(di jalanan komplek)
Livia dan Faza iseng-iseng jalan-jalan keliling komplek untuk sekedar mengobrol dan membeli jajanan.
Biasanya di dekat taman, suka ada jajanan pinggiran yang enak, apalagi karena ini adalah weekend jadi tukang jajanannya tambah banyak yang mangkal.
Faza sengaja ingin jalan-jalannya dengan Livia karena ada beberapa hal yang ingin ia tanyakan.
"Kak Faza," panggil Livia
"Iya, kenapa?" jawab Faza
"Ke tukang lumpia basah itu yuk" ajak Livia dengan semangat
"Kamu suka banget lumpia basah ya, kayak kakak kamu aja" balas Faza dengan mengacak sedikit rambut Livia
"Kok kak Faza tau?" tanya Livia
"Tau laahh.. Dulu kan kakak..." ucap Faza terpotong karena menyadari bahwa ia tidak boleh keceplosan, yang ada nantinya Livia malah tahu
"Kenapa kok gak diterusin?" tanya Livia penasaran
"Eng..enggak kok, yuk kesana keburu keabisan lumpianya" alih Faza
.
.
.Setelah memesan jajanannya, mereka pun duduk di kursi yang telah disediakan. Selama itu pula mereka selalu bercanda dan bertukar cerita mengenai Vera.
"Liv, Vera sama Keynara mau sekalian kita beliin jajanan apa?" tanya Faza
"Kalo Keynara paling suka cilok kak, tapi kalo Kak Vera ya kakak pasti tau lah" sindir Livia sambil senyum-senyum
Disindir seperti itu, Faza hanya bisa memendam rasa malunya.
"Kak, kakak tau gak si, Kak Vera itu udah punya gebetan tau" ucap Livia dengan nada serius
"Yang bener kamu? Siapa?" tanya Faza penasaran
"Iya kak.. Orangnya aku kenal, tapi lupa namanya, karena namanya ribet" balas Livia sok meyakinkan
"Tapi di sosmednya gak pernah ada foto bareng cowok, selain Kenan" jawab Faza
"Hahahah ya emang, ketemunya aja jarang-jarang" jawab Livia sambil senyum-senyum
"Emang siapa si cowoknya Liv?" tanya Faza makin penasaran
"Nih ya, si cowok itu tuh baru-baru ini aja main ke rumah, kak" ucap Livia seolah memprovokasi
"Emang namanya siapa? Nama depannya aja deh" bujuk Faza serius
"Namanyaaa.... siapa ya, lupa...." ucap Livia sepotong-sepotong
Faza mencoba untuk mendengarkan baik-baik.
"Huuuuh" jengah Faza
"Fa... Fa.. Faza Trikala" ucap Livia enteng
Faza yang tadinya sedang olahraga jantung seketika diam, kemudian tersenyum.
"Kamu tuh yaaa, emang bener-bener" ucap Faza sambil mencubit pipi Livia layaknya adik sendiri
"Hehehehe, suka ya sama Kak Vera?" balas Livia
"Apasih" elak Faza
Kesal dengan Faza, Livia pun mencubit lengan Faza yang ada di hadapannya itu.
.
.
.Tak disangka, di sekitar tempat tersebut juga ada Farel yang sedang membeli jajanan, tetapi Livia tidak melihatnya.
Farel menyaksikan dari kejauhan moment ketika Faza mencubit pipi Livia dan Livia balas mencubit lengan Faza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me is Mine
JugendliteraturDisaat harus milih untuk menyerah karena adanya kesalahpahaman kecil dalam hubunganku dan dia yang mungkin akan membesar jika terus berlanjut? Atau harus milih untuk tetap menjaga keharmonisan hubungan ini dengan segenap kesabaran? Entah bagaimanapu...