Sequel : part 2

3.1K 202 4
                                    


Happy Reading~

    Suka duka adalah warna. Kebahagiaan dan kesedihan merupakan hal mutlak yang pasti pernah dirasakan setiap insan. Masa lalu adalah pelajaran berharga. Dan masa depan adalah harapan yang kelak menunjukkan hasilnya. Entah baik atau buruk. Tergantung Sang Kuasa yang melukiskannya.

    Sung Hyun dengan gerakan anggun nya sibuk menyiapkan sandwich untuk sarapan di dapur mewah rumah barunya yang sudah satu bulan ini di tempatinya bersama sang suami. Sayup terdengar musik klasik yang menenangkan terdengar di sekitarnya dari ponsel pintarnya. Sesekali Sung Hyun memejamkan matanya menikmati alunan musik itu.

   Dua asisten rumah tangga yang di pekerjakan Kyuhyun yang bertugas membersihkan rumah mewahnya ikut tersenyum dengan pemandangan indah yang tersaji sebulan mereka bekerja disana. Bekerja dengan pasangan menawan itu merupakan hal yang tak pernah mereka duga.

  Asisten rumah tangga itu hanya membantu Sung Hyun membersihkan rumah yang tak mungkin dapat di lakukannya sendiri. Kecuali memasak untuk Tuannya, yang memang hanya akan di lakukan Sung Hyun. Kyuhyun memang sangat mengidolakan masakan sang istri meski memang tak se ahli koki bintang lima. Tapi,urusan perut,Kyuhyun mempercayakan pada istrinya.

   "Nona terlihat semakin cantik saat memasak." puji salah satu pelayan itu.

  "Apa maksudmu di waktu lain aku tak cantik?" tuding Sung Hyun dengan nada yang di buat serius. Padahal dengan senyum yang mengembang di wajahnya,jelas jika hal itu adalah candaan.

  "Aahh...Nona selalu cantik." sanggah pelayan itu lagi. Memang Sung Hyun belum mau di panggil Nyonya. Mengingat umurnya yang termasuk masih muda.

  "Lama lama kalian seperti Kyuhyun saja."ucap Sung Hyun sembari meletakkan irisan tomat di atas ikan tuna yang selesai di panggangnya.

  "Mungkin memang virus Tuan Muda sudah menyebar." celetuk pelayan satunya. Sung Hyun tersenyum menanggapi ucapan kedua asisten rumah tangga nya. Memang, Sung Hyun meminta pelayan itu menganggap Sung Hyun seperti sahabat. Mengingat Sung Hyun yang sedikit memiliki teman di pergaulannya karena putri orang terpandang dan sosok gadis dingin yang kurang pandai membaur.

  "Hyunnie-ah..! Bisakah aku mendapatkan sarapanku? Kalian bertiga pasti kenyang melihat ketampananku. Tapi bagaimana denganku yang tak dapat perhatian dari istriku sejak tadi?" Kyuhyun yang baru saja turun dari kamarnya segera mengajukan protes dengan menyandarkan bahunya di dinding penyekat dapur dan ruang makan.

  Tangannya bersedekap di dada tanpa melepaskan pandangannya dari sang istri. Kedua pelayan itu memerah melihat pose sang majikan yang begitu menggiurkan meskipun pemandangan itu bukan untuk yang pertama kali mereka nikmati.

  "Tsk! Mulutmu benar benar! Bisakah kau hentikan kenarsisanmu!" Sung Hyun berkomentar sambil membawa dua piring sandwich menuju ruang makan . Kyuhyun yang di lewati begitu saja bergegas mengambil alih keduanya.Bentuk perhatian kecil yang selalu di lakukannya tanpa rencana.

  "Aku hanya bersyukur dengan pemberian ketampanan yang berlebih dari Tuhan." sanggah Kyuhyun sambil mengikuti sang istri yang sudah duduk di ruang makan.

   "Kau membuatku mual."

  "Wanita hamil memang identik dengan mual kan?"ujar Kyuhyun santai sambil menggigit sandwich nya. Memang disaat mereka hanya berdua, aturan makan untuk kalangan atas mereka abaikan. Justru keduanya sering terlibat obrolan di ruang makan. Lebih tepatnya perdebatan.

   "Ya jika aku masih di trimester pertama."

  "Trimester paling menyiksa."balas Kyuhyun. Sung Hyun hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan sang suami.Namun pandangannya menyipit saat melihat Kyuhyun yang rapi memakai kemeja dan dasi. Serta jas formal yang membalut tubuh Kyuhyun.

We (You And Me)   :   Short SequelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang