Bias yang kau pantulkan
Membuatku senang tak kepalang
Mengikuti hukum gravitasi
Berputar dalam lingkar besiNun di sana pancarona melengkung
Tampak lemah karena tunduk
Petrikor masih cium agung
Tak kuasa aku menahan menunduk
Ke bawahan kemudian ke atasanSensasi mabuk kepayang
Di laluan yang sama
Aku duduk tenang
Memandang luaran
Suara derit mesin
Suara burung kicauan
Suara orang-orangan
Suaraku sendiri
Tercampur paduKiraku dua bianglala tidak cukup
Lalu datang sekali lagi
Ketika dia tiba dan mengecup
Bayangannya merajaiku lagi
Sejujurnya aku ingin dia pergi
Perlahan aku meringkukSekitaran terasa beku
Namun bianglala di sana masih ada
Dan aku terus berputar di tempat yang sama
KAMU SEDANG MEMBACA
Disiden
PoetryKalaupun aku hanya makhluk hidup sebegitunya, yah terserahlah bilang apa. [sebebasnya]