Sequel : Part 9 (End)

3.1K 199 27
                                    


       Jemari mungil nan cukup lentik dengan kulit putih halus yang bersinar meski sedikit pucat menjadi objek yang membuat genggaman Sung Hyun mengerat. Sejak hampir 11 jam hanya pemandangan itulah yang terlihat di salah satu kamar paviliun khusus anak di Rumah sakit Seoul itu.

    Seorang ibu yang terduduk di samping anaknya yang telah keluar dari ruang operasi meski hingga saat ini belum ada tanda tanda bocah berumur 5 tahun itu akan siuman. Sung Hyun tak sedetikpun melepaskan genggaman tangannya. Tanpa beranjak, dan bahkan matanya tanpa ada niatan untuk terpejam.

   Sung Hyun tak sendiri. Ada kedua mertuanya yang mendadak datang saat matahari muncul tadi pagi. Sebenarnya, Sung Hyun tak ingin membuat kedua mertuanya khawatir, meski pada akhirnya, Tuan dan Nyonya Cho itu dihubungi Lee Hyuk Jae. Hanya pelukan dan isakan lirih yang menghujani Sung Hyun dari Cho Hana.

     Meskipun dokter menyatakan Dae Hyun selamat, tatapan nanar dari sang nenek itu tak dapat di hilangkan untuk sang cucu yang masih terlelap. Pasalnya, sejak Dae Hyun lahir, bocah itu sangat sehat tanpa pernah mencicipi perawatan rumah sakit. Hanya keluhan ringan seperti flu karena es krim berlebih dan kawan kawannya.

     "Sung Hyun-ah, Ini sudah jam makan siang. Makanlah. Kau belum memasukkan makanan apapun sejak tadi malam. "ucap Cho Hana sembari menyentuh lembut bahu menantunya. Sung Hyun hanya menggelengkan kepalanya tanda keengganan nya.

    "Dae Hyun ku juga belum makan, Eomma. Bagaimana bisa aku memikirkan makanan? Dae Hyun belum mau menunjukkan mata indahnya padaku. " ucap Sung Hyun lirih.

   "Heyy, Sayang, Dae Hyun tetap makan lewat cairan itu. Dokter pasti tidak akan membuat cucuku kelaparan. Kau harus mengisi perutmu. "tutur Cho Yeung Wan.

   "Appa, kapan Dae Hyun akan bangun? "gumam Sung Hyun.

   "Secepatnya. Dae Hyun kita pasti segera bangun. Pergilah ke kantin bersama Eomma mu. Biar Appa yang menjaga Dae Hyun. Jonghyun masih mengantar Ji Young pulang. Dan makanan yang di bawa Eomma mu pasti sudah dingin dari pagi. "

     "Aku tidak lapar. Aku akan makan jika Dae Hyun sudah mau menatapku lagi. " Sung Hyun dan kekeras kepalaannya membuat kedua mertuanya hanya bisa menghela nafas. Mereka sadar, jika mereka berada di posisi Sung Hyun, mereka pasti juga melakukan hal yang sama.

    Braaakk

    Keheningan di kamar itu terusik saat suara pintu ruangan yang terbuka paksa. Ketiga orang dewasa itu terkesiap mendapati sosok tampan yang menjulang di pintu yang terbuka. Dengan hoodie putih yang membungkusnya serta pelipis yang berhiaskan setetes peluh.

   "Kyu.... "gumam Sung Hyun menatap intens pada suaminya. Tubuh Sung Hyun bahkan berdiri tegak tanpa di sadarinya.

    Cho Kyuhyun perlahan mendekat pada Sung Hyun sembari mengatur nafasnya yang terdengar memburu. Maklum saja, sesampainya pesawat yang membawanya dari Belanda telah mendarat di bandara Incheon, tanpa membuang waktu, Kyuhyun segera meluncur ke rumah sakit. Dan itupun di lanjutkan dengan berlarian di sepanjang koridor melangkah pasti menuju ruangan Dae Hyun.

    Ditatapnya sang istri yang mulai berkaca kaca melihat kehadirannya. Tanpa menunggu lama, tubuh indah Sung Hyun sudah berada di dekapan Kyuhyun.
Dan isakan lirih menyusul setelahnya dari mulut Sung Hyun.

    "Tenanglah, Hyunnie-ah. Semuanya baik baik saja. Aku sudah disini. " Kyuhyun mengelus punggung istrinya. Namun matanya tak lepas dari sang putra yang terbaring lemah di ranjang.

    "Dae Hyun belum bangun juga, Kyu. "adu Sung Hyun.

    "Dia hanya beristirahat, Sayang. Jika dia sudah cukup istirahat, Dae Hyun akan bangun. "ucap Kyuhyun mencoba menenangkan. Tangan kiri Kyuhyun masih mendekap erat Sung Hyun yang menyembunyikan wajahnya di dada Kyuhyun. Sedangkan tangan kanannya menyambut uluran tangan Cho Hana dan memberikan kecupan di pipi wanita yang melahirkannya itu.

We (You And Me)   :   Short SequelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang