MIM 6 - Jalan Bareng?

12 1 0
                                        

Hari demi hari terlewati. Hubungan Livia dengan kakak sulungnya pun berangsur membaik.

Begitupun dengan Keynara. Mereka sudah lebih sering bercanda, mengobrol, dan jalan-jalan bersama.

Hal ini membuat hati Livia semakin bersyukur karena sekarang ia merasa benar-benar memiliki sosok abang yang menjaganya dengan tulus.
.
.
.

Sabtu, 10.30 WIB

Kemarin, Vera sudah janji kepada Livia ingin mengajaknya jalan-jalan ke salah satu mall sebagai hadiah karena Livia berhasil mendapatkan peringkat pertama lagi di kelasnya.

LIVIA POV

Nanti Kak Vera maunya ke mall mana ya. Kalo gue sih mana aja ya terserah. Yang penting dibayarin (senyum-senyum).

****

Sesampainya di mall, Vera membebaskan Livia membeli apapun yang ia mau. Namun, walaupun dibebaskan, Livia tidak mau membeli barang yang berlebihan, apalagi yang harganya terlalu mahal.

Livia dan Vera mulai menuju ke salah satu toko baju yang ada didalam mall tersebut.

Sesampainya di toko, Vera menyuruh Livia untuk memilih baju yang Livia mau, begitupun dirinya yang juga sedang memilih-milih baju untuknya.

Sedang asyik memilih baju, ternyata hpnya berdering. Ia pun segera mengambil benda kecil itu, lalu mengangkatnya.

"Ya, halo?" angkat Vera

"......."

"Dengan siapa ya?" tanya Vera

"......."

"Masya Allah, ini beneran elo?" jawab Vera antusias

"......."

"Waah, yang bener lo? Kapan emangnya?" tanya Vera

".........."

"Wih, gak lama lagi dong" seru Vera

"Adek gue pasti seneng nih kalo tau, secara lo kan akrab banget sama dia, udah kayak kakaknya sendiri kali" canda Vera

"........"

"Lo masih inget kan jalannya? Ntar takutnya lo nyasar lagi" tanya Vera

"........"

"Yaudah ok, gue tunggu yaa... See you" tutup Vera

"........"
.
.
.
.

"Liv, kamu inget sama Faza gak? Temen SD kakak yang waktu itu sering main ke rumah pas kamu masih kecil?" tanya Vera

"Ooh.. Kak Faza? Yang abangnya Alif kan?" tanya Livia balik

Vera menganggukkan kepalanya.

"Tadi dia telfon kakak, katanya Insha Allah sekitar 2 minggu lagi dia mau main ke rumah" jelas Vera

"Alif nya juga?" tanya Livia

"Katanya enggak, soalnya Alif ada study tour" jawab Vera

"Yaahh..." ujar Livia sambil agak cemberut

"Haduh, penasaran aku sama Kak Faza sekarang" canda Livia sambil pura-pura membayangkan

"Masa kata dia, kalo kita ngeliat dia, bakal langsung meleleh" jawab Vera

"Kepedean banget ih temen Kak Vera" kekeh Livia

((skip))


*back to Livia dengan Farel

Sejauh ini, Livia semakin akrab dan dekat dengan Farel. Tak henti-hentinya mereka saling menjahili satu sama lain. Terlebih lagi mereka ini satu sekolah. Jika mereka bertemu di gerbang sekolah ketika ingin pulang, Farel tak jarang memberi tumpangan untuk Livia.

Me is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang