Sampailah mereka di rumah dengan membawa tas kantong belanjaan. Sepertinya didalam tas itu lebih banyak barang yang dibeli oleh Livia.
"Udah kakak anterin, bilang apa?" lugas Livia
"Makasiiii" ucap Keynara dengan menunjukkan senyum giginya yang rata
LIVIA POV
(Di Kamar)
Emang tadi yang ditunjuk Key di toko itu siapa sih? Emang sih muka-mukanya tuh kayak gak asing gitu. Dih kok kayak De Javu sih gue.
Udahlah biar waktu aja yang menjawabnya.
HAHAHAHAHA.
((skip))
"Kak Vera pulaaang... Ada yang mau bubble ice gak nih?" teriak Kak Vera dari ruang keluarga
"Serbuuuuu!!!!" balas Livia dan Keynara bersamaan
***
Senin, 15.00 WIB
Livia sampai di depan pintu komplek sehabis pulang sekolah. Livia tidak memilih untuk naik motor ke sekolah walaupun motornya nganggur di rumah.
Loh emang kenapa thor?
Ya karena memang tidak diizinkan oleh pihak sekolahnya 😂😂 Lagipula Livia juga termasuk orang yang sederhana dan tidak mau ribet.
.
.
.Sedang asyik-asyiknya jalan kaki sambil hirup udara komplek, tak sengaja Livia tersandung oleh polisi tidur.
"Awwh.. Kenapa aku pake kesandung Ya Allah... Siapa sih yang bikin polisi tidur yang warnanya hampir sama ama aspal? Kan jadi gak keliatan" gerutu Livia
"Duh tangan gue merah lagi. Untung gak ada yang liat, kalo ada bisa-bisa malu gue. Nanti dikira gak ada kerjaan duduk di jalanan gini" omel Livia sambil menepuk-nepuk kedua telapak tangannya yang merah dan berpasir
"Siapa bilang gak ada yang liat ?" ucap seseorang
Livia pun segera menengok ke sumber suara.
Ia mulai melihat dari kaki, betis, lutut, hingga ke wajah orang tersebut.
"........."
Saat Livia melihat wajahnya, orang itupun menaikkan sebelah alisnya sambil tersenyum.
"Loh kok ada orang? Sejak kapan disitu?" ucap Livia
"Hahahah saking enaknya tengok sana-sini jadi gak ngeliat ada orang di belakang daritadi?" balas orang itu
Ternyata orang itu adalah orang yang ditunjuk Keynara kemarin di toko ATK. (deggg)
"Gak ada niat mau nolongin apa?" sindir Livia
"Oh butuh bantuan? Bilang dong" balas si cowok sambil ngulurin tangannya
gak peka banget dih jadi cowok -batin Livia
.
.
.
.
"Btw lo lewat sini berarti rumah lo di komplek sini juga?" tanya Livia setelah bisa berdiri"Hmm...Iya laah?" balas cowok itu
"Lo masih bisa jalan kaki? Apa mau gue anterin?" ucap cowok itu
Masa gue bareng sama dia sih... Kan tadi dia ngeliat gue jatoh, malu dong gue jadi cewek. Tapi kalo engga dianter, kaki gue sakit ini -batin Livia
"Helloo!!" ucap cowok itu sambil melambaikan tangan ke depan muka Livia
"Eh apa? Ngga deh gausah gue jalan kaki aja masih bisa" balas Livia
"Serius? Kaki lu lecet gitu loh, takutnya dibuat jalan malah tambah keseleo" cegah cowok itu
"Gapapa, gue masih kua....." belum selesai ngomong tapi udah dipotong duluan sama si cowok
"Gini-gini gue gak bakal biarin lah liat cewek jalan kaki sambil kesakitan gitu. Buruan naik!" ucap cowok itu
"Bentar! Apa jaminannya kalo lu bisa dipercaya?" introgasi Livia
si cowok pun langsung buka dompet di saku celananya dan mengambil sebuah kartu dan ngasih ke Livia
"Ini jaminannya. Lu pegang sampe kita nyampe rumah lu, ok?" jelas cowok itu
Farel Atmavenya Dinata? ohh jadi itu namanya -batin Livia
"Sekarang udah percaya? Udah bisa gue anterin pulang?" tanya Farel dengan muka yang bertanggung jawab banget
((skip))
"Rumah lo yang mana?" tanya Farel
"Tuh yang pagar putih" jawab Livia
Tak lama, mereka pun sampai di depan rumah Livia. Mereka sempat bercakap-cakap sebentar.
"Kaki lo masih sakit?" tanya Farel
"Lumayan" balas Livia singkat
"Yaudah buruan sana masuk, terus obatin itu kaki sama tangan lo yang merah tadi sambil dipijet sedikit biar sembuh" pungkas Farel
"Iyaa, makasih Rel" jawab Livia
"Lo tau nama gue?" heran Farel
"Ini?" balas Livia dengan menunjukkan KTP yang tadi
"Oh iya gue lupa hahaha"
"Nih gue balikin, btw lu lahirnya cuma beda sebulan sama gue" canda Livia
"Ok gantian, nama lu siapa?" tanya Farel
Farel ternyata mengulurkan tangan kanannya berniat untuk bersalam kenal sama Livia.
"Eh apa nih? Nama gue Elivia. Nama panjang gue lo ga perlu tau. Tapi lo bisa panggil gue Livia" ucap Livia singkat-padat
manggil ratu cantik tapi judes aja boleh nggak? -batin Farel
:::::::::::::::::: SEE
:::::::::::::::::::::::::: YOU
::::::::::::::::::::::::::::::::::: SOON
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: READERS 💜Hayoo gimana gaiz part yang ini? Bikin senyum² sendiri gak?
Author aja yang bikin sambil dag dig dug ngebayangin tampang nya si Farel 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Me is Mine
Teen FictionDisaat harus milih untuk menyerah karena adanya kesalahpahaman kecil dalam hubunganku dan dia yang mungkin akan membesar jika terus berlanjut? Atau harus milih untuk tetap menjaga keharmonisan hubungan ini dengan segenap kesabaran? Entah bagaimanapu...