Kala tempo terlampui
Jenakanya kawan kecil ini
Bersiah di jalan serta pematang mengarungi
Kicauan burung nan riang menyandingi
Tawa kecil begitu tak usai-usaiHingga di sempadan
Mengeloskan sandal juga pakaian
Tak terkira namun tak malu terpikirkan
Berkecipak-kecipak bagai bebek berkerumun
Jerit-jerit seolah tunjuk setan
Nyatanya hampir pula tenggelam kalau tak cengkram batuanAmbil ikan sana-sini
Banyak urang cerdik suka kelabuhi
Aduh, sebal tak kepalang rasanya
Penatpun duduk-duduk di hamparan rumput malela
Lempar-melempar krikil tak berhenti
Sampai-sampai bapak datang menasehatiSemuanya dahulu
Indah nan hijau pada waktu
Seiring luapan gunung menggirahi
Tak pula pohon dan rerumputan hidup menunggu
Segalanya berubah tak selia meluku
Dan hanya tinggal tergugu-gugu
KAMU SEDANG MEMBACA
Disiden
PoetryKalaupun aku hanya makhluk hidup sebegitunya, yah terserahlah bilang apa. [sebebasnya]