aku belum ngantuk" Jawab gadis itu seadanya.

"Sakura besok kamu ikutlah denganku"

"Ke mana?" Tanya Sakura pada seseorang di serang sana.

"Kamu akan tau besok, sekarang kamu tidurlah ini sudah larut"

Tutt

Panggilan berakhir setelah kalimat terakhir diucapkan oleh penelpon. Karena dirasa ucapan si penelpon tadi ada benarnya kini Sakura beranjak naik keranjang hendak tidur dengan selimut yang membungkus tubuh mungilnya. Karena hari mulai larut malam dan rasa kantuk melanda Sakura ia jadi lebih cepat tiba dialam mimpi.

_________

Pagi harinya Sakura memulai aktivitas seperti biasanya bekerja di kantor ayahnya, ia sudah cukup lama cuti dari pekerjaannya karena perjalanan ke London kemaren jadi hari ini ia baru bisa bekerja lagi. Sekarang pasti pekerjaannya sudah numpuk walaupun sebagian sudah pasti dikerjakan asistennya. Jabatan Sakura di kantor ini tinggi karena ia juga anak dari pemilik perusahaan ia seorang presiden di perusahaannya bukan hanya karena ia anak dari pemilik perusahaan, Sakura juga memiliki kemampuan yang mumpuni untuk mengelola perusahaan hingga bisa membawa perkembangan bagi perusahaannya.

Cinta Mu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang