Kejadian yang Menyakitkan

290 7 0
                                    

Part 2

Donghae POV

Aku menghela nafasku untuk kesekian kalinya setelah tuan Lee meninggalkan ruanganku. Lee Sang Mi, pasien yang kutangani sejak setahun yang lalu, setelah kecelakaan yang mengakibatkan tewasnya kakaknya Lee Sung Min.

Flashback

Seorang suster terburu-buru mengejarku dan memberitahukanku kalau malam ini aku harus menangani dua orang pasien kecelakaan lalu lintas. Aku langsung menuju unit gawat darurat dan mengambil tindakan untuk dua pasien tersebut dibantu dengan Kim Jong Woon songsaengnim. Sepasang yeoja dan namja yang sudah berada diruang operasi. Aku menangani sang yeoja dan Kim songsaengnim menangani sang namja.

“Saem, tekanan darahnya turun dan jantungnya melemah”, ujar suster kepadaku

“Segera siapkan alat kejut jantung”, balasku. Suster langsung melakukan apa yang kuperintahkan dan aku berusaha memompa kerja jantungnya. Syukurlah apa yang kulakukan membuahkan hasil, dia melewati masa kritisnya.

“Lee saem”, uisa Kim memanggilku dan aku segera menoleh kepadanya

“Namja ini sudah sadar dan ingin berbicara dengan anda”, lanjutnya

“Baiklah, suster tolong jaga kestabilan pasien kita”, perintahku

“Ye, songsaengnim”, aku langsung menuju ke ranjang sebelah tempat namja itu

“Songsaengnim”, panggilnya lemah

“Ye, saya disini. Apa yang ingin anda bicarakan”, balasku

“Saem tolong selamatkan adik saya”, lanjutnya dan akhirnya aku paham bahwa mereka adalah saudara

“Itu sudah merupakan tugas kami untuk berusaha menyelamatkan pasien”

“Saem tolong jagalah adik saya. Dia sendiri”, namja ini kembali memohon dan aku terkejut mendengar permintaannya. ‘Menjaga adiknya? Apakah mereka yatim piatu?’, batinku. Aku hanya terdiam.

“Saem jebal, saya tidak bisa lagi menemaninya. Dia sendiri”, dia kembali memohon sambil mengenggam tanganku lemah membuatku tersadar

“Songsaengnim, jika adikku memerlukan organ yang bisa membuatnya bertahan hidup, ambillah organ saya. Setidaknya saya akan bersamanya walaupun tidak dapat menemaninya”, perkataanya membuatku merinding, dia sepertinya akan tahu bahwa hal ini akan terjadi

“Tapi adik anda baik-baik saja tuan, dia sudah melewati masa kritisnya”, jelasku tenang walaupun dalam hatiku merasa gelisah

“Tidak saem, sebaliknya adik saya sangat membutuhkan saya, dia sakit songsaengnim”, aku semakin terkejut mendengar perkataannya

“Baiklah saya akan menuruti permintaan anda”, ucapku akhirnya

“Kamsahamnida songsaengnim jeongmal kamsahamnida. Saya lega mendengarnya saem. Katakan pada adik saya bahwa saya sangat mencintainya dan maaf tidak bisa menjaganya lagi”, perlahan-lahan genggaman tangannya terlepas begitu saja. Aku segera memanggil Kim songsaengnim untuk menanganinya.

Aku segera kembali keruanganku. Aku terduduk merenung, aku tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya. Pasienku meregang nyawa dihadapanku dan memohon kepadaku agar menjaga seseorang yang sangat dicintainya.

Tok…tok…tok…

“Silahkan masuk”, ucapku

“Songsaengnim, pasien itu kembali kritis”, aku segera menuju ruangannya dan mendapati beberapa suster sudah berada disana

After A MinuteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang