Part 1
“Sang Mi-ya”, seseorang memanggilku dari belakang, aku mengedarkan pandanganku untuk mencari seseorang yang memanggilku
“Sungmin oppa”, aku segera berlari memeluknya dan aku benar-benar merindukan wajah malaikat oppa tercintaku
“Gwenchanayo?”, Sungmin oppa menatapku dengan tatapan yang sangat susah kuartikan. Antara rindu, sedih, kasihan atau apalah aku tak tahu. Aku menggeleng kuat sambil membenamkan wajahku didadanya, aku kembali menangis
“Aku mengerti Mi-ya, tolonglah bertahan untuk eomma. Kamu harus kuat, hanya kamu satu-satunya malaikat eomma yang tersisa, oppa hanya bisa menemanimu saat kamu terlelap”, Sungmin oppa menasehatiku sambil membelai rambutku halus
“Oppa, izinkanlah aku ikut denganmu sekarang, eomma sangat tidak mengharapkanku untuk berada dihidupnya. Dia sangat membenciku oppa”, aku kembali mengeluh seraya mengeratkan pelukanku pada Sungmin oppa, hanya dia yang mengerti keadaanku dan kini dirinya yang meninggalkanku sendirian. Hidupku sangat tidak adil.
“Jangan berpikiran seperti itu Mi-ya, belum saatnya kamu bersama oppa, suatu saat kita semua pasti akan berkumpul kembali. Eomma tidak membencimu, dia hanya berpikir bahwa kematian oppa disebabkan olehmu, kamu hanya perlu mengubah pemikirannya dan eomma akan menyadari bahwa semua perbuatannya salah”, aku hanya terdiam mendengar penjelasan oppa.
“Mi-ya sudah saatnya kamu harus kembali. Pergilah! Oppa akan menemuimu lagi, mereka sangat mengkhawatirkanmu”, Sungmin oppa melepaskan pelukannya dan mulai berjalan menjauhi Sang-Mi
“Oppa~ andwae~ jebal~ OPPAAAAA”, aku menutup mataku karena ada cahaya silau dihadapanku.
Aku perlahan-lahan membuka mataku untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina mataku. Samar-samar aku melihat Jang ahjumma menggenggam tanganku erat sambil menangis. Aku mendesah lega ketika aku tidak mendapati sosok appa. Dia pasti sangat khawatir kalau melihatku dalam keadaanku yang seperti ini
“Ahjumma, sudah berapa lama aku pingsan?”, tanyaku penasaran
“Agasshi sudah 3 hari koma”, jelasnya. Aku terkejut, aku tidak pernah mengalami koma separah ini. Paling lama aku pingsan hanya setengah hari saja
“Agasshi koma karena luka dikepala yang mengeluarkan banyak darah, semenjak hari itu tuan merasa menyesal tidak bisa menjaga agasshi dengan baik begitu pula ahjumma yang merasa bersalah meninggalkan agasshi sendirian bersama nyonya”, Jung ahjumma kini terisak seusai menjelaskan semuanya
“Appa, eodisseo?”
“Tuan sedang dalam perjalanan menuju kemari, dia langsung meninggalkan pekerjaannya setelah mendengar anda telah sadar”
Aku hanya terdiam mendengarkan semua perkataan Jang ahjumma, mudah-mudahan masalah tidak bertambah rumit. Tiba-tiba pintu kamar terbuka
“Nona, tidak kusangka kita akan bertemu lagi disaat seperti ini tapi dengan keadaan yang lebih parah”, ujar seorang namja yang berjalan mendekatiku dan aku sangat mengenalnya. Setiap aku menjadi pasien dirumah sakit ini, dia sangat sukarela untuk menjadi dokterku.
“Jadi kapan aku bisa pulang songsaengnim?”,
“Kali ini kamu harus istirahat total nona Lee, aku tidak akan membiarkanmu pulang sebelum kamu benar-benar pulih”, tegasnya
“Tapi aku harus pulang, eomma pasti sendirian dirumah”, balasku
“Sampai kapan kamu harus terus memikirkan orang yang telah menyakitimu sampai separah ini, ingatlah kondisimu sekarang, pikirkanlah diri sendiri dulu sebelum kamu memikirkan orang lain”, tantangnya kepadaku
“Dia bukan orang lain Donghae-sshi, dia ibuku”, ralatku
“Oh baiklah, seorang ibu yang tega menyakiti darah dagingnya sendiri”, tambahnya dan aku tidak berniat untuk membalasnya. Dia benar dan aku hanya dapat tersenyum miris menyadari keadaanku sendiri
“Mianhae, aku…”, dia langsung tersadar kalau perkataannya sangat keterlaluan
“Gwenchanayo Donghae-sshi, gomapta sudah mengingatkanku”
Author’s POV
Suasana terasa kaku langsung tiba-tiba mencair karena seseorang langsung menghampiri Sang Mi dan memeluknya erat
“Chagiya… maafkan appa yang lagi-lagi lalai menjagamu sayang, seharusnya appa tidak membiarkanmu sendirian dirumah bersama eomma”, sesal Tuan Lee
“Gwenchana appa, ini bukan salah appa sepenuhnya, ini salah Mi-ya juga yang mendekati eomma saat dia marah”
“Baiklah chagi appa mengerti, sekarang istirahatlah appa ingin berbicara dengan Lee songsaengnim”, perintah Tuan Lee dan Sang Mi menurutinya
“Lee saem, saya ingin menanyakan keadaan putri saya”, pinta Tuan Lee
“Baiklah silahkan keruangan saya!”, Lee songsaengnim dan tuan Lee keluar untuk membicarakan keadaan Sang Mi
Ruangan Dokter
“Untuk saat ini kami belum memastikan dampak dari luka dikepalanya tapi sekarang keadaannya mulai membaik”, jelas Lee songsaengnim
“Jadi maksud saem dampak luka itu akan sangat parah?”,
“Kami belum tahu, asalkan Sang Mi-sshi sering datang untuk mengontrol maka kami bisa mengetahui lebih awal dan memberikan tindakan yang tepat untuk mencegahnya”
“Baiklah songsaengnim terima kasih atas informasinya, saya akan melaksanakan apa yang saem katakan, saya permisi dulu songsaengnim. Kamsahamnida”, tuan Lee beranjak dari sofa untuk meninggalkan ruangan tapi Lee songsaengnim menahannya
“Chogi~ ajusshi, mianhaeyo saya ikut campur dalam hal ini tapi saya benar-benar mengkhawatirkan keadaan fisik dan terutama psikis putri anda, saya khawatir ini akan berdampak buruk bagi masa depannya, apakah anda tidak pernah berpikir untuk……”, belum selesai Lee songsaengnim menyelesaikan perkataanya tapi tuan Lee memotongnya
“Saya mengerti apa yang anda katakan saem, saya sudah berkali-kali untuk membujuknya agar tinggal di apartemen sementara waktu sampai ibunya tenang, tapi dia yang bersikeras menolaknya karena dia tidak mau meninggalkan ibunya, dia ingin meluruskan kesalahpahaman antara dirinya dan ibunya”, jelas tuan Lee
“Ye, saya mengerti! Tapi tolonglah untuk kembali membujuknya, ini adalah kejadian terparah yang pernah dialaminya dan saya tidak menyangka akan seperti ini”, bujuk Lee songsaengnim
“Baiklah, saya akan kembali membujuknya demi keselamatannya. Sekali lagi terima kasih saem atas perhatiannya kepada anak saya, saya permisi”, tuan Lee meninggalkan ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
After A Minute
FanfictionLee Sang Mi, seorang wanita yang kuat dan tegar memiliki kehidupan pahit. Dibenci oleh ibu kandungnya sendiri hanya karena sebuah kesalahan yang dilakukannya, tapi ayah dan kakaknya Lee Sung Min selalu ada untuk mendukungnya agar bisa kembali berhub...