Ini bukan modus, ini adalah cara bagaimana aku bisa menjadi tamu dan menjadi penduduk tetap dihatimu, dengan cara sederhana.
-Dari aku untuk dia yang masih ketutup hatinya-
•••••
Aireen pov.
.
.
Hari ini ia sedang mengikuti lomba PMR dengan teman-teman PMR yang lainnya, setelah kerja keras yang amat sangat keras sekeras hati doi yang susah peka, hiya hiya hiya. Etdah baper (:Akhirnya saat-saat pengumuman hasil kerja keras kami dengan ditemani deras air yang membasahi bumi, terbayar sudah dengan berhasil memboyong sudah dengan membawa 3 piala penghargaan yang sangat berarti bagi kita semua anggota PMR dengan segala tangis haru dan pekikan kemenangan dan kebahagiaan dibawah derasnya guyuran hujan kita beryel-yel bangga atas apa yang sudah kita raih hari ini.
Saat akan pulang, ia berusaha mengabari orang-orang di rumahnya, tapi hasilnya nihil. Dengan kaos lapangan PMR yang sudah sangat basah, ia menunggu orang di rumahnya menjemput.
"Eh, tungguin dulu ya, masa gue nungguin sendirian disini, mana udah jam 4 lebih lagi. Tungguin ya, ya!" katanya kepada Salwa, teman se-PMRnya.
"Iya, santai aja, gue juga masih nungguin orang tua gue ngejemput." balas Salwa.
Setelah beberapa menit kemudian, ada bapak-bapak yang masuk ke halaman.
"Ehh, itu bapak lo bukan?" tanya Aireen kepada Salwa dan membuatnya menoleh melihat siapa bapak-bapak itu.
"Eh, iya itu ayah gue, gue duluan ya, hehe." balasnya.
Aireen pun hanya berdehem membalasnya, sambil menerucutkan bibir. Ia sudah 2 jam menunggu dengan kaos lapangan yang sendirian menunggu jemputan ornag tuanya dengan balutan kaos yang masih basah, membuat Aireen sedikit kedinginan yang sengaja ia tahan, tak mau terlihat lemah.
Tiba-tiba...
brukk
Aireen pov end.
-----
Reksa pov.
.
.
"Ngapain sih pake segala ujan-ujanan segala tuh bocah, gak tau apa gue khawatir, hm.""Ntar kalo dia kedinginan siapa juga yang susah?"
"Ya dialah, masa gue, hehe." katanya terus mengoceh di depan ruang sekertariat.
Setelah itu dia terus mengamati Aireen dari jauh, dan sudah banyak teman-temannya yang sudah pulang dan dia sendiri belum pulang, karena tidak tega membiarkan Aireen sendirian saat hari sudah petang, ia pun berniat menghampirinya.
"Aduh, ntar gue kesana ngapain yak?"
"Nyamperin dia? ntar dikira modus lagi, kan gak lucu." gumamnya
"Tapi kasihan juga sih, doi sendirian, yaudah deh, kesana aja kali ya, hehe."
Lalu ia pun beranjak menghampiri tempat Aireen berada.
"Gue lempar aja kali ya nih jaket, biar ga kelihatan banget, modusnya, hehe." gumamnya lalu,
brukk