-tujuh

3.3K 563 26
                                    

Tapi boong gaes, ga jadi besok

Doble update, sesuai janjiku.

Typo dimana-mana

Happy reading guys^^








-ʟᴏɴᴇʟʏ-









Seperti sebelumnya, keadaan (Y/n) masih tetap sama. Belum ada tanda-tanda dia sadar dari komanya, yang sekarang sudah terhitung tiga hari.

Jika selama dua hari yang lalu Jeno lah yang memantau perkembangan (Y/n). Sekarang berbeda lagi, lelaki bersurai coklat itu lah yang memantau dan menemani (Y/n).

Terkadang lelaki itu mengobrol dengan (Y/n), ya meskipun dia tau bahwa gadis itu tidak mungkin bisa menyauti ocehan nya.

"Kau tau, aku sudah merencanakan sesuatu untuk mu." lelaki itu bercerita antusias sambil menggenggam tangan (Y/n).

"Sepertianya skenario yang aku buat, sangat bagus dan sempurna. Di tambah, mungkin akhir ceritanya adalah happy ending." lanjut lelaki itu dengan kekehan kecil di akhir kalimat nya.

"Kau tau, jika saja dia masih hidup. Aku ingin sekali, mengucapkan terima kasih banyak kepada nya. Andai saja dia tidak menyelamatkanku, mungkin aku tidak bisa bertemu dengan nya."

Lelaki itu mulai menceritakan masa lalu nya bersama seorang gadis penyelamat yang telah menolong nya.

"Dulu, aku pernah hampir mengalami kecelakaan tabrak lari. Tadi nya, aku berpikir bahwa ini adalah akhir hidup ku" lelaki itu menghela nafas pelan.

"Namun, dengan tiba-tiba seorang gadis menyelamatkan diriku. Dan berakibat, dia lah yang mengalami kecelakaan itu.

Saat itu, aku masih kelas 2 SMP. Dan aku mengalami trauma ringan karena kecelakaan itu. Meskipun bukan aku yang mengalaminya, entah mengapa aku sangat takut. Bahkan aku tidal berani menemui gadis yang telah menyelamatkan ku.

Dan karena ketakutan ku, aku tidak bisa menemui gadis itu hingga sekarang.

Satu hal yang aku ingat dari dia adalah, saat itu ia menggunakan seragam sekolah. Dengan name tag










Choi Naya."






Tanpa sadar lelaki itu meneteskan air mata di tangan (Y/n).

Mengetahui bahwa gadis yang sangat ingin ia temui, telah tiada. Lelaki itu sangat menyesal.

"Dan asal kau tau. Sebenarnya balas dendam ini, hadiah dari ku untuk temanku."

Lelaki itu sedikit tersenyum tipis mengingat masa lalu nya.

"Andai saja kau tidak memiliki hubungan dengan nya. Mungkin kau tidak akan ikut dalam permainan ini. Maaf"

Sebenarnya ia tidak ingin melibatkan (Y/n) dalam hal ini. Tapi mau bagaimana lagi, hanya (Y/n) lah yang paling berpengaruh untuk membuat seseorang itu hancur.

"Maaf?"

Lelaki itu lantas terkejut, dan dengan spontan membulatkan matanya.

"Sejak kapan kau sadar?" tanya lelaki itu

Bukanya menjawab, (Y/n) malah memegangi kepalanya. Rasanya sekarang kepala (Y/n) seperti di hantam oleh sebuah batu berukuran sedang.

Pusing dana sakit. Itulah yang (Y/n) rasakan di seluruh tubuhnya.

"Kau kenapa? Kepalamu sakit? Hey jawab" cemas lelaki itu sambil memegang kepala (Y/n).

(Y/n) menggeleng pelan, sekarang pusing di kepalanya mulai mereda.

"Apa aku dirumah sakit? Kau siapa?" tanya (Y/n)

"Iya, kau berada di rumah sakit. Sudah tiga hari kau di sini dan mengalami koma" jelas lelaki itu.

"Kau siapa? Apa kita pernah bertemu? Aku seperti tidak asing dengan wajahmu?" tanya (Y/n) lagi.

Gadis itu merasa bahwa lelaki yang sedang bersamanya ini, pernah ia jumpai di suatu tempat. Tapi entah itu dimana.

Ceklek

Dokter yang menangani (Y/n) segera memeriksa keadaan (Y/n). Sedangkan lelaki bersurai coklat itu, memutuskan untuk mwnunggu di luar.

"(Y/n), apa kau merasa pusing?" tanya dokter Kang setelah memeriksa keadaan (Y/n)

"sedikit" jawab (Y/n)

"Baiklah, sekarang keadaanmu sudah mulai membaik. Jangan membebani otak mu dengan pikiran yang berat. Saya permisi"

Dokter Kang pergi meninggalkan ruangan (Y/n) lalu menemui lelaki yang menemani (Y/n) tadi.

"Keadaan nya bagaimana dok?" tanya lelaki tersebut.

"Dia sudah mulai membaik, namun dia memiliki trauma saat mengalami kecelakaan. Dan itu mengakibatkan ingatannya dalam setahun belakangan ini hilang. Dalam tiga bulan, seoertinya ingatanya akan kembali lagi." jelas dokter Kang

Lelaki itu mengangguk paham

"Baik dok, terima kasih" ucap lelaki itu sambil sedikit membungkuk pada dokter Kang.

"satu hal lagi, jangan membuat dia mengingat masa lalu nya. Biarlah ingatanya datang dengan sendiri nya" tambah dokter Kang

"Baik dok"

"kalau begitu saya permisi"

Dokter Kang pun pergi.

Lelaki itu lantas segera memasuki ruangan (Y/n).

"Bagaimana? Masih pusing?" tanya lelaki itu saat melihat (Y/n) yang tengah bersandar di kepala ranjang rumah sakit.

"Tidak, sudah mulai membaik" jawab (Y/n)

"Kau belum menjawab pertanyaan ku. Kau siapa?" tanya (Y/n) untuk kesekian kalinya.

Lelaki itu sedikit menghela nafas pelan.


"aku-









nama ku-
















Heo Hyunjoon"












-ᴛᴏ ʙᴇ ᴄᴏɴᴛɪɴᴜᴇ-




Gimana double update nya? Puas kan ya

Ehe, yg merasa kasih saran pake cast dia. Makasih banyak, huhuuu

Sempet bingung sih milih, mana aku udah kepikiran mau berhentiin ini cerita karena ga nemu cast yg cocok.

Buat yang saran nya ga aku pake, maaf banget. Insyaallah, kalo bikin work baru bakal aku rekrut dia. Wkwkwk^^

Update lagi mau gak?

Nunggu vote chap 6 sama 7 nyampe angka 35 yah. Baru aku update lagi, heheh :v

Sekian terima gaji.

Good night and see you guys😉





Lonely : Choi Soobin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang