-sєpuluh

2.9K 508 7
                                    


Thanks for 3k readers, uwuuu😚

Aku terhura, cerita yg alurnya ga jelas gini masih ada yang baca.

Dan maap banget buat yg nunggu cerita ini up, aku ngaret banget─ huhuu :(





Voment ya guys✨, insyaallah aku bakal rajin up kalo kalian voment☺








Happy Reading^^



-ʟᴏɴᴇʟʏ-

Soobin memarkirkan mobilnya di depan sebuah rumah elit yang terletak di pinggir kota Seoul. Ia segera turun dari mobilnya, lalu mengamati rumah tersebut.

Menurut Soobin, rumah itu terlihat sangat sepi─ seperti tidak berpenghuni. Dan di daerah ini pun, hanya terlihat 4 sampai 6 rumah saja. Pantas saja dirinya sulit sekali untuk menemukan keberadaan (Y/n) pikir Soobin.

"Haruskah kita masuk bertiga?" tanya Eric

Soobin menggeleng

*Hanya kau dan aku. Kau Yoonbin, jaga di mobil saja oke. Kabari aku jika ada sesuatu yg tidak beres" ucap Soobin yang di balas anggukan oleh Yoonbin.

Merekapun─ Soobin dan Eric, dengan hati-hati membuka gerbang rumah tersebut lalu memasukinya.

"Kenapa sepi sekali? Kupikir ada penjaganya" bisik Eric pada Soobin.

"Entahlah, aku juga tidak tau. Tapi kita harus tetap waspada! Siapa tau di dalam sana Hwall sudah menyiapkan sesuatu" peringat Soobin

Eric hanya mengangguk paham sambil mengamati halaman rumah ini.

Halamanya bersih, sepertinya Hwall tidak tinggal sendiri─ melainkan dengan pembantunya pikir Eric.

Dan benar, saat mendekati pintu rumah. Terlihat seorang ibu-ibu sedang menyapu di taman samping rumah. Untung saja mereka tidak ketahuan.

"Ayo masuk!" Ucap Soobin setelah membuka pintu.


Di sisi lain, (Y/n) sedang temenung di kamarnya. Ia membaringkan tubuhnya menghadap ke jendela, sambil mengingat orang tuanya.

"Aku rindu mereka" guman (Y/n)

Ceklek

(Y/n) segera menutup mata─ berpura-pura seakan dia sedang tidur, karena mendengar pintu kamarnya dibuka.

Jadi posisi (Y/n) sekarang tidur membelakangi pintu.

Alasan ia berpura-pura tidur adalah, ia takut jika yang masuk ke dalam kamarnya adalah Hwall. Karena gadis itu masih malu dengan kejadian tadi, pipinya saja sedari tadi masih memerah.

"Soobin aku menemukanya"

Sebuah suara yang mampu membuat (Y/n) terkejut. Tapi gadis itu masih melanjutkan drama pura-pura tidurnya.

"Dimana?" tanya Soobin berbisik

Eric menunjuk ke arah (Y/n) yang sedang tertidur.

"Dia sedang tidur. Lihat!"

"Oke, sekarang kau kabari orang tua (Y/n) dan aku akan membangunkannya" ucap Soobin lalu berjalan perlahan ke arah (Y/n)

Dilihatnya gadis itu tengah tertidur dengan pulas, namunya nyatanya itu hanya pura-pura.

Soobin menepuk pelan pipi gadis tersebut dan berkata.

"Hey, ayo bangun. Kau tidak rindu dengan ku?"

Suara Soobin─ suara itu terdengar familiar di telinga (Y/n). Detak jantung gadis itu menjadi tidak karuan, tiba-tiba saja dia merinding.

Lonely : Choi Soobin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang