Hai semuanya, maaf baru bisa update part selanjutnya. Enjoy it. ^_^
Donghae's POV
Aku terbangun kaget karena mendengar suara bising di dapur, aku yakin itu Sang Mi tapi tetap saja mengkhawatirkan. Aku tahu profesinya sebagai chef tidak diragukan lagi kehebatannya tapi ya ampun ini masih pagi dan yang aku inginkan hanyalah beristirahat. Kuputuskan untuk segera bangun dan memberitahu Sang Mi kalau hari ini aku tak ingin sarapan.
"Mi-ya!" panggilku dengan suara parau khas bangun tidur.
"Oh, Oppa! Joeun achim! Jaljaseo?" sapanya padaku.
"Pagi Mi-ya. I'm not sleep well." Jawabku lalu duduk di meja makan sambil menidurkan kepalaku diatasnya.
"Eh? Waeyo? Eodi appo? (Sakit?)"
"Ani! Neo ttemune!"
"Aku?" balasnya heran.
"Ne! Itu karena kamu Mi-ya, pagi ini kamu sudah sibuk sendiri di dapur dan aku terbangun. Aku penasaran apa yang sedang kamu lakukan." Keluhku panjang lebar sedangkan dia hanya meringis memperlihatkan barisan giginya yang cantik. Dan dia berhasil membuatku terbangun sepenuhnya. Ya ampun cantik sekali dia pagi ini.
"Mian oppa, kukira aku bisa membuatkanmu sarapan sebelum berangkat ke kantor tanpa membangunkanmu, ternyata mission failed."
"Gwenchana Mi-ya. Gumawo sudah mempersiapkan sarapan untukku." Balasku dengan senyuman manis. Ya menurutku.
"Ah cham! Oppa jam berapa shiftmu hari ini?"
"Mulai dari siang sampai jam tujuh sebenarnya, tapi aku ingin menemani Hyuk Jae, mungkin dia ingin membutuhkan bantuanku untuk menjaga Hyura atau mempersiapkan keperluannya." Jelasku
"Belum ada kemajuan ya pasca operasi?" Sang Mi mulai penasaran dan menginterogasiku sambil kesana kemari menyelesaikan pekerjaannya.
"Dari laporan terakhir yang kuterima, setidaknya masa kritis sudah lewat dan kemungkinan untuk siuman semakin besar."
"Oppa! Menurutmu apa yang akan terjadi terhadap Hyura?" tanyanya seraya menyodorkan jus jeruk untuk ku minum beserta salad sarapan pagi ini yang tidak bisa kutolak lalu duduk berhadapan denganku di meja makan.
"Aku masih belum bisa memastikannya, akan banyak hal yang bisa terjadi kepadanya, entah itu cacat permanen atau sementara. Yang pasti, setelah Hyura sadar, dia akan mengalami trauma besar dan itu bisa mempengaruhi kesehatan mentalnya." Jelasku panjang lebar membuat Sang Mi simpati.
"Separah itu keadaannya oppa? Kenapa penjelasannya mengerikan sekali, aku simpati padanya."
"Semuanya akan mengalami seperti itu Mi-ya, tidak terkecuali kamu. Ingat segala sesuatu yang menimpa padamu pasca kecelakaan itu. Hyura akan mengalami apa yang kamu alami.", ujarku memberikan penjelasan yang mudah dipahaminya.
"Arraseo. Kabari aku kalau Hyura sudah sadar oppa, aku ingin memberikan dukungan padanya." Pintanya padaku, aku membalas dengan menganggukkan kepala sebagai jawabannya.
"Kamu tidak ke kantor pagi ini?" ucapku spontan mengingatkannya. Dia melirik jam sekilas lalu panik, aku tahu dia pasti terlambat.
"Omo! Andwaeeee! Aku telat oppa! Aku harus berangkat sekarang. Annyeong oppa!" hebohnya setelah mengambil barang-barangnya dan melesat meninggalkan apartemen. Aku hanya bisa tersenyum simpul melihat pemandangan pagi ini. Sungguh menggemaskan.
Sang Mi's POV
Dasar! Lee Donghae pabo! Seharusnya dia mengatakan sedari tadi kalau aku harus segera ke kantor. Aku kan ada meeting pagi ini, tapi ya sudahlah aku harus pasrah terlambat karena ini memang kelalaianku. Lagipula ini bukan pertama kalinya aku melihat dokter itu berjalan kesana kemari dengan muka bangun tidurnya. Entah kenapa, pagi ini dia terlihat hm... apa ya... seksi? Haa bukan-bukan orang bangun tidur mana ada seksi tapi jujur muka bangun tidur dokter Lee itu tidak jelek tapi... haaa entahlah, Lee Sang Mi apa yang sedang kau pikirkan pagi-pagi begini seharusnya aku fokus pada jadwal hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
After A Minute
FanficLee Sang Mi, seorang wanita yang kuat dan tegar memiliki kehidupan pahit. Dibenci oleh ibu kandungnya sendiri hanya karena sebuah kesalahan yang dilakukannya, tapi ayah dan kakaknya Lee Sung Min selalu ada untuk mendukungnya agar bisa kembali berhub...