Zero #6

41 4 0
                                    

Pundak Zero ditepuk dari belakang. Entah kenapa dia tiba-tiba kejer. Nggak lucu banget kalau polisi kemarin mengikutinya lagi.

"Mas, kemarin makasih." Suara remaja di belakang tubuhnya langsung mengingatkan Zero pada 'titit' dan 'ngompol'.

Zero tidak tahu harus mengatakan apa, mengingat opsinya cuma dua; a) cuekin dan sok gak kenal, atau b) bilang 'sama-sama' dan puji tititnya.

Setelah perdebatan panjang dalam benaknya, akhirnya Zero memilih opsi kedua.

Dia menoleh, tersenyum manis, kemudian mengatakan kalimat keramat. "Sama-sama. Btw, tititnya bagus ya meskipun habis kejepit. Yah…minimal gak malu-maluin keluarga lah."

"…." Mitsuo sama sekali tidak merasa dipuji. Sebaliknya, dia membeku di tempat. Ngompol di tempat umum dan dibantu cowok lain untuk mengeluarkan 'masa depan'-nya sudah merupakan aib, kenapa harus ditambah memuji titit di perpustakaan daerah?

Dua kepala mulai menatap mereka.

"Wah, saya menyinggung perasaan Mas ya? Oke deh, saya ganti kalimatnya. Titit Mas ram*tiiit* nya banyak, sangat panj*tiiit*, mungkin kalau *tiiit* langsung punya anak kali ya."

Lima kepala mulai menatap mereka.

"Selamat Mas ya. Semoga nanti anak cowok Mas tititnya panj*tiiit*."

Dua meja yang diisi rata-rata 7-8 pengunjung ditambah dua pustakawan ditambah satu Koharu ditambah satu perempuan dengan identitas misterius yang memandang mereka sama dengan eksekusi Mitsuo.

Terima kasih, batin Mitsuo getir. Image-nya telah hancur lebur menjadi debu, terbawa angin, dan jatuh dengan sempurna di atas pup gajah.

Saat ketegangan itu mencapai puncak, seperti sinetron, kilat dan guntur kesasar mengalihkan perhatian semua orang.

Begitu mayoritas orang kembali sibuk dengan bahan bacaannya atau berbisik tentang cuaca, disitulah Mitsuo menempelkan sapu tangan ke matanya.

Zero kaget.

"Lho, kenapa Mas? Tititnya masih nyeri?" Tanyanya, yang langsung dibalas dengan tarikan di masker dan kacamata hitamnya.

Ketika mukanya terekspos dengan sempurna, Koharu yang dari awal mengawasi Mitsuo, membulatkan matanya lebar.

Wtf!

Si hoodie-kacamata-hitam-bermasker-yang-tititnya-terjepit ternyata orang yang sama dengan orang itu! Orang asing yang ditolongnya.

###

Terima kasih sudah membaca, jangan lupa vote dan comment :v

SUNGLASSESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang